DIMENSI FUTURISTIK PROBABILITAS KOHABITASI PRODUKTIF ARSITEK-KOMPUTER-KLIEN DALAM PROSES DESAIN (Bagian Ke-tiga dari Essay : Arsitektur Futurovernakularis – Suatu Konsekuensi Probabilistik Degradasi Otoritas Arsitek)
DOI:
https://doi.org/10.35793/matrasain.v12i1.7698Keywords:
simbiosis, kohabitasi, arsitek, komputer, klienAbstract
Tulisan ini merupakan bagian ketiga dari essay penulis yang berjudul “Arsitektur Futurovernakularis – Sebuah Konsekuensi Probabilistik Degradasi Otoritas Arsitekâ€. Pemikiran utama dalam essay ini adalah tentang probabilitas tergerusnya otoritas profesional arsitek seiring waktu yang ditandai dengan kehadiran karya arsitektur yang dilabel penulis dengan istilah futurovernakularis. Sebutan ini berasosiasi dengan karya arsitektural masa nanti (futuro) yang tercirikan sebagai karya yang hadir tanpa campur tangan arsitek profesional (vernakularis), sebagaimana salah satu premis dasar definisi politetis arsitektur vernakular. Dalam essay yang lengkap, argumentasi hipotesis di atas dielaborasi melalui sejumlah pendekatan argumentatif. Dalam tulisan ini secara khusus akan dipaparkan argumentasi premis ini berdasarkan pemahaman terhadap kondisi otoritas arsitek dalam konteks probabilitas pola dinamika interaksi antara sang arsitek dengan pasangan simbiotikal klasiknya yakni sang klien, serta kehadiran entitas “komputer†yang memiliki posisi unik dalam interaksi tersebut dan berpeluang merombak pola kohabitasi produktif tersebut di masa yang akan datang.
Secara garis besar, tulisan ini akan diawali dengan pemahaman umum tentang proses evolusi komputer sejak diciptakan hingga peluang perkembangannya di masa yang akan datang. Pada bagian selanjutnya akan dipaparkan tentang bagaimana introduksi komputer dalam praktik perancangan arsitektur serta polemik yang menyertainya, terkait dengan potensi kemampuan komputer dalam mengeksekusi hal-hal yang diyakini sebagai skill eksklusif dari seorang arsitek. Bagian akhir tulisan akan mengungkap bagaimana perkembangan pola interaksi arsitek-klien yang diwarnai dengan kehadiran komputer sebagai entitas simbiotikal ke-tiga yang dalam perspektif futuristik akan sangat potensial merombak pola interaksi klasik yang dikenal selama ini.
Melalui pemaparan dalam tulisan ini dapat disimpulkan bahwa tendensi degradasi otoritas arsitek dalam aktivitas rancang bangun juga terkonfirmasi melalui potensi perubahan pola interaksi arsitek-klien di masa yang akan datang, terutama terkait dengan keberadaan komputer dalam interaksi tersebut. Evolusi komputer diyakini berpeluang untuk berkembang sedemikian rupa sehingga dapat “memainkan†peran yang serupa dengan kompetensi seorang arsitek. Namun demikian, keberadaan komputer masih saja diprediksikan untuk tidak bisa mandiri, dalam pengertian bahwa masih dibutuhkan sosok eksekutor operasionalisasinya. Dalam pola-pola simbiosis klasik, seorang arsitek masih dipandang sebagai eksekutor formal dari komputer dalam interaksinya dengan seorang klien. Dalam hal ini, interaksi arsitek-komputer pun dapat dilihat sebagai suatu bentuk kohabitasi produktif yang spesifik. Tulisan ini pada akhirnya ingin mengajak untuk melihat pola-pola relasi ini secara utuh dimana dalam konteks rancang bangun dewasa ini yang terjadi sebenarnya merupakan suatu pola simbiosis tripartis antara klien, arsitek dan komputer. Dalam perspektif futuristik, ada peluang bahwa peran eksekutor komputer secara simbiotikal tidak lagi berada di tangan sang arsitek tapi dipegang langsung oleh sang klien. Skim simbiotikal baru ini ditengarai akan menjadi awal dari hadirnya apa yang dilabel dengan istilah arsitektur futurovernakularis.
Kata kunci : simbiosis / kohabitasi produktif, arsitek, komputer, klien