Perbandingan prevalensi katarak senilis di daerah pantai dengan di daerah pegunungan
DOI:
https://doi.org/10.35790/ecl.v4i1.12290Abstract
Abstract: Senile cataract is the most common form of cataract in old age, especially over 50 years old. Besides age, environment and geographic status can influence the occurence and development of senile cataract. This study aimed to compare the prevalence of cataract between patients living in coastal areas and in mountainous areas. This was a descriptive analytical study with a cross sectional design using data of the medical record. The results showed that the total samples were 66 patients; 55 patients (88.3%) living in mountainous areas and 11 patients (16.7%) in coastal areas. The Mann-Whitney U test showed a P value of 1.000. Conclusion: There was no significant difference in senile cataract prevalence between patients living in coastal areas and those living in mountainous areas.
Keywords: senile cataract, coastal areas, mountain areas
Â
Abstrak: Katarak senilis merupakan bentuk katarak yang paling sering didapatkan pada usia tua, umumnya setelah usia 50 tahun ke atas. Selain faktor usia, lingkungan, dan tempat tinggal/geografis dapat memengaruhi terjadinya dan kecepatan perkembangan katarak senilis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan prevalensi penderita katarak senilis di daerah pantai dan di daerah pegunungan. Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan desain potong lintang menggunakan data rekam medik. Hasil penelitian memperlihatkan total sampel sebanyak 66 orang. Sebanyak 55 orang (83,3%) berasal dari daerah pegunungan dan sebanyak 11 orang (16,7%) dari daerah pantai. Hasil Mann-Whitney U Test menunjukkan nilai signifikansi P = 1,000. Simpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna dalam prevalensi katarak senilis di daerah pantai dan di daerah pegunungan.
Kata kunci: katarak senilis, daerah pantai, daerah pegunungan
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
COPYRIGHT
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors hold their copyright and grant this journal the privilege of first publication, with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that permits others to impart the work with an acknowledgment of the work's origin and initial publication by this journal.
Authors can enter into separate or additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (for example, post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its underlying publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (for example, in institutional repositories or on their website) as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of the published work (See The Effect of Open Access).