POLA KOMUNIKASI KELOMPOK TAHANAN DI RUMAH TAHANAN KELAS II/A MANADO
Abstract
Komunikasi pada dasarnya tindakan yang menggunakan lambang-lambang. Lambang yang paling umum digunakan dalam komunikasi antar manusia adalah bahasa verbal dalam bentuk kata-kata, kalimat dan angka-angka atau tanda-tanda lainnya. Bahasa verbal yang digunakan untuk keperluan membujuk atau meminta tolong, tentunya akan berbeda dengan bahasa verbal yang digunakan untuk memerintah dan memaksa.Rumah Tahanan (Rutan) berfungsi merawat tahanan dalam hal ini para tahanan tidak dapat dikatakan Narapidana (Napi) sebelum dijatuhkan vonis sesuai pasal-pasal yang dijalani. Selama kurang lebih 10 tahun Rumah Tahanan (Rutan) kelas II/A Manado difungsikan, ditempat ini banyak hal yang dapat dipetik oleh para tahanan baik dari segi aturan agar dapat mengubah perilaku tahanan menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
Pola komunikasi merupakan model dari proses komunikasi, sehingga dengan adanya berbagai macam model komunikasi dan bagian dari proses komunikasi akan dapat ditemukan pola yang cocok dan mudah digunakan dalam berkomunikasi.
Dengan menggunakan teori interaksi simbolik dari G. H. Mead dan metode Kualitatif, hasil penelitian menemukan bahwa pola komunikasi yang terjadi antara kelompok tahanan di rumah tahanan kelas II/A Manado menghasilkan pola komunikasi primer karena para tahanan lebih banyak berperan sebagai komunikator dan komunikan, mereka lebih banyak berkomunikasi dengan teman sesama tahanan, ini disebabkan lingkungan yang terbatas kebebasannya sehingga membuat para tahanan lebih banyak bertukar pikiran dan menyampaikan perasaan hanya dengan teman sesama tahananan.
Downloads
How to Cite
Machmud, K. P., Paputungan, R., & Harilama, S. H. (2016). POLA KOMUNIKASI KELOMPOK TAHANAN DI RUMAH TAHANAN KELAS II/A MANADO. ACTA DIURNA KOMUNIKASI, 5(3). Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/12783
Issue
Section
Articles