Zooplankton in the Seagrass Beds of Nain Island
DOI:
https://doi.org/10.35800/jip.v12i1.50187Keywords:
Zooplankton;, Seagrass Meadow;, Nain Island;, Abundance;, Biological Index;Abstract
This research was conducted in July 2022, the determination of sampling locations was carried out by purposive sampling, namely data collection with certain considerations to obtain samples that represent the research location area. Seawater samples were taken using a plankton net which was then used for the zooplankton identification process carried out in the Marine Biology Laboratory of the Faculty of Fisheries and Marine Science. Measurement of physical parameters of water chemistry consisting of temperature, salinity, and pH, was carried out in situ. The content of nitrate and phosphate was conducted at the WLN laboratory (Water Laboratory Nusantara-WLN). Zooplankton counts were expressed in ind/l. Qualitative determination of plankton was made up to the genus level. The results of zooplankton identification consisted of 5 genera namely Acartia, Cyclops, Euterpina, Nauplius, and Oithona. The calculation of zooplankton abundance is in the range of 3-5 ind/l. The highest abundance was found at station one which was 5 ind/l followed by station three which was 4 ind/l and then station two as much as 3 ind/l. The diversity index is in the range of 0.4740-0.7786, the uniformity index is in the range of 0.2945-0.7087, and the dominance index ranges from 0.5971-0.7744.
Keywords: Zooplankton, Seagrass Meadow, Nain Island, Abundance, Biological Index.
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2022, penentuan lokasi pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu pengumpulan data dengan pertimbangan tertentu untuk memperoleh sampel yang mewakili wilayah lokasi penelitian. Sampel air laut diambil dengan menggunakan plankton net yang selanjutnya digunakan untuk proses identifikasi zooplankton yang dilakukan di Laboratorium Biologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Pengukuran parameter fisik kimia air yang terdiri dari suhu, salinitas, pH, dilakukan secara in situ. Kadar nitrat dan fosfat dilakukan di laboratorium WLN (Laboratorium Air Nusantara-WLN). Jumlah Zooplankton dinyatakan dalam ind/l. Penentuan plankton secara kualitatif dilakukan sampai tingkat genus. Hasil identifikasi zooplankton terdiri dari 5 genus yaitu Acartia, Cyclops, Euterpina, Nauplius, dan Oithona. Perhitungan kelimpahan zooplankton berada pada kisaran 3-5 ind/l. Kelimpahan tertinggi terdapat pada stasiun satu sebesar 5 ind/l, disusul stasiun tiga sebesar 4 ind/l dan kemudian stasiun dua sebanyak 3 ind/l. Indeks keanekaragaman berada pada rentang 0,4740-0,7786, indeks keseragaman berada pada rentang 0,2945-0,7087, sedangkan indeks dominasi berkisar antara 0,5971-0,7744.
Kata Kunci: Zooplankton, Padang Lamun, Pulau Nain, Kelimpahan, Indeks Biologi.
References
Achir, G.D.P., Sudarsono., Aminatun, T. (2017). Kemelimpahan dan keanekaragaman Zooplankton di Padang Lamun Pesisir Pantai Pancuran Taman Nasional Karimunjawa. Jurnal Prodi Biologi. 6(6): 358 - 368. https://doi.org/10.21831/kingdom.v6i6.7812
APHA, (1992). Standar Methods for The Examination of Water and Wastewater. America Publich Health Asosiation. New York
Asih, P. (2014). Produktivitas Primer Fitoplankton di Perairan Teluk dalam Desa Malang Rapat Bintan (Skripsi). Tanjung Pinang : UMRAH FIKP
Augusta, T.S. (2013). Struktur Komunitas Zooplankton di Danau Hanjalutung berdasarkan Jenis Tutupan Vegetasi. Jurnal Ilmu Hewani Tropika. 2(2):68-74.
Bengen, D.G. (2001). Ekosistem dan Sumber Daya Alam Pesisir dan Laut. Sinopsis. Pusat Kajian Sumberdaya Alam dan pesisir Lautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Bold, H.C., & Wynne, M.J . (1985). Introduction to The Algae (Second Edition), Prentice-Hall, Inc., New Jersey. 720 p. https://doi.org/10.2216/i0031-8884-24-4-486.1
Brower, J., E.H. Zar dan C.N.V. Ende. (1990). Field and Laboratory Methods for General Ecology. E Editions C. British Publ. London.
Corvianwatie, C. (2015). Panduan Wisata Edukasi Kelautan Kualitas Air laut. LIPI Press. Jakarta.
Fachrul, F.M., H. Haeruman, dan L.C. Sitepu. (2005). Komunitas Fitoplankton Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Teluk Jakarta. Seminar Nasional MIPA 2005. FMIPA Universitas Indonesia. 24-26 November 2005. Jakarta.
