Studi tentang tinggi penempatan lampu terhadap jumlah hasil tangkapan ikan pelagis di rumpon di Perairan Likupang (Study of the placement level of lights on the number of pelagic catches at FADs in Likupang Waters)

Authors

  • Elvis Dimes Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115
  • Fanny Silooy Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115
  • Patrice N. I. Kalangi Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam Ratulangi, Manado 95115

DOI:

https://doi.org/10.35800/jitpt.3.2.2018.21426

Abstract

Fishing aids commonly used in fishing operations in Indonesia include FADs and light attractors. The use of lighting fishing is generally intended to attract fish to gather around light sources. The success of the light source to attract and collect fish around the lamp depends on the state of the lamp and environmental conditions. In this study treatment was is the height of the lamp from the water surface, namely 80 cm, 120 cm, and 180 cm. 120 cm high is the height commonly used by fishermen. The lights are made in two series, each consisting of four lights with a total of 200 watts. The purpose is to find out the catch of fishing rods around the FADs with high treatment of lights that are dissected. Based on the graph, the treatment given has a different tendency in catches number. The types of fish caught by hand line in FADs around 5 types of fish in the order of the most catches are mackerel (Selaroides leptolepis), and followed by flying fish (Decapterus ruselli), tuna fish (Auxis thazard), dolphin fish (Coryphaena hippurus), and squid (Loligo sp).The lamps placed at the level of 180 cm gives more catches, followed by the lamps at thelevel of 80 cm which is not much different from an level of 120 cm. cm and type of flying fish was caught more at the height of the lamp at 180 cm from the surface.

Keywords: LED lights, FADs, pelagic fish, Likupang waters

 

Abstrak

Alat bantu penangkapan yang umum digunakan dalam operasi penangkapan ikan di Indonesia antara lain adalah rumpon dengan attractor cahaya. Penggunaan alat bantu cahaya pada penangkapan ikan umumnya dimaksudkan untuk menarik ikan agar berkumpul di sekitar sumber cahaya. Berhasil tidaknya sumber cahaya lampu untuk menarik dan mengumpulkan ikan-ikan di sekitar lampu tergantung keadaan lampu dan kondisi lingkungan. Perlakuan pada penelitian ini adalah tinggi lampu dari permukaan air, yakni 80 cm, 120 cm, dan 180 cm. Tinggi 120 cm merupakan tinggi yang biasa digunakan oleh nelayan. Lampu dibuat dalam dua rangkaian yang masing-masing terdiri atas empat lampu dengan intensitas total 200 watt. Tujuan untuk mengetahui hasil tangkapan pancing ulur di sekitar rakit dengan perlakuan tinggi lampu yang berbedah. Berdasarkan grafik, perlakuan yang diberikan memiliki kecenderungan berbeda. Jenis-jenis ikan yang tertangkap dengan pancing ulur di rumpon adalah 5 jenis ikan dengan urutan hasil tangkapan terbanyak adalah selar (Selaroides leptolepis), dan diikuti oleh ikan layang (Decapterus ruselli), tongkol (Auxis thazard), lemadang (Coryphaena hippurus), dan cumi-cumi (Loligo sp). lampu yang ditempatkan pada ketinggian 180 cm memberikan hasil tangkapan yang lebih banyak, diikuti lampu pada ketinggian 80 cm yang tidak jauh berbeda dengan ketinggian 120 cm. Jenis ikan selar diperoleh paling banyak pada ketinggian 120 cm dan jenis ikan layang lebih banyak tertangkap pada ketinggian lampu 180 cm dari permukaan.

Kata kunci: lampu LED, rumpon, ikan pelagis, perairan Likupang

Downloads

How to Cite

Dimes, E., Silooy, F., & Kalangi, P. N. I. (2018). Studi tentang tinggi penempatan lampu terhadap jumlah hasil tangkapan ikan pelagis di rumpon di Perairan Likupang (Study of the placement level of lights on the number of pelagic catches at FADs in Likupang Waters). JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP, 3(2). https://doi.org/10.35800/jitpt.3.2.2018.21426

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

> >>