PERBANDINGAN KANDUNGAN MINYAK ATSIRI ANTARA JAHE SEGAR DAN JAHE KERING
Abstract
Jahe (Zingiber officinale var emprit) merupakan salah satu komoditas andalan ekspor Indonesia yang memberikan peranan cukup berarti dalam penerimaan devisa negara. Daya guna bahan ini sangat erat hubungannya dengan komponen bioaktif yang terkandung didalamnya. Kualitas dan kuantitas minyak atsiri jahe emprit segar dan simplisia jahe kering dilaporkan guna memberi informasi kepada masyarakat mengenai efek dari pasca panen. Total minyak atsiri diperoleh melalui destilasi Stahl selama ± 6 jam, sedangkan analisis komponen minyak atsiri dilakukan dengan GC-MS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar minyak atsiri jahe segar dan simplisianya masing-masing 3,71% (v/w) dan kadar 0,94 % (v/w). Data GC-MS memperlihatkan bahwa jahe segar memiliki jenis minyak atsiri lebih banyak daripada jahe kering, selain jumlah zingiberinenya lebih dominan. Hasil penelitian dapat memberikan informasi kepada masyarakat bahwa jahe segar lebih baik dibandingkan dengan simplisia jahe kering.
Gingeris an important herbal commodities of Indonesia. The utilityof this ginger is related to itsbioactive components. The analysis of qualityandquantity ofessential oilof freshanddriedginger are necessary in order to informaboutpost-harvest to the public. Totalessential oilobtained byStahldistillation for ±6hours, and their components are performedbyGC-MS. The results showed that essential oil of fresh and dried ginger are 3.71% (v/w)and 0.94% (v/w), respectively. GC-MS spectra indicatethatfreshgingerhas many types of volatileessential oil and zingeberenethandriedginger. Therefore, the results of this research can explain the public understanding that the freshgingeris better thandriedginger.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35799/cp.5.2.2012.771
Refbacks
- There are currently no refbacks.