Utilization of Coastal Resources in Kampung Ambon Village, Likupang Timur District, North Minahasa Regency

Authors

DOI:

https://doi.org/10.35800/jip.v13i2.63712

Keywords:

sanitation, water quality, coastal communities, Kampung Ambon village

Abstract

Kampung Ambon Village, East Likupang District, is a coastal area located in North Minahasa Regency. Residents living right along the coastline generally work as fishermen and farmers, with a small number working as civil servants or private sector employees. Their highest level of education is generally junior high or high school, with some only graduating from elementary school. Data and field surveys reveal that community sanitation is still inadequate, as evidenced by an unregulated sewerage system. Furthermore, clean water supplies still rely on wells, whose salinity levels are above the standard for household consumption. This situation reflects a lack of understanding among local residents about the importance of water quality and environmental sanitation. Therefore, community partnership programs are crucial for transferring science and technology through soft approaches such as outreach and awareness campaigns. This program will be implemented through the provision or introduction of information on water quality standards set by the government (PP. No. 22 of 2021). Furthermore, a simple and easy-to-understand introduction of important water quality parameters will be conducted. Another program that will be disseminated to the community includes providing information on the requirements for well construction and the importance of complying with government regulations regarding water management, both for clean water consumption and wastewater for sanitation. Specifically, small groups will be formed during the activity to demonstrate how to take concrete action when they detect sources of pollution entering the water or water intended for consumption.

Keywords: sanitation, water quality, coastal communities, Kampung Ambon village

Abstrak

Desa Kampung Ambon, Kecamatan Likupang Timur, merupakan salah satu daerah pesisir yang terletak di Kabupaten Minahasa Utara. Penduduk yang bermukim tepat pada sempadan pantai umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan, petani dan hanya sedikit yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil dan swasta. Tingkat pendidikan terakhir umumnya SMP dan SMA, sebagian hanya lulus SD. Berdasarkan data dan hasil survey di lapangan terlihat gambaran dimana kondisi sanitasi masyarakat belum begitu layak, dimana tergambar sistem penbuangan air selokan belum teratur. Selain itu ketersediaan air bersih masih mengandalkan sumur yang bersalinitas masih di atas standar kualitas air untuk dikonsumsi rumah tangga. Kondisi ini merefleksikan bahwa sebetulnya masyarakat setempat belum memahami secara benar akan pentingnya kualitas air dan sanitasi lingkungan. Dengan demikian kegiatan program kemitraan masyarakat penting untuk dilakukan guna pentransferan iptek lewat metode pendekatan lunak seperti sosialisasi dan awareness campaign. Program akan direalisasikan melalui pemberian atau pengenalan infomasi tentang standarisasi kualitas air yang ditetapkan oleh pemerintah (PP. No.22 thn 2021). Di samping itu pengenalan parameter-parameter penting kualitas air secara simpel dan mudah dipahami akan dilakukan. Program lain yang akan ditransfer ke masyarakat ialah pemberian informasi tentang syarat-syarat dalam pembuatan sumur, serta pentingnya mentaati peraturan pemerintah sehubungan dengan pengelolaan air baik air bersih untuk dikonsumsi maupun air-air buangan untuk sanitasi. Secara spesifik akan dibuat kelompok-kelompok kecil (groupwork) saat kegiatan berlangsung untuk mendemonstrasikan bagaimana tindakan nyata saat mereka mendeteksi adanya sumber-sumber pencemar yang masuk ke perairan atau ke dalam air yang akan dikonsumsi.

Kata Kunci: sanitasi, kualitas air, masyarakat pesisir, desa Kampung Ambon

Author Biography

Adnan S. Wantasen , Sam Ratulangi University

References

Bengen, D.G. 2001., Teknik Pengambilan Contoh dan Analisis Data Biofisik Sumberdaya Pesisir. Sinopsis. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor Bowen ER, Riley C. 2003. Socio-economic indicators and integrated coastal management.

BAPPEDA Kabupaten Minahasa Utara, 2018. Profil Sumberdaya Wilayah Pesisir Kabupaten Minahasa, Kecamatan Likupang. Kerjasama Proyek Pesisir Sulawesi Utara dengan BAPPEDA Kab. Minahasa Utara, Propinsi Sulawesi Utara.

Anonimous, 2020. BPS (Biro Pusat Statistik) Minahasa Utara. Minut Dalam Angka. Indonesia.

Beller, W.S., P. Ayala dan P. Hein., 1990. Sustainable Development and Environmental Management of Small Islands. UNESCO, Paris. P.23

Umanailo dkk., 2021. Kondisi Karang Scleractinia Di Perairan Bulutui. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis 9 (2): 95 – 102.

Djaguna dkk., 2019. Identifikasi Sampah Anorganik Pada Ekosistem Mangrove Desa Talawaan Bajo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis 8 (1): 1-6.

Cicin-Sain, B and R. W.Knecht., 1998. Integrated Coastal an Ocean Management. Concept and Practices. Island Press, Washington, D.C.

Clark, J.R., 1996. Coastal Zone Management. Handbook. CRC Press. Lewis Publishers. Florida.

Field, B.C., 1994. Environmental Economics, An Introduction. Department of Resources Economics, University of Massachussetts at Amherst. McGraw-Hill, Inc, USA

Kusmana, C. 1997. Metode survey vegetasi. IPB Press. Bogor.

Onrizal & C. Kusmana. 2005. Ekologi dan manajemen mangrove Indonesia. Buku Ajar. Departemen Kehutanan FP USU. Medan.

Downloads

Published

2025-08-31

How to Cite

Wantasen , A. S., Schaduw, J. N. W., & Pelle, W. (2025). Utilization of Coastal Resources in Kampung Ambon Village, Likupang Timur District, North Minahasa Regency. Jurnal Ilmiah PLATAX, 13(2), 416–421. https://doi.org/10.35800/jip.v13i2.63712

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 > >> 

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.