KLT BIOAUTOGRAFI HASIL PARTISI EKSTRAK ETANOL HERBA BANDOTAN (Ageratum conyzoides L.) TERHADAP Shigella dysentriae

Surya Sumantri Abdullah, Natsir Djide, Sartini Natsir

Abstract


Penelitian uji daya hambat dan analisis KLT bioautografi hasil partisi ekstrak etanol herba bandotan (Ageratum conyzoides L.) terhadap Shigella dysentriae  telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak tersebut dalam menghambat pertumbuhan S.dysentriae dan membandingkan daya hambat ekstrak dengan tingkat kepolaran yang berbeda yaitu pada ekstrak n-heksana, larut etil asetat, dan tidak larut etil asetat berdasarkan  pengukurandiameter hambatan yang terbentuk. Herba tersebut diekstraksi dengan etanol menggunakan metode maserasi, lalu dipartisi dengan pelarut n-heksana dan etil asetat. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan metode difusi pada medium Miller Hinton Agar (MHA) dengan waktu inkubasi 24 jam pada suhu 37oC dan memberikan diameter daerah hambatan terbesar pada ekstrak tidak larut etil asetat herba bandotan yaitu 9,3 dan 10,3 mm. Pemisahan secara KLT pada ekstrak n-heksana, ekstrak etil asetat, dan ekstrak tidak larut etil asetat dengan cairan pengelusi berturut-turut, n-heksana:etil asetat (3:1), n-heksana:etil asetat (1:1), dan etil asetat:etanol (10:1) dengan jumlah bercak noda berturut-turut 4, 5, dan 2. Nilai Rf pada ekstrak n-heksana 0.25, 0.41, 0.52, dan 0.71 sedangkan pada ekstrak etil asetat 0.34, 0.53, 0.65, 0.81, dan 0.92 pada ekstrak tidak larut etil asetat 0.33 dan 0.64. Hasil KLT bioautografi diperoleh komponen antibakteri yang diidentifikasi ekstrak n-heksana adalah golongan steroid dan pada tidak larut etil asetat golongan polifenol

 

ABSTRACT

Inhibition test research and TLC bioautographic bioassay method of the partition results of the ethanol extract of bandotan (Ageratum conyzoides L.) herb against Shigella dysentriae have been conducted. This study aims to determine the ability of these extracts to inhibit S.dysentriae growth and to compare the inhibition of extracts with different polarity levels, n-hexane soluble, ethyl acetate soluble, and ethyl acetate insoluble extracts based on the diameter measurement of the formed resistance. The herbs were extracted with ethanol using the maceration method, then partitioned with n-hexane and ethyl acetate solvents. Measurements were carried out using the diffusion method on Miller Hinton Agar (MHA) medium with an incubation time of 24 hours at 37oC and gave the largest diameter area of resistance to the ethyl acetate insoluble extract of bandotan herb, value 9.3 and 10.3 mm. Separation by TLC on n-hexane extract, ethyl acetate extract, and ethyl acetate insoluble extract with elusive liquid respectively, n-hexane: ethyl acetate (3: 1), n-hexane: ethyl acetate (1: 1), and ethyl acetate: ethanol (10: 1) with the number of stains 4, 5, and 2, respectively. 0.81, and 0.92 in ethyl acetate insoluble extracts 0.33 and 0.64. The results of the bioautography TLC bioassay method showed that the antibacterial component identified in the n-hexane extract was a steroid compound and ethyl acetate insoluble was a polyphenol compound.


Keywords


Ageratum conyzoides; Shigella dysentriae; KLT Bioautografi

Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.35799/cp.14.1.2021.34076

Refbacks

  • There are currently no refbacks.