STUDI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA TERHADAP ADAPTASI MAHASISWA PERANTAU ASAL JAKARTA DI KOTAMANADO
Abstract
ABSTRAK
Perantau adalah sebutan tujuan untuk mendapatkan pengalaman baru serta kehidupan yang lebih baik, yang mungkin tidak mereka dapatkan di kampung halamannya. Pada dasarnya ada banyak resiko yang harus di terima perantau ketika hendak merantau, salah satunya adalah mereka di tuntut untuk tinggal jauh dari keluarga yang mereka cintai dan menetap dengan orang-orang baru yang sama sekali tidak mereka kenal. Para mahasiswa asal Jakarta menghadapi perbedaan–perbedaan seperti perbedaan bahasa yaitu dialek yang begitu berbeda, menjadikan mereka kesulitan untuk berkomunikasi, perbedaan pola makanan dan minum, karena di daerah Manado memiliki makan–makanan yang pedas dan berbeda dari Jakarta lebih memakan–makanan manis dan asin, dan juga perbedaan kebudayaan yang dihadapi, di mana mahasiswa perantau dipaksa harus bisa berbaur dan bergaul agar bisa terjadi interaksi yang baik. Di mana perubahan tersebut dapat membuat individu mengalami culture shock. Oleh karena itu penelitian ini membahas tentang Adaptasi Mahasiswa Perantau Asal Jakarta di Kota Manado. Oleh karena itu penelitian ini membahas tentang Adaptasi Budaya yang dilakukan Mahasiswa asal Jakarta di Kota Manado. Penelitian ini Memakai Teori dari Young Y Kim yang menguraikan dan menggambarkan langkah-langkah dalam proses pengadaptasian sebuah budaya,yakni terdapat empat fase ditambah dengan fase perencanaan, sebagai berikut yaitu Fase perencanaan ialah Fase perencanaan adalah fase dimana seseorang masih berada pada kondisi asalnya dan menyiapkan segala sesuatu mulai dari ketahanan fisik sampai kepada mental, termasuk kemampuan komunikasi yang dimiliki untuk dipersiapkan, yang nantinya digunakan pada kehidupan barunya, Fase Honeymoon ialah Fase ini adalah ketika seseorang telah berada di lingkungan baru, menyesuaikan diri dengan budaya dan lingkungannya. Tahap ini adalah tahap dimana seseorang masih memiliki semangat dan rasa penasaran yang tinggi serta menggebu-gebu dengan suasana baru yang akan dijalani. Individu tersebut mungkin akan merasa asing, rindu rumah dan merasa sendiri namun masih terlena dengan keramahan penduduk lokal terhadap orang asing, Fase Frustation ialah Fase ini adalah tahap dimana rasa semangat dan penasaran yang menggebu- gebu tersebut berubah menjadi rasa frustasi, jengkel dan tidak mampu berbuat apa- apa karena realita yang sebenarnya tidak sesuai dengan ekspetasi yang dimiliki pada awal tahapan, Fase Readjustment Tahap ini adalah tahap penyesuaian kembali, dimana seseorang akan mulai mengembangkan berbagai cara untuk bisa beradaptasi dengan keadaan yang ada. Seseorang mulai menyelesaikan krisis yang dialami di fase frustation. Penyelesaian ini ditandai dengan proses penyesuaian ulang dari seseorang untuk mencari cara, seperti mempelajari bahasa, dan budaya setempat, dan Fase Resolution ialah Fase yang terakhir berupa jalan akhir yang diambil seseorang sebagai jalan keluar dari ketidaknyamanan yang dirasakan dalam proses adaptasi.
Â
Kata Kunci: Adaptasi, Mahasiswa Perantau
Â