Profile of Mangrove Ecosystem in Bahoi Village North Minahasa Regency

Authors

  • Audy M. H. Dien
  • Unstain N. W. J. Rembet
  • Adnan S. Wantasen

DOI:

https://doi.org/10.35800/jip.4.1.2016.13227

Abstract

This study was carried out in mangrove forest of Bahoi, Likupang district, North Minahasa regency. It was aimed at knowing the ecological condition of the mangrove forest. Study stations were selected by determining representatives from each zonation and site condition. Results showed that mangrove species in Bahoi was dominated by Rhizophora mucronata, R. apiculata, Bruguiera gymnorrhiza, B. cylindrical, and Sonneratia alba, with the highest density in station 1 shown by Rhizophora apiculata, 0.65 ind/m2, then station 2 and 3 by  R. Mucronata, 0.93 and 0,63 ind/m2, respectively.  The highest total density was recorded in station 2, 1.85 ind/40 m2, then station 1, 1.78 ind/40 m2, and station 3, 1.35 ind/40 m2, respectively. As conclusion, the ecological condition of mangrove ecosystem in Bahoi was categorized as good, and aware to be beneficial for the local community in ecological function as abrasion prevention and living environment of the aquatic biota and in economic function from ecotourism aspect, so that it was right to be managed in the form of ecotourism management.

Keywords : Mangrove,  Profile, Bahoi Village

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan di kawasan mangrove desa Bahoi, Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara.  Tujuan penelitian, untuk mengetahui kondisi ekologis ekosistem mangrove. Penentuan lokasi stasiun pengamatan dilakukan dengan menentukan perwakilan dari setiap zonasi dan kondisi lokasi sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis mangrove di desa Bahoi didominasi oleh Rhizophora mucronata, R. apiculata, Bruguiera gymnorrhiza, B. cylindrical, dan Sonneratia alba, dengan kerapatan jenis tertinggi di stasiun 1 diperlihatkan oleh  Rhizophora apiculata (0,65 ind/m2), kemudian pada stasiun 2 dan 3 oleh  R. mucronata (0,93; 0,63 ind/m2).  Kerapatan total tertinggi ditemukan pada stasiun 2, 1.85 ind/40 m2, diikuti oleh stasiun 1 (1.78 ind/40 m2), dan stasiun 3 (1.35 ind/40 m2). Sebagai kesimpulan, kondisi ekologi ekosistem mangrove di Desa Bahoi dikategorikan baik, dan  disadari bermanfaat bagi masyarakat dalam fungsi ekologis sebagai pencegah abrasi dan  tempat hidup biota perairan, serta fungsi ekonomisnya dalam aspek ekowisata, sehingga tepat untuk dikelola dengan bentuk pengelolaan ekowisata.

 


1 Staf Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Utara

2 Staf Pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unsrat

Downloads

Published

2016-07-22

How to Cite

Dien, A. M. H., Rembet, U. N. W. J., & Wantasen, A. S. (2016). Profile of Mangrove Ecosystem in Bahoi Village North Minahasa Regency. Jurnal Ilmiah Platax, 4(1), 1–8. https://doi.org/10.35800/jip.4.1.2016.13227

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 5