Hubungan kadar hematokrit dengan tekanan darah pada pria dewasa muda obesitas sentral

Authors

  • Nadiah D. Puspitarinie
  • Frans E. Wantania
  • Linda W.A. Rotty

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v4i2.14455

Abstract

Abstract: Abdominal obesity is the accumulation of body fat in the abdomen that is most prevalent in males. The prevalence of abdominal obesity in Indonesia increased from 2007 (18.8%) to 2013 (26.6%) and North Sulawesi was the second rank of abdominal obesity among other provinces. Some studies suggested that there was a relationship between hematocrit, blood viscosity, and blood pressure, however, there is no study about these three parameters in young adult males with abdominal obesity so far. This study was aimed to determine the relationship between hematocrit and systolic blood pressure (SBP) as well as diastolic blood pressure (DBP) in young adult males with abdominal obesity. This was a cross-sectional analytical study in 42 male students aged 18-40 years of Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi Manado. The Spearman correlation test showed r= 0.208 and p= 0.186 for hematocrit level and SBP; and r= 0.339 and p= 0.028 for hematocrit level and DBP. Conclusion: There was a significant positive relationship between hematocrit and diastolic blood pressure but not with systolic blood pressure in male young adults with abdominal obesity.

Keywords: blood pressure, hematocrit, abdominal obesity

 

Abstrak: Obesitas sentral adalah penumpukan lemak dalam tubuh di bagian perut, paling banyak terjadi pada pria. Prevalensi obesitas sentral di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2007 (18,8%) hingga tahun 2013 (26,6 %) dimana Sulawesi Utara merupakan provinsi kedua tertinggi dengan obesitas sentral pada tahun 2013. Beberapa penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan antara kadar hematokrit, viskositas darah, dan tekanan darah namun penelitian secara khusus pada pria dewasa muda dengan obesitas sentral belum pernah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar hematokrit dengan tekanan darah sistolik (TDS) dan diastolik (TDD) pada pria dewasa muda obesitas sentral. Jenis penelitian ialah analitik korelasi dengan desain potong lintang pada 42 mahasiswa pria usia 18-40 tahun di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Hasil uji korelasi Spearman mendapatkan nilai r= 0,208 dan nilai p= 0,186 pada kadar hematokrit dengan TDS. Hasil uji korelasi Spearman mendapatkan nilai r= 0,339 dan nilai p= 0,028 pada kadar hematokrit dengan TDD. Simpulan: Pada pria dewasa muda dengan obesitas sentral didapatkan hubungan bermakna antara kadar hematokrit dengan tekanan darah diastolik namun tidak dengan tekanan darah sistolik.

Kata kunci: tekanan darah, hematokrit, obesitas sentral

Downloads

How to Cite

Puspitarinie, N. D., Wantania, F. E., & Rotty, L. W. (2016). Hubungan kadar hematokrit dengan tekanan darah pada pria dewasa muda obesitas sentral. E-CliniC, 4(2). https://doi.org/10.35790/ecl.v4i2.14455