PERSEPSI MASYARAKAT RAANAN BARU TERHADAP KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN BUPATI PEREMPUANDI MINAHASA SELATAN
Abstract
Suatu organisasi bisa dikatakan sukses apabila hubungan komunikasi antar anggota berjalan harmonis, begitu pula kepemimpinan sangat diperlukan bila organisasi ingin sukses. Karena komunikasi kepemimpinan mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok daerah untuk pencapaian tujuan bersama.Fenomena yang terjadi bahwa Komunikasi yang dilakukan pemimpin dalam hal ini Bupati Perempuan cara berkomunikasinya masih kurang terbuka atau tidak transparan, kinerja pemimpin masih kurang dan belum maksimal. Selain itu juga masyarakat kecewa terhadap Bupati yang tidak menghargai waktu, dimana jadwal kegiatan yang sudah ditetapkan oleh masyarakat tetapi Bupati datang terlambat kadang juga tidak hadir mengikuti kegiatan, sehingga membuat masyarakat membuang-buang waktu dan mengabaikan pekerjaan, kebanyakan kegiatan diadakan saat jam kerja masyarakat desa tersebut. Kemudian dalam hal pembangunan yakni pembuatan infrastruktur Bupati sudah memaksimalkan dengan baik. Dari hal-hal inilah yang menyebabkan tanggapan kepemimpinan Bupati perempuan tampak buruk. Oleh karena itu penelitian ini membahas tentang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan teori Likert. Dari hasil penelitian mendapatkan hasil kesimpulan sebagai berikut : (1) Bupati memiliki sifat yang otoriter. (2) Bupati juga sering memberikan kepercayaan pada masyarakat. (3) Bupati juga menjalankan fungsi controlling untuk mengawasi kinerja bawahannya. Bupati kadang melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan. Bupati seharusnya memberikan kesempatan pada masyarakat dalam pengambilan keputsan. Bupati sering memberikan motivasi pada masyarakat. Dalam hal ini Bupati memberikan motivasi kepada masyarakat dengan cara memberikan ruang bagi mereka untuk berpartisipasi aktif dalam mewujudkan tujuan. Motivasi yang mucul lebih banyak dirasakan oleh aparat desa. Motivasi kepada masyarakat masih kurang sehingga motivasi yang diberikan Bupati kepada masyarakat masih minim. Kemudian Bupati tidak memiliki sifat terbuka pada masyarakat. Seperti halnya yang sudah dijelaskan diatas sifat terbuka Bupati pada masyarakat tidak ada.
Â
Â
Â
Kata Kunci : Komunikasi Kepemimpinan