REDESAIN KANTOR PUSAT GEREJA MASEHI ADVENT HARI KE-TUJUH UNI INDONESIA KAWASAN TIMUR DI MANADO (BANGUNAN HEMAT ENERGI)

Authors

  • Fendy Kalangi
  • Judy O. Waani

DOI:

https://doi.org/10.35793/daseng.v5i1.12268

Abstract

Konsumsi energi dalam bangunan (penerangan, AC, lift, dsb) tercatat hampir seperempat dari suplai tahunan energi dunia pada akhir tahun 80-an (Flavin, 1980). Celakanya hampir dua pertiganya disuplai dari bahan bakar minyak dan gas yang usia cadangannya tidak lebih dari 100 tahun (30 tahun untuk indonesia) (World Energy, 1991). Keadaan ini semakin memburuk terjadi di negara-negara berkembang terutama di Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Perancangan sebuah bangunan yang hemat energi merupakan salah satu aspek dalam mewujudkan arsitektur berkelanjutan. Perancangan bangunan hemat energi menekankan pada kondisi iklim setempat, dengan mempertimbangkan: Konfigurasi bentuk bangunan dan perencanaan tapak, orientasi bentuk bangunan (fasad utama dan bukaan), desain fasade (termasuk jendela, lokasi, ukuran dan detail), perangkat penahan radiasi matahari (misalkan sunshading pada fasade dan jendela), Perangkat pasif siang hari, warna dan bentuk selubung bangunan, tanaman vertikal, serta angin dan ventilasi alami.

Bangunan yang tanggap terhadap konservasi energi dalam hal ini akan diterapkan pada bangunan kantor Pusat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Uni Indonesia Kawasan Timur yang ada di Manado. Pendekatan tema “Bangunan Hemat Energi†pada kantor ini kiranya dapat menghadirkan bangunan yang ramah lingkungan mencoba menghadirkan kondisi lingkungan yang hijau, natural dan selaras dengan alam ditengah padatnya polusi di lingkungan perkotaan.

Kata Kunci : Energi, Bangunan Hemat Energi, Kantor Pusat Gereja Masehi Advent Hari Ke-Tujuh Uni Indonesia Kawasan Timur

Downloads

Published

2016-05-11