Algae Community Structure In Kumo Island, North Halmahera

Authors

  • Frans Lumuindong Sam Ratulangi University

DOI:

https://doi.org/10.35800/jip.v11i1.48031

Keywords:

index;, macro;, waters;, substrate;, temperature;

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Kumo Kabupaten Halmahera Utara. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kepadatan, indeks keanekaragaman dan dominasi dari spesies makro alga yang ditemukan di lokasi penelitian, mendeskripsikan morfologi makro alga dari masing-masing spesies yang ditemukan di lokasi penelitian, menganalisis kepadatan, indeks keanekaragaman dan dominasi dari spesies makro alga yang ditemukan di lokasi penelitian. Metode penelitian ini menggunakan metode survei. Perbedaan setiap spesias disebabkan karena beberapa faktor lingkungan yaitu faktor fisika, faktor kimia dan faktor biologi. Kepadatan spesies pada Stasiun 3 lebih kecil dibandingkan dari Stasiun I dan 2. Indeks-indeks ekologi seperti keanekaragaman dan dominasi menunjukan bahwa keanekaragaman dan keadaan komunitas sedang pada ketiga stasiun penelitian, sedangkan untuk dominasi pada ketiga stasiun penelitian menunjukan dominasi rendah.

Kata Kunci : indeks, makro, perairan, substrat, suhu

Abstrak

Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Kumo Kabupaten Halmahera Utara. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kepadatan, indeks keanekaragaman dan dominasi dari spesies makro alga yang ditemukan di lokasi penelitian, mendeskripsikan morfologi makro alga dari masing-masing spesies yang ditemukan di lokasi penelitian, menganalisis kepadatan, indeks keanekaragaman dan dominasi dari spesies makro alga yang ditemukan di lokasi penelitian. Metode penelitian ini menggunakan metode survei. Perbedaan setiap spesias disebabkan karena beberapa faktor lingkungan yaitu faktor fisika, faktor kimia dan faktor biologi. Kepadatan spesies pada Stasiun 3 lebih kecil dibandingkan dari Stasiun I dan 2. Indeks-indeks ekologi seperti keanekaragaman dan dominasi menunjukan bahwa keanekaragaman dan keadaan komunitas sedang pada ketiga stasiun penelitian, sedangkan untuk dominasi pada ketiga stasiun penelitian menunjukan dominasi rendah.

Kata Kunci : indeks, makro, perairan, substrat, suhu

References

Atmadja, W. S. A. Kadi., Sulistijo dan R. Satari. 1996. Pengenalan Jenis-jenis Rumput Laut Indonesia. Puslitbang Oseanologi LIPI. Jakarta. 191 hal

Bemba, J. 1999. Karakteristik Hidrologi Massa Air Laut Banda Selama Oktober 1998. SKRIPSI. FPIK. UNSRAT

Bold, H. C. and Wynne, J. M. 1984. Introduction to the algae. Prentice Hall Inc. Englewood Cliff. N. J. New Jersey, USA. 720 hal

Calumpong, H. P. Dan E. G. Menez, 1997. Field Guide to the Common Manggrove Seagrass and Algae of the Philippines. Bookmart Inc. Makati City, Philipines. 197 hal.

Cox, G. W. 1967. Laboratory manual of general ecology. Wm. C. Brown Company Publisher. USA. 165 hal Dawes, J. C. 1981. Marine Botany. A. Wiley Interscience Publication. John Wileyand Sons. New York. 628 hal.

Gerung, G. S. 2001. Study on Indonesian Gracilariacea (Rhodophyta, Gigartinales). Hokaido, Japan.

Gerung, G. S. 2002. Pemanfaatan Secara Sederhana Alga Laut. Seminar Kajiwidya Pengolahan Hasil Perikanan Balai Pendidikan dan Penelitian Perikanan Aertembaga, Bitung.

Ismail, G. 2002. Struktur Komunitas Alga Laut di Perairan Pantai Pesisir Desa Bulontio Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo. SKRIPSL FPIK. UNSRA Ismail, A. 1995. Rumput Laut Malaysia. Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka. Malaysia. 277 hal

Kadi A. dan W.J.S. Atmadja. 1988. Rumput Laut (Algae): Jenis, Reproduksi, Produksi, Budidaya dan Paca Panen. Pusat penelitian dan Pengembangan Oseanologi LIPI. Jakarta. 71 hal.

Kasijan Romimohtarto dan Sri Juwana. 2009. Biologi Laut : ilmu Pengetahuan Tentang Biologio Laut. Jakarta. 540 hal

Kaunang, N. B. 2002. Deskripsi Morfologi Jenis-jenis Alga Makro di Perairan Tanjung Merah Kotamadya Bitung, SKRIPSI. FPIK. UNSRAT.

Krebs, G. c. 1989. Ecological Methodology. Harper and Row Publisher. New York. 377 Hal.

