Profil pioderma pada anak di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode tahun 2013-2015

Authors

  • Priscilia F. Lumataw
  • Herry Pandaleke
  • Pieter L. Suling

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v4i2.14482

Abstract

Abstract: The skin can easily affected by the external environment and continues to change due the adaption to environmental condition, triggering infection of the skin. Pyoderma is the most common skin infection in infants and children. Pyoderma is a skin disease that caused by Staphylococcus, Streptococcus, or both. Pyoderma oftenly found in developing countries, especially the tropic areas. Pyoderma is one of four disease that have the highest number of outpatient visits in Indonesia. High incidence of pyoderma in children in developing countries, leading to a need for periodic evaluation of morbidity pyoderma. This descriptive retrospective study aimed to identify the gender, age, type of pyoderma, and therapy in children with pyoderma in Poliklinik Kulit dan Kelamin Prof. Dr. R. D. Kandou Manado year period 2013-2015. The number of new cases in children with pyoderma is 114 cases (14,88%), oftenly found in males and 1-4 years age group (49,12%). The diagnosis of impetigo krustosa is the most finding type of pyoderma and the most commontly given therapy is a combination therapy of systemic antibiotics with topical (73,68%). Erythromycin is the most common drug that used orally and fusidic acid as topical.

Keywords: pyoderma, children

 

Abstrak: Kulit mudah terpengaruh oleh lingkungan luar dan terus mengalami perubahan karena beradaptasi dengan perubahan lingkungan, sehingga memicu infeksi pada kulit. Pada bayi dan anak, infeksi kulit yang paling sering didapatkan adalah pioderma. Pioderma ialah penyakit kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus, Streptococcus atau oleh kedua-duanya. Pioderma merupakan jenis penyakit kulit yang paling sering didapatkan di negara-negara berkembang, terutama daerah tropis. Pioderma menempati urutan empat besar jumlah kunjungan rawat jalan di Indonesia. Kejadian pioderma tinggi pada anak di negara berkembang membuat perlunya evaluasi secara berkala morbiditas pioderma. Penelitian retrospektif deskriptif ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis kelamin, usia, jenis pioderma, dan terapi pada anak yang menderita pioderma di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode tahun 2013-2015. Jumlah pasien kasus baru pioderma pada anak sebanyak 114 kasus (14,88%), dengan terbanyak pada jenis kelamin laki-laki dan kelompok umur 1-4 tahun (49,12%). Diagnosis impetigo krustosa adalah jenis pioderma terbanyak yang ditemukan dan terapi yang paling sering diberikan adalah pemberian terapi kombinasi antara antibiotik sistemik dengan topikal (73,68%). Golongan eritromisin merupakan antibiotik sistemik tersering yang digunakan dan asam fusidat merupakan antibiotik topikal yang paling sering diberikan.

Kata kunci: pioderma, anak

Downloads

How to Cite

Lumataw, P. F., Pandaleke, H., & Suling, P. L. (2016). Profil pioderma pada anak di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode tahun 2013-2015. E-CliniC, 4(2). https://doi.org/10.35790/ecl.v4i2.14482