PELESTARIAN LANSEKAP BUDAYA INDONESIA : MENDOKUMENTASIKAN LANSEKAP VERNAKULAR ETNIS MINAHASA DI WILAYAH PERDESAAN PESISIR PANTAI KECAMATAN KEMA, SULAWESI UTARA
DOI:
https://doi.org/10.35793/matrasain.v13i3.14547Keywords:
Etnis Minahasa, Kecamatan Kema, Konservasi, Lansekap budaya, Minahasa UtaraAbstract
Tulisan ini mengkaji lansekap budaya etnis Minahasa, yang difokuskan pada permukiman masyarakat di wilayah perdesaan. Perdesaan di Tana Minahasa (The Greater Minahasa Region terdiri dari beberapa kabupaten seperti Kabupaten Minahasa Utara, kabupaten Minahasa Induk, Kabupaten Minahasa Selatan dan kabupaten Minahasa Tenggara) memiliki ciri dan karakter lokal yang unik dan bervariasi. Filosofi dan pandangan hidup masyarakat Minahasa telah berakar ratusan tahun dan di ekspresikan secara vertikal dalam hubungan lansekap-manusia dengan Tuhan penciptanya, dalam hubungan horizontal dengan masyarakat lainnya dan hubungan masyarakat dengan lingkungannya. Setiap desa memiliki perbedaan signifikan dalam budaya dan tradisi lokalnya yang tercermin dalam perilaku dan praktek hidup sehari-hari.
Penelitian Lansekap Budaya khususnya lansekap vernakular pada masyarakat Minahasa akan dilakukan dengan mengidentifikasi karakteristik lingkungan fisik dan originalitas perspektif /pandangan hidup masa lalu dan sekarang. Rekam jejak budaya Minahasa telah terdokumentasikan dalam berbagai arsip daerah, nasional dan internasional sejak pertama kali didatangi bangsa Eropa di abad 15 dan etnis Minahasa mengalami periodisasi perubahan budaya secara drastis sejak kolonisasi Belanda. Ancaman kehilangan identitas dan tradisinya mendorong untuk dilakukan penelitian dengan menemukan kembali dan memperbaharui tradisi dan budaya asli yang pernah berkembang dengan menggali nilai-nilai tangible dan intangible dalam lansekap budaya pada masyarakat etnis Minahasa yang hidup pada jaman sekarang melalui tradisi dan kearifan lokal yang dimiliki.
Riset dilakukan dengan pendekatan etnografi yang secara deskriptif mengkaji pola permukiman (desa) dan ciri arsitektur vernakular yang masih bertahan hingga saat in. Penelitian ini juga menganalisis norma tradisional, kepercayaan dan nilai-nilai hidup yang mendukung praktek perencanaan, desain dan pengelolaan lansekap permukiman berdasarkan konstruksi filosofi mempertahankan dan mengkonservasi lansekap budaya.
Hasil riset membuktikan lansekap budaya Minahasa khususnya yang terdokumentasi di Kecamatan Kema masih bertahan dalam tekanan globalisasi dan modernisasi namun masih sangat membutuhkan perhatian khusus dalam pengelolaannya. Untuk itu perlu adanya pengelolaan Konservasi Budaya secara komprehensif, terpadu dan berkelanjutan.