Study of Seagrass Beds Condition Nearby Waters in Mokupa Village, Tombariri District, Minahasa Regency

Authors

DOI:

https://doi.org/10.35800/jip.v11i2.47685

Keywords:

Mokupa Waters;, Seagrass conditions;, Cover;, Seagrass bed;

Abstract

The existence of seagrass beds in a shallow water environment has an important ecological role for the organisms that depend on this ecosystem. This research was conducted with the aim of knowing the types of seagrass and the condition of the seagrass beds in the waters near Mokupa Village, where the beach is between Mokupa Resort and Lotus Resort Manado. The method used is a quadrant transect (vertically to the shoreline), the coordinates point 1°24'53" N 124°42'22" E is transect 1, 1°24'54" N 124°42'22" E is transect 2,  and 1°24'56.7" N 124°42'23.5" E is transect 3. In this study, 5 species of seagrass were found, namely: Syringodium isoetifolium, Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides, and Halophila ovalis. Cymodocea rotundata had the highest average seagrass cover per species, 15.349%, and Enhalus acoroides had the lowest average seagrass cover, 0.053%. The condition of the seagrass beds at the study site was included in the unhealthy category with a seagrass cover of 31.432%.

Keywords: Mokupa Waters, Seagrass conditions, Cover, Seagrass bed

Abstrak

Keberadaan padang lamun di lingkungan perairan dangkal memiliki peranan ekologis yang penting bagi organisme yang bergantung dalam ekosistem ini. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui jenis-jenis lamun dan kondisi padang lamun di perairan sekitar Desa Mokupa, dimana pantai berada di antara Mokupa Resort dan Lotus Resort Manado. Penelitian ini mengikuti Pedoman Status Padang Lamun KEPMEN LH 200/2004. Metode yang digunakan yaitu transek kuadran (tegak lurus garis pantai), dengan titik koordinat Transek 1 1°24'53" N 124°42'22" E, Transek 2 1°24'54" N 124°42'22" E, Transek 3 1°24'56.7" N 124°42'23.5" E. Pada penelitian ini ditemukan 5 jenis lamun yaitu: Syringodium isoetifolium, Cymodocea rotundata, Thalassia hemprichii, Enhalus acoroides dan Halophila ovalis. Cymodocea rotundata memiliki rata-rata penutupan lamun per jenis tertinggi yaitu 15,349%, dan Enhalus acoroides memiliki rata-rata penutupan lamun terendah yaitu 0,053%. Kondisi padang lamun di lokasi penelitian termasuk dalam kategori kurang sehat dengan penutupan lamun sebesar 31,432%.

Kata kunci: Perairan Mokupa, Kondisi lamun, Penutupan, Padang lamun

References

Bengkal, K.P., Manembu, I.S., Sondak, C.F.A., Wagey, B.Th., Schaduw, J.N.W., & Lumingas, L.J.L. (2019). Identifikasi Keanekaragaman Lamun dan Ekhinodermata Dalam Upaya Konservasi. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 7(1), 20-38. DOI: https://doi.org/10.35800/jplt.7.1.2019.22819.

Bongga, M., Sondakh, C.F.A., Kumampung, D.R.H., Roeroe, K.A., Tilaar, S.O., & Sangari, J.R.R. (2021). Kajian Kondisi Kesehatan Padang Lamun Di Perairan Mokupa Kecamatan Tombariri Kabupaten Minahasa. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 9(3), 44-54. DOI: https://doi.org/10.35800/jplt.9.3.2021.36519.

Hoek, F., Razak, A.D., Muhfizar., Suruwaky, A.M., Ulat, M.A., & Mustasim., Arfah, A. (2016). Struktur Komunitas Lamun di Perairan Distrik Salawati Utara Kabupaten Raja Ampat. Jurnal Airaha, 5(1), 87-95.

Kamaludin, A.N.A., Wagey, B.Th., Sondak, C.F.A., Angkouw, E.D., Kawung, N.J., & Kondoy, K.I.F. (2022). Status dan Kondisi Padang Lamun di Perairan Pulau Paniki Desa Kulu Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 10(3), 190-202. DOI: https://doi.org/10.35800/jplt.10.3.2022.46239.

Kurniawan, H., Yulianto, B., & Riniatsih, I. (2021). Kondisi Padang Lamun di Perairan Teluk Awur Jepara Terkait dengan Parameter Lingkungan Perairan dan Keberadaan Sampah Makro Plastik. Journal of Marine Research, 10(1), 29-38. DOI : 10.14710/jmr.v10i1.28266.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup. (2004). Keputusan menteri negara lingkungan hidup no: 51 tahun 2004 tentang baku mutu air laut. Deputi Menteri Lingkungan Hidup: Bidang Kebijakan dan Kelembagaan LH Jakarta.

Lahope, E.P., Kumampung, D.R.H., Sondak, C.F.A., Kusen, J.D., Warouw, V., & Kondoy, C.I.F. (2022). Kondisi Padang Lamun di Perairan Desa Ponto Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 10(3), 143-150. DOI: https://doi.org/10.35800/jplt.10.3.2022.43739.