Hamuna, B., Tanjung, R.H.R., Suwito., & Maury, K.H. (2018). Konsentrasi Amoniak, Nitrat dan Fosfat di Perairan Distrik Depare, Kabupaten Jayapura. Enviroscienceae. 14 (1) : 8-15. http://dx.doi.org/10.20527/es.v14i1.4887
Harmoko, & Sepriyaningsih. (2019). Bioindikator Sungai Dengan Mikroalga: Studi Kasus di Sungai Kelingi Kota Lubuklinggau. Depublish Publisher. Yokyakarta.
Ilahude, A.G., & Liasaputra. (1980). Sebaran Normal Parameter Hidrologi di Teluk Jakarta. Dalam : Teluk Jakarta. Penyajian Fisika, Kimia Biologi dan Geologi - LON – LIPI. 1-40.
Junaidi, M., Nurliah., & Azhar, F. (2018). Struktur Komunitas Zooplankton di Perairan Kalap Oten Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Biologi Tropis. 18(2): 159 - 169. https://doi.org/10.29303/jbt.v18i2.800
Kaswadji, R.F. (1976). Studi Pendahuluan dan Pengawetan Contoh Air Laut : Fitoplankton di Delta Upang Sumatra Selatan. Fakultas Perikanan, IPB.
Kuncoro, E. B. (2004). Akuarium Laut. Kansius. Yogyakarta.
Likens, E. Gene. (Ed). (2010). Plankton of Inland Waters: A Derivative of Encyclopedia of Inland Waters. Associated Press, Amsterdam. 398 hal.
Michael, P. (1984). Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Lapangan dan Laboratorium. Jakarta : UI Press.
Minggawati, I. (2014). Komisi Zooplankton di Perairan Rawa Banjiran Sungai Rungan Kota Palangkaraya. Program Studi Budidaya Perairan Universitas Kristen Palangkaraya. Vol. 39 (2):81-85. http://dx.doi.org/10.31602/zmip.v39i2.60
Newell, G.E., & Newell, R.C. (1963). Marine Plankton a Practical Guide. Hutchinson Educational LTD 178-202 Great Portland Street, London, W.1.
Nontji, A. (2002). Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta : 59-67.
Nurhayati, (2002). Karakteristik Hidrografi dan Arus di Perairan Selat Malaka, Perairan Indonesia Oseanografi, Biologi dan Lingkungan. Puslit Oseanografi LIPI. Jakarta : 1-8.
Nursaiful, A. (2004). Akuariun Laut. Penebar Swadaya. Depok.
Nursaiful, A. (2007). Akuarium Laut: Cara Mudah Memindahkan Panorama Kehidupan Laut ke Rumah Anda. Penebar Swadaya. Jakarta.
Nybakken, J.W. (1992). Biologi laut. Suatu Pendekatan Ekologis. PT Gramedia. Jakarta.
Odum, E.P. (1971). Fundamental of Ecology. Philadelphia: Ed. W.B. Saunders, Co. 564 h.
Odum, E.P. (1983). Basic Ekology. Saunders College Publishing. University of Georgia. New York.
Odum, E.P. (1993). Dasar-Dasar Ekologi. Edisi ketiga . Gajah Mada University Press. Jogjakarta. H. 134-162.
Padang, R.W.A.L., Nurgayah, W., & Irawati, M (2020). Keanekaragaman Jenis dan Distribusi Fitoplankton Secara Vertikal di Perairan Pulau Bokori. Sapa Laut. Vol 5(1). http://dx.doi.org/10.33772/jsl.v5i1.10947
Paiki, K., Kalor, J.D., Indrayani, E., & Dimara, L. (2018). Distribusi Kelimpahan dan Keanekaragaman Zooplankton di Perairan Pesisir Yapen Timur, Papua (Distribution of Zooplankton Explosion and Diversity in East Yapen Papisir Water, Papua). Vol.10:(2):199- 206. Universitas Cenderawasih, Papua, Indonesia. https://doi.org/10.56064/maspari.v10i2.5953
Pandelaki, L., Rompas, M.R., Rembet, U.N.W.J., Wantasen, S.A., Gerung, S.G., & Ngangi, E.L.A. (2020). Economic Value of Seagrass Ecosystem in Nain Island, South Minahasa Regency, North Sulawesi, Indonesia. AACL Bioflux. 13 (5) : 2687 – 2693.
Pasengo, Y. L. (1995). Studi Dampak Limbah Pabrik Plywood Terhadap Kelimpahan dan Keanekaragaman Fitoplankton di Perairan Dangkal Desa Barowa Kecamatan Bua Kabupaten. Luwu.
Patty, I.S. (2013). Distribusi Suhu, Salinitas dan Oksigen Terlarut di Perairan Kema, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax. 1(3) : 143-157. https://doi.org/10.35800/jip.1.3.2013.2580
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungangan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Indonesia). Diakses tanggal 11 Mei 2023 dari https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/161852/pp-no-22-tahun-2021.
