Gambaran Kasus Kematian dengan Asfiksia di Bagian Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado Periode 2013 - 2017

Authors

  • Nikita E. Kurniany
  • Johannis F. Mallo
  • Erwin G. Kristanto

DOI:

https://doi.org/10.35790/ecl.v5i2.18460

Abstract

Abstract: Asphyxia was a condition cause by lack of oxygen and excess of carbon dioxide in the blood. There are three types of asphyxia: mechanical, non-mechanical, and pathologic asphyxia. This study was aimed to obtain the general description of death cases due to asphyxia in Manado North Sulawesi in the period 2013-2017. This was a descriptive retrospective study using the medical record of cases at Forensic and Medicolegal Department of Prof. Dr. R. D. Kandou. The results of visum et repertum showed that there were 26 death cases due to asphyxia. Most cases were in 2016 (10 cases, 38.5%). The most common cases were in age group of 17-25 years old (7 cases, 27%). Males (17 cases, 65%) were more frequent than females. Death due to mechanical asphyxia caused by drowning was the most common cases (11 cases; 42.3%). The most common sign of asphyxia was cyanosis (21 cases). Conclusion: Majority of the death cases due to asphyxia were males, age group 17-25 years, with mechanical asphyxia caused by drowning and cyanosis as the asphyxia sign.

Keywords: asphyxia, mechanical asphyxia, non-mechanical asphyxia, pathology asphyxia, forensic

 

Abstrak: Asfiksia adalah suatu kondisi yang disebabkan karena berkurangnya oksigen dan berlebihnya karbon dioksida dalam darah. Asfiksia terdiri dari tiga jenis klasifikasi yaitu asfiksia mekanik, non-mekanik, dan patologik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum tentang kasus kematian dengan asfiksia di Manado Sulawesi Utara periode 2013-2017. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif menggunakan data hasil visum et repertum. Hasil penelitian mendapatkan 26 kasus kematian dengan asfiksia. Kasus terbanyak pada tahun 2016 yaitu 10 kasus (38,5%). Kelompok usia terbanyak ialah 17-25 tahun sebanyak 7 kasus (27%). Jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari perempuan yaitu 17 kasus (65%). Kematian akibat asfiksia mekanik dengan jenis tenggelam merupakan kasus terbanyak yaitu 11 kasus (42,3%). Tanda asfiksia yang sering ditemukan ialah sianosis (21 kasus). Simpulan: Sebagian besar kasus kematian akibat asfiksia berjenis kelamin laki-laki, kelompok usia 17-25 tahun, dengan jenis asfiksia mekanik akibat tenggelam, dan sianosis sebagai tanda asfiksia.

Kata kunci : asfiksia, asfiksia mekanik, asfiksia non-mekanik, asfiksia patologi, forensik

Downloads

How to Cite

Kurniany, N. E., Mallo, J. F., & Kristanto, E. G. (2017). Gambaran Kasus Kematian dengan Asfiksia di Bagian Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado Periode 2013 - 2017. E-CliniC, 5(2). https://doi.org/10.35790/ecl.v5i2.18460