Mandasari, M.AR. (2014). Hubungan Kondisi Padang Lamun dengan Sampah Laut di Pulau Barranglompo. Skripsi. FIKP. Universitas Hasanuddin, Makassar. 54 hal.

Maramis, M.A., Wagey, B.Th., Rumengan, A.P., Sondakh, C.F.A., Opa, E.T. & Kondoy, K.F.I. (2020). Karbon Pada Padang Lamun di Perairan Pulau Manado Tua. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 8(2), 79-91. DOI: https://doi.org/10.35800/jplt.8.2.2020.29950.

Mare, F., Tilaar, F. F., & Lalamentik, L. T. X. (2019). The Inventory and Composition Studies of Seagrass in Ratatotok Waters, District of Ratatotok, Southeast Minahasa Regency. Jurnal Ilmiah PLATAX, 7(1), 98–112. https://doi.org/10.35800/jip.7.1.2019.22592

Marwanto. (2017). Kondisi Ekosistem Padang Lamun di Perairan Desa Mantang Baru Kecamatan Mantang Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Skripsi. FIKP. Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjung Pinang. 50 hal.

Patty, S.I. (2013). Distribusi Suhu, Salinitas dan Oksigen Terlarut di Perairan Kema, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax, 1(3), 148-157. DOI: https://doi.org/10.35800/jip.1.3.2013.2580.

Patty, S. I. (2016). Mapping the Condition of Seagrasses Beds in Ternate -Tidore Waters, and Surrounding Areas. Jurnal Ilmiah PLATAX, 4(1), 9–18. https://doi.org/10.35800/jip.4.1.2016.13228

Rahmawati, S. Irawan, A. Supriyadi, I.H. & Azkab, M.H. (2017). Panduan Pemantauan Penilaian Kondisi Padang Lamun. Coremap-CTI – Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Jakarta. 24 hal.

Sakey. W.F., Wagey, B.T. & Gerung, G.S. 2015. Variasi Morfometrik Pada Beberapa Lamun Di Perairan Semenanjung Minahasa. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 3(1), 1-6. DOI: https://doi.org/10.35800/jplt.3.1.2015.7724.

Senduk, A.V., Schaduw, J.N.W., Warouw, V., Wagey, B.Th., Rimper, J.R.T.S.L., & Lohoo, A.V. (2021). Strukstur Komunitas dan Presentase Tutupan Lamun di Marine Field Station Universitas Sam Ratulangi. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 9 (3), 161-171. DOI: https://doi.org/10.35800/jplt.9.3.2021.38583.

Simanjuntak, M. (2009). Hubungan Faktor Lingkungan Kimia, Fisika Terhadap Distribusi Plankton di Perairan Belitung Timur, Bangka Belitung. Jurnal Perikanan, 11(1), 31-45. DOI: https://doi.org/10.22146/jfs.2970.

Sjafrie, N.D.M., Hernawan, U.E., Prayudha, B., Supriyadi, I.H., Iswari, M.Y., Rahmat, K. Anggraini, Rahmawati, S., & Suyarso. (2018). Status padang lamun Indonesia 2018. Ver. 02. Coremap-CTI – Pusat Penelitian Oseanografi LIPI. Jakarta. 37 hal.

Sondak, C.F.A., & Kaligis, E.Y. (2022). Assessing the Seagrasses Meadows Status and Condition: A Case Study of Wori Seagrass Meadows, North Sulawesi, Indonesia. Journal Biodiversitas, 23(4), 2156-2166. DOI https://doi.org/10.13057/biodiv/d230451.

Tanjung, R.M. (2017). Studi Tutupan Dan Kerapatan Lamun di Pesisir Pulau Unggeh Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara. Medan. 98 hal.

Tangke, U. (2010). Ekosistem Padang Lamun (Manfaat, Fungsi dan Rehabilitasi). Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan, 3(1), 9-27. DOI:10.29239/j.agrikan.3.1.9-29.

Walo, M.Y., Sondak, C.F.A., Paransa, D.S.J., Kusen, J.D., Schaduw, J.N.W., Wagey, B.T., & Rangan, J. (2022). Kondisi Padang Lamun di Sekitar Perairan Mokupa Kecamatan Tombariri Kabuppaten Minahasa. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 10(3), 170-18. DOI: https://doi.org/10.35800/jplt.10.3.2022.46237.

Zachawerus, F. H. A., Kambey, A. D., & Mantiri, R. O. S. E. (2015). Structure Community of Seagrass (Lamun) In The Village Beach Of Mokupa Tombariri Subdistrict, Minahasa District North Sulawesi. Jurnal Ilmiah PLATAX, 3(1), 16–21. https://doi.org/10.35800/jip.3.1.2015.18954

Downloads

Published

2023-06-03

How to Cite

Lasut, N. T., Tilaar, S. O., Sondak, C. F. A., Rampengan, R. M., Sinjal, C. . A. L., & Rembet, U. N. W. J. (2023). Study of Seagrass Beds Condition Nearby Waters in Mokupa Village, Tombariri District, Minahasa Regency. Jurnal Ilmiah Platax, 11(2), 311–321. https://doi.org/10.35800/jip.v11i2.47685

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>