PENENTUAN DAYA JERAP BENTONIT DAN KESETIMBANGAN ADSORPSI BENTONIT TERHADAP IONCu(II)
Abstract
Bentonit alam asal Riau secara kualitas tidak bisa dimanfaatkan sebagai adsorben karena daya jerapnya rendah dibandingkan dengan bentonit komersial. Pada prinsipnya, daya jerap bentonit tersebut akan meningkat jika diaktivasi baik secara fisika maupun kimia. Bentonit yang telah diaktivasi dapat digunakan sebagai penjerap logam berat yang ada dalam cairan. Pada penelitian ini, prosesaktivasi bentonit alamdilakukan dengan cara pemanasan pada suhu 400oC sampai beratnya konstan. Setelah diaktivasi ditentukan daya jerapnya terhadap ion Cu(II). Optimalisasi daya jerap bentonit dilakukan dengan perlakuan kondisi yang berbeda yaitu variasi waktu adsorpsi (20, 40, 60,80, 100, 120, 180 & 240 menit), variasi berat bentonit (0,5, 1,0, 1,5, 2,0 & 2,5 g) dan konsentrasi ion Cu(II) yaitu 20, 40, 60, 80, 100 dan 120 ppm. Berdasarkan data yang diperoleh ditentukan waktu dan model keseimbangan adsorpsi. Pada penelitian ini diperoleh daya jerap bentonit yang diaktivasi paling maksimal adalah 32,75 mg Cu(II)/g bentonit pada kondisi perlakuan berat bentonit 2,5 g, waktu adsorpsi 180 menit dan konsentrasi ion Cu(II) 60 ppm. Pada kondisi tersebut bentonit menyebabkan kadar ion Cu(II) dalam cairan turun dari 60 ppm menjadi 32,75 ppm, penurunannya sekitar 54,58%. Sedangkan daya jerap bentonit pada waktu adsorpsi 240 menit lebih rendah dibandingkan dengan daya jerapnya pada waktu adsorpsi 180 menit. Keseimbangan adsorpsi ion Cu(II) oleh bentonit tercapai pada waktu 180 menit, dan model kesetimbangan adsorpsinya sesuai dengan Isotherm Langmuir, artinya adsorpsi ion Cu(II) oleh bentonit terjadi secara kimia yaitu mungkin terjadi reaksi pertukaran ion dengan panas reaksi 21,038 kcal/mol.oK.
Bentonit alam asal Riau secara kualitas tidak bisa dimanfaatkan sebagai adsorben karena daya jerapnya rendah dibandingkan dengan bentonit komersial. Pada prinsipnya, daya jerap bentonit tersebut akan meningkat jika diaktivasi baik secara fisika maupun kimia. Bentonit yang telah diaktivasi dapat digunakan sebagai penjerap logam berat yang ada dalam cairan. Pada penelitian ini, prosesaktivasi bentonit alamdilakukan dengan cara pemanasan pada suhu 400oC sampai beratnya konstan. Setelah diaktivasi ditentukan daya jerapnya terhadap ion Cu(II). Optimalisasi daya jerap bentonit dilakukan dengan perlakuan kondisi yang berbeda yaitu variasi waktu adsorpsi (20, 40, 60,80, 100, 120, 180 & 240 menit), variasi berat bentonit (0,5, 1,0, 1,5, 2,0 & 2,5 g) dan konsentrasi ion Cu(II) yaitu 20, 40, 60, 80, 100 dan 120 ppm. Berdasarkan data yang diperoleh ditentukan waktu dan model keseimbangan adsorpsi. Pada penelitian ini diperoleh daya jerap bentonit yang diaktivasi paling maksimal adalah 32,75 mg Cu(II)/g bentonit pada kondisi perlakuan berat bentonit 2,5 g, waktu adsorpsi 180 menit dan konsentrasi ion Cu(II) 60 ppm. Pada kondisi tersebut bentonit menyebabkan kadar ion Cu(II) dalam cairan turun dari 60 ppm menjadi 32,75 ppm, penurunannya sekitar 54,58%. Sedangkan daya jerap bentonit pada waktu adsorpsi 240 menit lebih rendah dibandingkan dengan daya jerapnya pada waktu adsorpsi 180 menit. Keseimbangan adsorpsi ion Cu(II) oleh bentonit tercapai pada waktu 180 menit, dan model kesetimbangan adsorpsinya sesuai dengan Isotherm Langmuir, artinya adsorpsi ion Cu(II) oleh bentonit terjadi secara kimia yaitu mungkin terjadi reaksi pertukaran ion dengan panas reaksi 21,038 kcal/mol.oK.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.35799/cp.5.2.2012.773
Refbacks
- There are currently no refbacks.