KODE KOMUNIKASI PEMIMPIN BERETNIK MONGONDOW DALAM MENYAMPAIKAN PROGRAM KERJA PADA MASYARAKAT DI DESA MOOAT KAB. BOLAANG MONGONDOW TIMUR
Abstract
K
omunikasi adalah sesuatu yang selalu kita butuhkan, tetapi terkadang terjadi konflik karena adanya perbedaan dalam proses penyampaian dan penerimaan pesan. Hal ini ditegaskan oleh pemikiran dari Phillipsen bahwa kode bahasa atau kode bicara yang digunakan setiap orang memiliki kecirikhasannya masing-masing dan terkadang membuat orang lain yang mendengar atau melihatnya tidak memahami maksud pesan yang disampaikan, sehingga menimbulkan sebuah kesalahpahaman yang memunculkan konflik sosial. Ini terjadi di lokasi penelitian yang peneliti ambil, yaitu di Desa Mooat saat penyampaian pesan program kerja yang disampaikan oleh kepala desa yang beretnik Mongondow dengan menggunakan logat bahasa Mongondow serta kecepatan berbicara yang khas, membuat masyarakat yang bukan beretnik Mongondow kurang memahami pesan yang disampaikan, sehingga terkadang menimbulkan kesalahpahaman. Dalam penelitian ini peneliti ingin mencari tahu alasan mengapa kepala desa menggunakan kode bahasa lisan berupa logat bahasa Mongondow serta kecepatan berbicara yang khas ketika menyampaikan program kerja kepada masyarakat desa, menggunakan metode penelitian kualitatif, Teori Kode Bicara oleh Gerry Philipsen serta fokus masalah pada kode bahasa lisan berupa logat bahasa Mongondow dan kecepatan berbicara yang digunakan kepala desa. Dalam penelitian ini, peneliti menemukan alasan kepala desa menggunakan kode bahasa lisan tersebut adalah karena sudah terbiasa sehingga tanpa sadar ia menggunakannya ketika menyampaikan program kerja kepada masyarakat.
Â
Kata Kunci : Kode Komunikasi, Pemimpin, Etnik Mongondow, Program Kerja, Masyarakat