Study of the Growth and Survival Rate in the Floating Cages System of Vanname Shrimp Culture in Sendang bay, Pemuteran, Bali

Authors

  • Rifka Liling Palinggi University of Nusa Cendana
  • Desy Amalia Hidayati University of Nusa Cendana
  • Winster Larwuy University of Nusa Cendana
  • Nikanor Hersal Armos University of Nusa Cendana
  • Ahazia Imanuel Tampa University of Nusa Cendana
  • Lebrina Ivantry Boikh University of Nusa Cendana
  • Yudishintha Missa University of Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.35800/jip.v13i2.64298

Keywords:

Floating cage, Litopenaeus vannamei, Survival Rate

Abstract

The potential utilization of coastal areas for aquaculture offers a sustainable alternative to address land limitations and environmental pressures associated with conventional pond farming. The floating cage system is considered highly promising due to relatively stable water conditions and water quality that supports shrimp growth. This study aims to evaluate the growth and survival of Litopenaeus vannamei cultured in an floating cage system in the coastal waters of Sendang bay, Pemuteran, Bali. The cultivation was conducted over 90 days using three floating cage units, each measuring 3 × 3 × 3 meters, with a stocking density of 2,000 individuals per cage. Observed parameters included survival rate (SR), average daily growth (ADG), specific growth rate (SGR), feed conversion ratio (FCR), production, and water quality. Results showed SR values ranging from 65.47% to 67.22%, ADG between 0.18–0.20 g/shrimp/day, and SGR of 2.38–2.41%/day. FCR ranged from 1.78 to 2.00, and production reached 2.54–2.85 kg/m². Water quality remained within optimal ranges throughout the cultivation period. These findings suggest that vannamei shrimp farming in coastal floating cage systems has strong potential for sustainable development, supported by stable water quality. However, feed efficiency and mortality control must be improved to optimize production outcomes.

Keywords: Floating cage, Litopenaeus vannamei, Survival Rate

Abstrak

Potensi pemanfaatan wilayah laut sebagai media budidaya dalam bidang perikanan menjadi alternatif berkelanjutan untuk mengatasi keterbatasan lahan darat dan tekanan lingkungan akibat tambak konvensional. Sistem keramba jaring apung (KJA) dinilai memiliki potensi tinggi karena didukung oleh kondisi perairan yang relative stabil dan kualitas air yang mendukung untuk pertumbuhan udang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang vanname dalam budidaya system KJA di Perairan Sendang, Pemuteran, Bali. Pemeliharaan dilakukan selama 90 hari menggunakan tiga unit KJA berukuran 3m x 3m x 3m dengan padat tebar 2000 ekor per petak. Parameter yang diamati meliputi Kelangsungan hidup (KH), Laju pertumbuhan bobot mutlak (LPBM), Laju pertumbuhan spesifik (LPS), Rasio konversi pakan (FCR). Produksi serta Kulitas air. Hasil menunjukkan KH sebesar 65.47 – 67.22%, LPBM 0.18 – 0.20 g/ekor/hari dan LPS 2.38 – 2.41%/hari. Nilai FCR berkisar 1.78-2.00 dan Produksi mencapai 2,54–2,85 kg/m². Kualitas air berada dalam kisaran optimal selama pemeliharaan. Hasil ini menunjukkan bahwa budidaya udang vanname di KJA laut berpotensi dikembangkan secara berkelanjutan dengan dukungan kualitas air yang stabil. Namun efisiensi pakan dan pengendalian mortalitas masih perlu ditingkatkan untuk mengoptimalkan hasil produksi.

Kata Kunci: Keramba Jaring Apung, Udang Vanname, Kelangsungan Hidup

References

Adibrata S, Lingga R, Nugraha MA. 2022. Penerapan Blue Economy dengan Budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei). Jurnal of Tropical marine Science. Vol. 5, no. 1. Hlm. 45-54

Aisyah, D., Ramadhani, A. W., Fattah, M., Sofiati, D., & Anandya, A. (2023). Pengaruh Kelimpahan Plankton dan Kualitas Air terhadap Performa Pertumbuhan Udang Vanname pada Sistem Budidaya Intensif. Jurnal Lemuru, 5(2), 173–182.

Aras AK, Faruq WEM. 2024. Penerapan Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dengan system super intensif (studi kasus PT XYZ, Karangasem, Bali). Jurnal Lemuru. Vo. 6. No. 1. https://doi.org/10.36526/jl.v6i1.3241

Arsad, S., Afandy, A., Purwadhi, A. P., Maya, B. V., Saputra, D. K. & Buwono, N.R. 2017. Studi kegiatan budidaya pembesaran udang vaname (Litopenaeus vannamei) dengan penerapan sistem pemeliharaan berbeda. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 9(1):1-14.