Prasetyaningtyas, T., Bambang, P., & Pribadi, T.A. (2012). Keanekaragaman Plankton di Perairan Tambak Ikan Bandeng di Tapak Tugurejo, Semarang.
Pranoto, B.A., Ambariyanto., & Zainuri, M. (2005). Struktur Komunitas Zooplankton di Muara Sungai Serang, Jogjakarta. Jurnal Ilmu Kelautan. Vol. 10 (2) : 90 – 97. ISSN 0853 – 7291. Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia. https://doi.org/10.14710/ik.ijms.10.2.90-97
Roosheroe, I.G., & Wahyudi, P. (2017). Mengenal Biodiversitas Mikroorganisme untuk Kesejahteraan Bangsa. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Jakarta.
Rumengan, I.F.M., & Rimper, J.T.S.L. (2016). Planktonologi. Patra Media Grafindo. Bandung.
Ropa, N.K. (2020). Bioindeks Fitoplankton di Perairan Pulau Bunaken. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Sam Ratulangi. Manado. https://doi.org/10.35800/jip.8.2.2020.29971
Sartimbul, A., Iranawati, F., Sambah, A.B., Yona, D., Harlyan, N.H.L.I., Fuad, M.A.Z., & Sari, S.H.J. (2017). Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Pelagis. UB Press. Malang.
Schaduw, J.N.W. (2018). Aktivitas Manusia dan Perubahan Iklim Ancaman Kelestarian Taman Nasional Bunaken. Diakses 11 Mei 2023 dari https://villagerspot.com/todays-feature/aktivitas-manusia-dan-perubahan-iklim-ancaman-kelestarian-tn-bunaken/
Setiawan, H., Idiawati, N., & Helena, S. (2022). Komposisi dan Struktur Komunitas Copepoda di Estuari Desa Mendalok Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Jurnal Laut Khatulistiwa. 5(2): 89-97. http://dx.doi.org/10.26418/lkuntan.v5i2.49043
Sukartinisa, I., Karlina dan Idris F. (2019) Keanekaragaman Plankton pada Kedalaman Berbeda di Perairan Desa Teluk Bakau Kabupaten Bintan Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Susanti, M. (2010). Kelimpahan dan Distribusi Plankton di Perairan Waduk Kendungombo. Skripsi Jurusan Biologi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang. Semarang
Tangke, U. (2010). Ekosistem Padang Lamun (Manfaat, Fungsi dan Rehabilitasi). Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan. Vol.3:(1). https://doi.org/10.29239/j.agrikan.3.1.9-29
Thoha, H. (2004). Kelimpahan Plankton di Perairan Bangka-Belitung. Makara, Suci. https://doi/org/10.7454/mss.v8i3.452 8(3): Hal. 6-102.
Tomas, and R. Carmelo. (Ed). 1997. Identifying Marine Phytoplankton. Academic Press.
Udi, Putra dan S.S. Nana. 2011. Manajemen Kualitas Air pada Kegiatan Perikanan Budidaya. Departemen Kelautan dan Perikanan Direktorat Jendral Perikanan Budidaya Balai Budidaya Air Payau Takalar.
Utami, T.M.R., Maslukah L., & Yusuf, M. (2016). Sebaran Nitrat (NO3) dan Fosfat (PO4) di Perairan Karangsong Kabupaten Indramayu. Buletin Oseanografi A11234567OPMarina, 5(1), 31-37. https://doi.org/10.14710/buloma.v5i1.11293
Wagey, T.B. (2013). Hilamun (Seagrass). Unsrat Press. Manado
Widigdo, B. 2001. Rumusan Kriteria Ekobiologis dalam Menentukan Potensi Alami Kawasan Pesisir untuk Budidaya Tambak. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor.
Yamaji, I. (1982). Ilustrations of The Marine Plankton of Japan. Hoikusha Publishing Co., Ltd. 17-13, 1-chome, Uemachi, Higashi-ku, Osaka, 540 Japan.
Yanti, D.N. (2016). Penilaian Kondisi Keasaman Perairan Pesisir dan Laut Kabupaten Pangkajene Kepulauan pada Musim Peralihan 1. Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin. Makassar.
Yuliana, (2014). Keterkaitan Antara Kelimpahan Zooplankton dengan Fitoplankton dan Parameter Fisika-Kimia di Perairan Jailolo, Halmahera Barat. Jurnal Maspari. Vol.6:(1). 25-31. https://doi.org/10.56064/maspari.v6i1.1706
Downloads
Published
How to Cite
License
Copyright (c) 2023 Nelda Tuliabu, Joice R.T.S.L Rimper, Veibe Warouw, Erly Yosef Kaligis, Natalie Detty C Rumampuk, Edwin Leonardo Apolonio Ngangi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
COPYRIGHT
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors hold their copyright and grant this journal the privilege of first publication, with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that permits others to impart the work with an acknowledgment of the work's origin and initial publication by this journal.
Authors can enter into separate or additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (for example, post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its underlying publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (for example, in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).