FENOMENA KOMUNIKASI POLITIK DALAM INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT
Abstract
ABSTRAK
Â
Pada tahun 2020, Pilkada dilakukan secara serentak di provinsi Sulawesi Utara baik pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota. Pada kategori Pilwakot (Pemilihan Walikota) di kota Manado, ada empat pasangan calon (paslon) yang maju untuk merebut kursi walikota antaralain AA&RS, SSK&SS, MOR&HJP, dan PAHAM. Jumlah paslon yang dapat diakatakan cukup banyak membuat persaingan menjadi sengit baik dari paslon maupun dari pendukungnya. Banyak upaya yang dilakukan oleh setiap paslon untuk mendapat dukungan dari masyarakat sehingga masing-masing paslon mempunyai basis wilayah pendukungnya bahkan beberapa paslon mempunyai basis pendukung yang sama dengan paslon lain. Karena adanya dorongan tertentu masyarakat melakukan berbagai upaya pemenangan sebagai bentuk dukungan mereka terhadap paslon, salah satunya kampanye. Ditengah aksi dukungan tersebut terjadi fenomena dalam interaksi sosial masyarakat pendukung calon walikota di kelurahan Kombos Barat. Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk meneliti tentang fenomena yang terjadi dalam interaksi sosial masyarakat di kelurahan Kombos Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode kualitatif deskriptif. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui apa motif masyarakat pendukung calon walikota dalam memilih yang berujung pada penyimpangan interaksi sosial masyarakat pendukung calon walikota di kelurahan Kombos Barat. Hasil penelitian menunjukan bahwa motif masyarakat pendukung calon walikota dalam memilih terdapat tiga motif, antaralain motif masa lalu, motif masa depan, dan motif masa kini. Kemudian pada penyimpangan interaksi sosial, motif sebab terjadinya yaitu karena adanya motif biogenetis yang dapat dikategorikan sebagai motif masa kini.
Â
Kata Kunci: Interaksi Sosial, Motif, Masyarakat