Macroalgae Community Structure in West Coastal Waters of Kelabat Outer Bay, West Bangka District
DOI:
https://doi.org/10.35800/jip.v11i1.45659Keywords:
macroalgae;, community structure; , kelabat bay;Abstract
The waters of the Bangka Belitung Islands, including the small islands around them, are areas with great potential for macroalgal growth. One of these areas is the waters of Kelabat Bay. Research on macroalgae in Kelabat Bay has previously been carried out, but the data obtained was not complete, so further research is needed. The purpose of this study is to identify the types of macroalgae and analyze the macroalgae community structure, as well as the relationship between physicochemical factors in the waters and the macroalgae community structure in the est coastal waters of Kelabat Outer Bay, West Bangka Districts. The location of the research station was determined by the purposive sampling method. The macroalgae sampling method is a systematic, random method of spreading line transects. Based on research results, the most abundant macroalgae found in the western coastal waters of Kelabat Outer Bay are from the Phaeophyta division, totaling 8 species with a total of 1,637 individuals; the Chlorophyta division, consisting of 4 species with a total of 692 individuals; and the Rhodophyta division, composed of 2 species with a total of 140 individuals. Which has the highest number of individuals, is Sargassum muticum, which amounted to 697 individuals. The diversity index of macroalgae in the west coastal waters of Kelabat Outer Bay is in the medium category (1,69–2,05), the evenness index is high (0,77–0,84), and the dominance index is low (0,16–0,24). Physico-chemical parameters of the waters that affect the macroalgal community structure based on principal component analysis include current velocity, salinity, and brightness.
Keywords: macroalgae; community structure; Kelabat Bay
Abstrak
Perairan Kepulauan Bangka Belitung dan termasuk pulau-pulau kecil di sekitarnya merupakan daerah yang sangat potensial bagi pertumbuhan makroalga. Salah satu daerah tersebut adalah Perairan Teluk Kelabat. Penelitian tentang makroalga di Teluk Kelabat sebelumnya pernah dilakukan, tetapi data yang diperoleh belum lengkap sehingga perlu dilakukan penelitian ulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis makroalga dan menganalisis struktur komunitas makroalga serta hubungan faktor fisika-kimia perairan terhadap struktur komunitas makroalga yang terdapat di perairan pesisir barat Teluk Kelabat Luar, Kabupaten Bangka Barat. Lokasi stasiun penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling. Metode pengambilan sampel makroalga adalah metode acak sistematis dengan membentangkan transek garis. Berdasarkan hasil penelitian, makroalga yang paling banyak ditemukan di perairan pesisir barat Teluk Kelabat Luar adalah dari divisi Phaeophyta sebanyak 8 spesies dengan total individu sebanyak 1.637, divisi Chlorophyta sebanyak 4 spesies dengan total individu sebanyak 692 dan divisi Rhodophyta sebanyak 2 spesies dengan total individu sebanyak 140. Jenis makroalga yang memiliki jumlah individu terbanyak adalah Sargassum muticum yang berjumlah 697 individu. Indeks keanekaragaman makroalga di perairan pesisir barat Teluk Kelabat Luar termasuk dalam kategori sedang (1,69–2,05), indeks kemerataan tergolong tinggi (0,77–0,84), dan indeks dominansi tergolong rendah (0,16–0,24). Parameter fisika-kimia perairan yang berpengaruh terhadap struktur komunitas makroalga berdasarkan analisis komponen utama meliputi kecepatan arus, salinitas dan kecerahan.
Kata kunci: makroalga; struktur komunitas; Teluk Kelabat.
References
Agustin RD. 2020. Kelimpahan dan Distribusi Makroalga di Zona Intertidal Kabupaten Bangka Tengah [SKRIPSI]. Balunijuk: Universitas Bangka Belitung.
Arfah H, Patty SI. 2016. Kualitas Air dan Komunitas Makroalga di Perairan Pantai Jikumerasa, Pulau Buru. Jurnal Ilmiah Platax, 4(2):109-119.
Ariani, Nurgayah W, Afu LOA. 2017. Komposisi dan Distribusi Makroalga berdasarkan Tipe Substrat di Perairan Desa Lalowaru Kecamatan Moramo Utara. Sapa Laut, 2(1):25-30.
Awalia R. 2017. Biodiversitas Makroalga di Pantai Puntondo Kecamatan Mangara Bombang Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan [SKRIPSI]. Makassar: Universitas Islam Negeri Alaluddin Makassar.
Ayhuan HV, Zamani NP, Soedharma D. 2017. Analisis Struktur Komunitas Makroalga Ekonomis Penting di Perairan Intertidal Manokwari, Papua Barat. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, 8(1):19-38.
Ayhuan HV. 2017. Studi Analisis Interaksi Makroalga dengan Parameter Lingkungan di Perairan Manokwari Papua Barat [TESIS]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Fachrul. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Handayani T. 2017. Potensi Makroalga di Paparan Terumbu Karang Perairan Teluk Lampung. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia, 2(1):55-67.
Handayani T. 2019. Peranan Ekologi Makroalga Bagi Ekosistem Laut. Oseanologi, 44(1):1-14.
Ira 2018. Struktur Komunitas Makro Alga di Perairan Desa Mata Sulawesi Tenggara. Jurnal Biologi Tropis, 18(1):45-56.
