Economic Analysis of Coral Reefs in Bahoi Village, North Minahasa District
DOI:
https://doi.org/10.35800/jip.3.2.2015.13226Abstract
For the management activity of coastal area, especially coral reefs, need basic data about economic condition of the coral reefs. Therefore, to manage the ecosystem of coral reefs in Bahoi Village, need an analysis act of economic condition. Whereas, for the economic values, analyze base on direct use of the society.
Total economic values of the coral reefs in Bahoi Village, analyze only from the direct use. At the moment its about Rp.2.420.130.000/year. This values is the acumulation from the direct use of fisheries (coral fish) about Rp.2.368.980.000/year and the direct use of the tourism about Rp.51.150.000/year.
The relation of ecological and economic condition, base on the result of the coefficient values is 0.0887 for coral and 0.2470 for algae, indicated that 1% growth of the coral coverage unit, will raise 8.87% unit of the total fish. Likewise, 1% growth of the algae coverage, will raise 24.70% of the total fish. In other words, every growth of the coral coverage and algae coverage, will raise the total fish. The relation of fish diversity and fishing trip to the fisherman income, the coefficient values is 2.7475 for fish diversity and 1.1693 for fishing trip, indicated that 1% growth of fish diversity fish, will raise 274.75% unit of the fisherman income. Likewise, 1% growth of fishing trip per month, will raise 116.93% unit of the fisherman income.
To improve the ecological condition that finally can increase the society income, therefore activity that cause damage to the coral reefs, such as fishing with “bubu†and coral mining, need to be stopped. It’s also need to develop the other benefit of coral reefs, like tourism.
Key words : analysis, ekonomic, ekological, coral reff
Abstrak
Â
Untuk suatu kegiatan pengelolaan wilayah pesisir khususnya terumbu karang, diperlukan data dasar mengenai nilai ekonomi dari terumbu karang. Oleh sebab itu guna pengelolaan ekosistem terumbu karang di Desa Bahoi perlu dilakukan pengkajian ekonomi.
Nilai ekonomi total dari terumbu karang di Desa Bahoi hanya dilihat dari nilai manfaat langsung, yang saat ini memiliki nilai sebesar Rp 2.420.130.000/tahun. Nilai ini merupakan akumulasi dari manfaat langsung perikanan tangkap (ikan karang) sebesar Rp 2.368.980.000/tahun dan manfaat langsung wisata sebesar Rp 51.150.000/tahun.
Hubungan kondisi ekologi dan ekonomi dilihat dari nilai koefisien yang diperoleh yaitu 0.0887 untuk karang batu dan 0.2470 untuk algae menunjukkan bahwa setiap pertambahan 1% dari satuan tutupan karang batu akan diikuti dengan penambahan 8.87% satuan jumlah ikan. Demikian juga dengan penambahan 1% satuan tutupan algae akan dikuti dengan penambahan 24.70% satuan jumlah ikan. Dengan kata lain, setiap penambahan tutupan karang dan tutupan algae akan diikuti dengan peningkatan jumlah ikan. Dalam hubungan keanekaragaman ikan dan trip penangkapan terhadap pendapatan nelayan nilai koefisien yang diperoleh yaitu 2.7475 untuk keanekaragaman ikan dan 1.1693 untuk trip penangkapan, menunjukkan bahwa setiap pertambahan 1% dari satuan keanekaragaman ikan akan diikuti dengan penambahan 274.75% satuan pendapatan nelayan. Demikian juga dengan penambahan 1% satuan jumlah trip per bulan akan dikuti dengan penambahan 116.93% satuan pendapatan nelayan.
Untuk meningkatkan kondisi ekologi, yang pada akhirnya akan meningkatkan penghasilan masyarakat, maka kegiatan yang mengakibatkan rusaknya terumbu karang seperti penangkapan ikan dengan bubu dan penambangan karang harus dihentikan, serta perlu dikembangkannya manfaat lain terumbu karang seperti pariwisata yang sangat potensial untuk dikembangkan di wilayah ini.
Kata-kata kunci : kajian, ekonomi, ekologi, terumbu karang
Â
1 Dibiayai oleh Direktorat Pendidikan Tinggi dalam program PENPRINAS MP3EI 2015-2016
2 Staf pengajar pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNSRATDownloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
COPYRIGHT
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors hold their copyright and grant this journal the privilege of first publication, with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that permits others to impart the work with an acknowledgment of the work's origin and initial publication by this journal.
Authors can enter into separate or additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (for example, post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its underlying publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (for example, in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).