Lumoindong, F. 1988. Telaah Komunitas Rumpu Laut Ekonomis Penting di Pesisir Perairan Sekitar Likupang. SKRIPSI. FPIK. UNSRAT

Luning, K. 1990. Seaweeds: Theif environment, biogeography and ecophysiology, John and Sons. New York. 527 hal

Lokollo, F. F. 2004. Kajian Biockologi Alga Makro di Beberapa Lokasi Perairan Pulau Ambon. Tesis. Program Pasca Sarjana UNSRAT

Nontji. A. 2002. Laut Nusantara. PT. Djambatan. Jakarta. 351 hal.

Odum, E. P. 1996. Dasar-dasar ekologi. Edisi ketiga. Gajah Mada Universitas. Press. Yogyakarta. 657 hal.

Palesang, T. K. 2003. Deskripsi Morfologi Makro Algae di Perairan Teluk Manado. SULUT. SKRIPSI. FPIK. UNSRAT

Putra, A. R. P. dan Iqbal Muhammad. 2010. Implementasi Teknologi Alga Sebagai Sumber Bahan Makanan Potensial Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Pesisir. Jurnal. UI.

Rogi. L. 2003. Deskripsi Morfologi Makro Alga di Perairan Teluk Luwuk Sulawesi Tengah. SKRIPSI. FPIK. UNSRAT

Silva, P. C. Basson, P. W dan Moe, R.L. 1996. Katalog of The Bethic Marine Algae of The Indian Ocean. University of California Press. Soegimin, A. 2003.

Deskripsi Morfologi Alga di Perairan Pantai Teluk Likupang, Kabupaten Minahasa. SULUT. SKRIPSI. FPIK. UNSRAT.

Suryadiputra. P. 1996. Daya Dukung Lingkungan Pantai Bagi Kegiatan Pariwisata ditinjau dari Aspek Pencemaran dan Struktur Komunitas Makro Benthos di Kutai Bali. Tesis. Program Pascasarjana IPB Bogor. 97 hal

Sze P. 1993. Biology of the Algae. Wm. C. Brown Publishers. 258 hal

Tinginche, R. J. 2005. Struktur Komunitas Makro Alga di Perairan Teluk Wondama Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Irian Jaya Barat. Tesis. Program Pasca Sarjana. UNSRAT. 203 hal

Trono, G. C. 1997. Field Guide and Atlos of the Seaweed. Resources of the phillipines, Published by Bookmark Makaty City Philipines Wahid, Tanri. S. 2011. Perbedaan Lamun dengan Makro Algae dan Peranan Zoobenthos di Perairan Laut. http://file:///E:/perbedaan-lamun-dengan- makro-algae-dan.html. 21-01-2012

Weber Van Bosse, A. 1928. Liste Des Agues Du Siboga IV, Rhodophyceae Siboga Expeditie Lixd.

Weber Van Bosse, A. 1913. Liste Des Agues Du Siboga 1, Myxophyceae, Chlorophyceae, Phacophyceae, Siboga Expeditie Van den Hoek, C., D. G. Maan dan H. M. Jahus. 1995. Algae, an Introduction to

Phycology. Cambridge Univ, Press. 623 hal.

Yudha, 1. 2011. Makro Alga. http://file:///E:/makro-alga.html 21-01-2011

Irwandi. S dan WA Nurgayah. 2017. Struktur komunitas makroalga pada substrat yang berbeda di Perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Manejemen Sumberdaya Perairan, 2 (3): 215-224

Ayhuan, H.V., Zamani, N.P. dan Soedharma, D. 2017. Analisis struktur komunitas makroalga ekonomis penting di perairan intertidal Manokwari, Papua Barat

Notowinarto., Ramses dan Mulhairi. 2014. Struktur Komunitas Makro Alga Di Pesisir Pulau Kecamatan Bulang. Simbiosa 3(2)

Amany A. Sayed. (2017). Prospective Effect Of Red Algae, Actinotrichia Fragilis, Against Some Osteoarthritis Aetiology. science journal, 231-241.

Fafurit, M. (2016). Struktur Komunitas Alga Laut Makrobentik (Seaweed) Di Zona Intertidal Pantai Bama Taman Nasional Baluran. Jurnal Sains.

Girsang, I. T. (2020). Efek Fosfat terhadap Struktur Komunitas Alga Perifiton. Jurnal Biologi.

Izmiarti. (2019). Struktur Komunitas Alga Perifiton Sungai dalam Gua Batu Asahan di Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung Sumatera Barat. Jurnal Biolohi, 27-33.

Kustia, S. (2020). Effects of Active Ingredient Methyl Metsulphuron against Freshwater Periphyton Algae Community Structure. Jurnal Biologi.

Lokollo, F. (2019). Community of Macro Alga in ErieCoastal Waters Ambon Bay. Jurnal Kelautan, hal. 40-45.

Nirwan, A. (2014). Struktur Komunitas Alga Koralin Bentuk Percabangan Pada Kondisi Perairan Yang Berbeda Di Pulau Laelae, Bonebatang Dan Badi. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Downloads

Published

2023-05-12

How to Cite

Lumuindong, F. (2023). Algae Community Structure In Kumo Island, North Halmahera. Jurnal Ilmiah Platax, 11(1), 224–234. https://doi.org/10.35800/jip.v11i1.48031