Effendi Irzal. 2016. Budidaya Intensif Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) di Laut: Kajian Lokasi, Fisiologis dan Biokimia, Disertasi. Sekolah Pascasarjana Intitut Pertanian Bogor. Bogor.

Effendi, I., A. M. Suprayudi, I.W. Nurjaya, E.H. Surawidjaja, E. Supriyono, M.Z. Junior, and Sukenda. 2016. Kriteria oseanografi dan kualitas air lokasi budidaya udang vannamei (Litopena-eus vannamei) dalam karamba jarring apung di laut. J. ilmu Kelautan danTeknologi Laut Tropis.

Esa MFD, Krisnamurthi B, Suharno. 2022. Analisis Kelayakan Usaha Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Keramba jarring apung laut di kepulauan Seribu. Jurnal Agribisnis Indonesia. Vol 10, no. 2, Hlm. 280-288

[FAO] Food and Agriculture Organization of the United Nations. 2015. The state of world fisheries and aquaculture. FAO, Rome

Fendjalang SNM, Budiardi T, Supriyono E, Effendi I. 2016. Produksi udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada karamba jaring apung dengan padat tebar berbeda di selat kepulauan seribu. Jurnal Ilmu dan teknologi Kelautan Tropis. Vol. 8, no. 1, Hlm. 201-214.

Goddard S. 1996. Feed Management in Intensive Aquaculture. Chapman and Hall. New York. 194

Huisman EA. 1987. Principles of Fish Production. Departemen of fish culture and fisheries Wageningen agricultural University. Wageningen/Netherland.

Liang M, Wang S, Wang J Chang Q, Mai K. 2008. Comparison of flavor components in shrimp Litopenaeus vannamei cultured in sea water and low salinity water. Fisheries Science 74: 1173-1179.

Maicá PF, deBorba MR, Martins TG. Junior WW. 2014. Effect of salinity on performance and body composition of Pacific white shrimp juveniles reared in a super-intensive system. Revista. Brasileira de Zootecnia. 43(7): 343-350.

Mansyur, Tantu AG, Hadijah, Budi S. 2021. Kajian Potensi Tambak Udang Vanname (Litopenaeus vannamei) pada lahan marjinal di Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan (Studi kasus Kecamatan Cempa). Urban and regional Studies Journal. DOI: 10.35965/ursj.v4i1.1525

Palinggi RL, Budiardi T, Djokosetiyanto D. 2021. Performance of perisel as shelter and periphyton substrate in the floating cage of Pacific white shrimp culture. Jurnal Akuakultur Indonesia. Vol. 20 No. 1, Hlm. 65-71

Paquotte P, Chim L, Martiin JLM, Lemos E, Stern M, Tosta G. 1988. Intensive culture of shrimp Penaeus vannamei in floating cages: zootechnical, economic and environmental aspects. Aquaculture. 164:151-166.

Virnanda, T., Witoko, P., & Febriani, D. (2021). Pembesaran Udang Vaname Litopenaeus vannamei di Keramba Jaring Apung dengan Penambahan Shelter. Jurnal Perikanan Terapan, 1. https://doi.org/10.25181/peranan.v1i1.1461

Witoko P, Purbosari N, Noor NM. 2018. Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Udang Vanname (Litopenaeus vannamei) di keramba jaring apung. Jurnal Manajemen Pengembangan Industri Kecil Menengah. Vol. 13. No. 2. Hlm. 175-179.

Witoko P, Purbosari N, Noor NM, Hartono DP, Barades E, Bokau RJ. 2018. Culture of White shrimp (Litopenaeus vannamei) at Sea floating net cage (Fnc). Prosiding seminar nasional pengembangan teknologi pertanian. Politeknik negeri Lampung. Hlm 410-418

Zarain-Herzberg M, Campa-Córdova AI, Cavalli RO, 2006. Biological viability of producing white shrimp Litopenaeus vannamei in seawater floating cages. Aquaculture. 259: 283-289.

Downloads

Published

2025-09-28

How to Cite

Palinggi, R. L., Hidayati, D. A., Larwuy, W., Armos, N. H., Tampa, A. I., Boikh, L. I., & Missa, Y. (2025). Study of the Growth and Survival Rate in the Floating Cages System of Vanname Shrimp Culture in Sendang bay, Pemuteran, Bali. Jurnal Ilmiah PLATAX, 13(2), 445–450. https://doi.org/10.35800/jip.v13i2.64298

Most read articles by the same author(s)

Similar Articles

1 2 3 4 5 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.