Utilization of Landsat 8/ETM+ and Google Earth Engine Images for Coastal Identification in Sungai Nibung Village, Kubu Raya Regency, West Kalimantan

Authors

  • Syarif Irwan Nurdiansyah Universitas Tanjungpura
  • Shifa Helena Universitas Tanjungpura
  • Warsidah Universitas Tanjungpura

DOI:

https://doi.org/10.35800/jip.v12i1.52191

Keywords:

End Point Rate;, Net Shoreline Movement;, Google Earth Engine;, Digital Shoreline Analytis System;

Abstract

Changes in coastlines cause continuous processes through various processes, both abrasion and coastal accretion, which are caused by sediment movements and coastal currents. This research aims to map changes in the coastline in Sungai Nibung Village using multi-temporal imagery for 2013-2023 from Google Earth Engine (GEE). The benefit of this research is to see changes in the coastline of Sungai Nibung so that coastal area management, including abrasion disaster mitigation, can be carried out appropriately. The method used is a quantitative descriptive method from the results of processed NSM and EPR data from DSAS and the results of Landsat image digitization from GEE. The most extensive abrasion phenomenon results will occur in 2023, namely 64,924 m2 and accretion of 120,886 m2. Coastal changes digitized using ArcGIS showed that the coastline change in 2013 was 0.433 km2, in 2016 it was 0.521 km2, in 2019 it was 0.538 km2 and in 2023 it was 0.649 km2. DSAS analysis shows that almost every stretch of beach in Sungai Nibung has experienced abrasion. Abrasion in Sungai Nibung occurred because there were not many wave breakers and damage to mangrove land. The rate of abrasion in Sungai Nibung over 10 years reached -574.96 m.

Keywords: DSAS, EPR, NSM, Google Earth Engine.

Abstrak

Perubahan garis pantai menyebabkan proses terus menerus melalui berbagai proses baik abrasi maupun akresi pantai yang diakibatkan oleh pergerakan sedimen, arus susur pantai. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan perubahan garis pantai di Desa Sungai Nibung menggunakan citra multi temporal tahun 2013-2023 dari Google Earth Engine (GEE). Manfaat penelitian ini untuk melihat perubahan pesisir pantai Desa Sungai Nibung  maka pengelolaan kawasan pesisir termasuk di dalamnya mitigasi bencana abrasi dapat dilakukan dengan tepat. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif dari hasil olahan data NSM dan EPR dari DSAS dan hasil digitasi Citra Landsat dari GEE. Hasil fenomena abrasi paling luas terjadi di tahun 2023 yaitu 64,924 m2 dan akresi sebesar 120,886 m2. Perubahan pesisir yang digitasi menggunakan ArcGIS diperoleh perubahan garis pantai tahun 2013 sebesar 0,433 km2 , tahun 2016 sebesar 0,521 km2 , tahun 2019 sebesar 0,538 km2 dan tahun 2023 sebesar 0,649 km2. Analisis DSAS hampir di setiap ruas pantai di Desa Sungai Nibung mengalami abrasi. Abrasi di Desa Sungai Nibung terjadi akibat belum banyak pemecah ombak dan rusaknya lahan mangrove. Laju abrasi di Desa Sungai Nibung selama 10 tahun mencapai -574,96 m.

Kata Kunci  : DSAS, EPR, NSM, Google Earth Engine

References

Adriat, R., dkk. (2021). Analisis Perubahan Garis Pantai Kijing Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat. Jurnal Perikanan dan Kelautan 2021, 11(1), 101-113.

Boyle, S.A., Kennedy, C.M., Torres, J., Colman, K., Perez-Estigarribia, P.E., & de la Sancha, N.U. 2014. High-Resolution Satellite Imagery Is an Important yetUnderutilized Resource in Conservation Biology. PLOS ONE, 9(1):1-11.

Fikri, A.S., F. Setiawan, W.A. Violando, A.D. Muttaqin, F. Rahmawan. (2021). Analisis Perubahan Penutupan Lahan Menggunakan Google Earth Engine dengan Algoritma Cart (Studi Kasus: Wilayah Pesisir Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur). Prosiding Forum Ilmiah Tahunan (FIT).

Halim., Halili., & Afu, L. O. A. (2016). Studi Perubahan Garis Pantai Dengan Pendekatan Penginderaan Jauh di Wilayah Pesisir Kecamatan Soropia. Sapa Laut, 1(1), 24-31.

Husodo, T., Ali, T., Mardiyah, S.R., Shanida, S., Abdoellah, O.S., Wulandari, I. (2021). Perubahan lahan vegetasi berbasis citra satelit di DAS Citarum, Bandung, Jawa Barat. Majalah Geografi Indonesia, 35(1): 54-63.

Julianto, F.D., D.P.D. Putri, H.H. Safi’i. (2020). Analisis Perubahan Vegetasi dengan Data Sentinel-2 menggunakan Google Earth Engine (Studi Kasus Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta). Jurnal Penginderaan Jauh Indonesia, 2(02).

Lubis, D. P., Pinem, M., & Simanjuntak, M. A. (2012). Analisis Perubahan Garis Pantai Dengan Menggunakan Citra Penginderaan Jauh. Jurnal Geografi e-ISSN 2549-7057.

Misra, A., & Balaji, R. (2015). A Study on the Shoreline Change and Land-Use/ Land-Cover Along the South Gujarat Coastline. Procedia Engineering, 116(2015), 381-389.

Moore, K.J., 2000. Shoreline Mapping Techniques. Journal Coastal Res 16(1), 111-124.

Muzakki, S. A., Zeny, A., Mourniaty, A., Rahardjo, P., Triyono, H. (2021). Mapping and Evaluation of Mangrove Forest Health in Karawang Regency Using Multitemporal Landsat. Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan, 4(2), 137–143.

Nurjaya, I. W., & Atmadipoera, A. S. (2020). Analisis Perubahan Garis Pantai di Wilayah Pantai Barat Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 12(1), 211- 222.

Riyanti, A. H., Suryanto, A., & Ain, C. (2017). Dinamika Perubahan Garis Pantai di Pesisir Desa Surodadi Kecamatan Sayung Dengan Menggunakan Citra Satelit. Journal Of Maquares, 6(4), 433- 441.

Suharyo, O. S., & Hidayat, Z. (2019). Pemanfaatan Citra Satelit Resolusi Tinggi untuk Mengidentifikasi Perubahan Garis Pantai Pesisir Utara Surabaya. Jurnal Kelautan, 12(1), 89-96.

Winarso, G., Syarif Budhiman dan Judijanto, 2001. The Potential Application of Remote Sensing Data for Coastal Study, Proceeding on 22nd Asian Conference on Remote Sensing, CRISP NUS and Asian Association on Remote Sensing, Singapura.

Winarso, G. (2018). Metode Cepat Pemantauan Hutan Mangrove Menggunakan (Rapid Method for Mangrove Forest Monitoring using Remote Sensing Data). Seminar Nasional Geomatika, 901–910.

Downloads

Published

2023-12-02

How to Cite

Nurdiansyah , S. I., Helena, S., & Warsidah. (2023). Utilization of Landsat 8/ETM+ and Google Earth Engine Images for Coastal Identification in Sungai Nibung Village, Kubu Raya Regency, West Kalimantan. Jurnal Ilmiah PLATAX, 12(1), 36–42. https://doi.org/10.35800/jip.v12i1.52191