Keanekaragaman Jenis Burung di Hutan Produksi Terbatas Desa Iloheluma, Gorontalo

Authors

  • Rifahmi Ibrahim Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado.
  • Wawan Nurmawan Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado.
  • Reynold P. Kainde Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sam Ratulangi, Manado.

DOI:

https://doi.org/10.35791/sil.v1i2.41318

Abstract

Burung adalah satwa yang memiliki kemampuan untuk terbang sehingga burung dapat ditemukan di berbagai habitat baik di hutan, lahan pertanian, semak belukar, daerah perkotaan, dan perairan. Mengetahui keanekaragaman jenis burung pada kawasan ini penting untuk melestarikan berbagai jenis burung yang di temukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman jenis burung di Hutan Produksi Terbatas Desa Iloheluma dan menganalisis keanekaragaman jenis burung. Penelitian yang telah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2021 menggunakan metode IPA (Index Ponctualle de’Ambodance) waktu pengamatan untuk setiap titik selama 15 - 30 menit. Pegamatan dilakukan pada pagi pukul 06.00 - 09.00 dan sore pukul 15.00 – 18.00. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 85 jenis burung dari 36 famili di Hutan Produksi Terbatas Desa Iloheluma. Dengan nilai indeks keanekaragaman H’= 2,86 dengan kriteria indeks keanekaragaman yang kategori sedang. Keanekaragaman pada tiap tutupan lahan, pada hutan sekunder memiliki nilai tertinggi dengan nilai H’= 2,96, hutan primer dengan nilai H’= 2,78, lahan pertanian dan semak belukar memiliki nilai H’= 2,38, dan lahan pertanian bercampur semak memiliki nilai terendah dengan nilai H’= 2,12. Terdapat 27 jenis (31,76%) burung endemik, 53 jenis (62,35%) burung penetap (resident), 3 jenis (3,53%) burung migran (visitor), dan  2 jenis (2,35%) burung diintroduksi (introduction). Selain itu ditemukan 17 jenis (20,00%) burung yang dilindungi, dan 4 jenis (4,70%) dengan status Vulnerable dan Near threantened.

References

Alikodra, H. S.. 2010. Pengelolaan Satwa Liar dalam rangka mempertahankan keanekaragaman hayati Indonesia. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Rohadi, D., B.S. Dewi, & A. Darmawan. 2011. Keanekaragaman Jenis Burung di Rawa Universitas Lampung.

Bibby, C., M. Jones, & S. Marsden. 2000. Teknik Ekspedisi Lapang: Survei Burung. BirdLife International-Indonesia Programme. Bogor.

Coates, B.J., K.D. Bishop & D. Gardner. 2000. Panduan Lapang Burung-burung di Kawasan Wallacea (Sulawesi, Maluku dan Nusa Tenggara). Bird Life International Indonesia Programme. Bogor.

Ekowati, A., D.S. Alfi, R.H. Dinda, & H. Khohirul. 2016. Keanekaragaman Jenis Burung Di Kawasan Talaga Warna, Desa Tugu Utara, Cisarua, Bogor. Journal of Biology, 9:87-94.

IUCN. 2022. The IUCN Red List of Threatened Species. Version 2021-3.

IUCN Red List of Threatened Species: Actenoides monachus – published in 2016. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2016-3.RLTS.T22726844A94933344.en. Diakses 18 Maret 2022.

IUCN Red List of Threatened Species: Aramidopsis plateni – published in 2016. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2016-3.RLTS.T22692552A93358553.en. Diakses 18 Maret 2022.

IUCN Red List of Threatened Species: Geokichla erythronota – published in 2018. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2018-2.RLTS.T22733682A132034435.en. Diakses 18 Maret 2022.

IUCN Red List of Threatened Species: Rhyticeros cassidix – published in 2017.

http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2017-3.RLTS.T22682525A117182222.en. Diakses 18 Maret 2022.

Kesatuan Pengelolaan Hutan III Wilayah Pohuwato. 2014. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPH III Wilayah Pohuwato, Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo (p. 14). Menteri Kehutanan Republik Indonesia.

Sumbaluwu, K.R., J. S. Tasirin., & R.P. Kainde. 2020. Keanekaragaman Jenis Burung di Taman Hutan Raya Gunung Tumpa Sulawesi Utara. Cocos, 6(6).

Downloads

Published

2022-08-25

Issue

Section

Artikel