Irwandi, Salwiyah, Nurgayah W. 2017. Struktur Komunintas Makroalga pada Substrat yang Berbeda di Perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 2(3):215-224.
Kadi A. 2012. Makro Algae di Perairan Kepulauan Bangka, Belitung, dan Karimata. ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Science, 10(2):98-105. doi:10.1470/ik.ijms.10.2.98-105.
Kadi A. 2017. Interaksi Komunitas Makroalga dengan Lingkungan Perairan Teluk Carita Pandeglang. Biosfera, 34(1):32-38.
Kasim M. 2016. Makro Alga. Kajian Biologi, Pemanfaatan dan Budidaya. Jakarta: Penebar Swadaya.
Kurniawan R. 2017. Keanekaragaman Jenis Makroalga di Perairan Laut Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan Kepulauan Riau [SKRIPSI]. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.
Lestari A. 2020. Kelimpahan dan Distribusi Makroalga di Zona Intertidal Kabupaten Bangka [SKRIPSI]. Balunijuk: Universitas Bangka Belitung.
Kelana L, Pratomo A, Irawan H. 2015, Struktur Komunitas Makroalga di Perairan Pulau Dompak [SKRIPSI]. Tanjungpinang: Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Mainassy MC. Pengaruh Parameter Fisika dan Kimia terhadap Kehadiran Ikan Lompa (Thryssa baelama Forsskal) di Perairan Pantai Apui Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada, 19(2):61-66.
Malathi G, Arunprakash S, Kumar MA, Boopathy AB, Rama P. 2018. Diversity and Distribution of Macroalgae in the Gulf of Manar. International Journal Pharma Research and Health Sciences, 6(1):2264-2268.
Mardhatillah ST. 2018. Identifikasi dan Pola Sebaran Makroalga di Perairan Pantai Punaga Kabupaten Takalar [SKRIPSI]. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Meriam WPM, Kepel RC, Lumingas L. 2016. Inventarisasi Makroalga di Perairan Pesisir Pulau Mantehage Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax, 4(2):84-108.
Nurmiyati. 2013. Komposisi, Distribusi dan Nilai Penting Makroalga di Pantai Sepanjang Gunung Kidul. Bioedukasi, 6(1):12-21.
Odum, E. P.1993. Dasar-Dasar Ekologi. Terjemahan Samigan dan B. Srigadi. Jogjakarta: Gajah Mada Universitas Press.
Palallo A. 2013. Distribusi makroalga pada ekosistem lamun dan terumbu karang di Pulau Bonebatang, Kecamaran Ujung Tanah, Kelurahan Barrang Lompo, Makassar [SKRIPSI]. Makassar: Universitas Hasanuddin Makassar.
Pradana F, Apriadi T, Suryanti A. 2020. Komposisi dan Pola Sebaran Makroalga di Perairan Desa Mantang Baru, Kabupaten Bintan Kepulauan Riau. Biospecies, 13(2):22-31.
Rismika T, Purnomo EP. 2019. Kebijakan Pengelolaan Ekosistem Laut Akibat Pertambangan Timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 4(1):63-80.
Sachoemar SI., A. Kristijono and T. Yanagi. 2007. Oceanographic characteristics of Kelabat Bay, Bangka island, Indonesia. Mar. Res. Indonesia, 32(2):49-54.
Sahroni, Adi W., Umroh. 2019. Kajian Makroalga pada Terumbu Karang di Perairan Turun Aban. Jurnal Ilmu Perairan, 1(1):14-19.
Silaban R, Kadmaer EMY. 2020. Pengaruh Paramater Lingkungan terhadap Kepadatan Makroalga di Pesisir Kei Kecil, Maluku Tenggara. Jurnal Kelautan Nasional, 15(1):57-64. doi:http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v15i1.7619.
Sinyo Y dan Somadayo N. 2013. Studi keanekaragaman jenis makroalga di perairan pantai Pulau Dofamuel Sidangoli Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat. Jurnal Bioedukasi, 1(2):120-130
Sukiman A, Muspiah SP, Astuti H, Ahyadi E, Aryanti. 2014. Keanekaragaman dan Distribusi Spesies Makroalga di Wilayah Sekotong Lombok Barat. Jurnal Penelitian UNRAM, 18(2):71-81.
Supratman O dan Adi W. 2018. Distribusi dan Kondisi Komunitas Lamun di Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 10(3):561-573. doi: http://dx.doi.org/10.29244/jitkt.v10i3.20614.
Ulfah S, Agustina E, Hidayat M. 2017. Struktur Komunitas Makroalga Ekosistem Terumbu Karang Perairan Pantai Air Berudang Kabupaten Aceh Selatan. Prosiding Seminar Naional Biotik 2017. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh. Hlm. 237-244.
Venny UB. 2015. Struktur Komunitas Makroalga di Kawasan Pesisir Pantai Cigebang Kecamatan Cidaun, Cianjur, Jawa Barat [SKRIPSI]. Cianjur: Universitas Padjadjaran.
www. algae based. org. Database of Information on Alga That Includes Terrestrial, Marine, and Freshwater Organisms. Diakses Maret 2022.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Sapitri, Anggraeni, Irma Akhrianti
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
COPYRIGHT
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors hold their copyright and grant this journal the privilege of first publication, with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that permits others to impart the work with an acknowledgment of the work's origin and initial publication by this journal.
Authors can enter into separate or additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (for example, post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its underlying publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (for example, in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).