Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Kebutuhan Air di Kota Tomohon
DOI:
https://doi.org/10.35791/sil.v1i3.43493Abstract
Pembangunan fisik kota mengakibatkan berkurangnya ruang-ruang terbuka menjadi areal terbangun mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air dan selanjutnya diikuti berkurangnya air tanah. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mempertahankan muka air tanah yaitu dengan merancangkan RTH yang dapat mengkonservasi air. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis luasan ruang terbuka hijau dalam memenuhi kebutuhan air di Kota Tomohon. Kebutuhan air yang dimaksud adalah kebutuhan air domestik. Penelitian ini menggunakan metode survei sampai pada penentuan luas kebutuhan RTH berdasarkan ketersediaan air. Analisis data yang yang dilakukan adalah analisis kebutuhan RTH berdasarkan luasan kota dan analisis kebutuhan RTH berdasarkan jumlah penduduk. Hasil penelitian menunjukan bahwa kebutuhan RTH Kota Tomohon dengan luas Wilayah 14,721 ha berdasarkan kebutuhan air, pada tahun 2022 yaitu seluas 3,3778004 ha, pada tahun 2026 yaitu seluas 3,503725 ha dan pada tahun 2031 yaitu seluas 3,684762 ha untuk memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat.
References
Anonimous. 2015. Profil Kesehatan Kota Tomohon. https://anyflip.com/vxoh/otvb/basic diakses 3 Mei 2022.
Asdak, C.. 2018. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gadjah Mada University Press.
Asdak, I.. 2014. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Ayu, S.M., A. Rosdayanti, dan E. Lolita. 2020. Throughfall Pada Jabon Merah (Anthocephalus macrophyllus). Jurnal Penelitian Kehutanan Bonita, 2 (2), 29-34.
Babo, P., F.B. Saroinsong, dan J.I. Kalangi. 2017. Kenyamanan Termal Ruang Terbuka Hijau di Kampus UNSRAT Berdasarkan Persepsi Pengunjung. Cocos 1(2).
BPS. 2021. Kota Tomohon dalam Angka. BPS Tomohon. Tomohon.
Dahlan, E.N.. 2004. Membangun Hutan Kebun (Garden City) Bernuansa Hutan Kota. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta. 2003. Realisasi Daerah Hijau pada Tata Ruang Kota. Seminar Percepatan Ruang Terbuka Hijau Kota Jakarta. Dinas Pertamanan Provinsi DKI Jakarta, Jakarta. (12 Februari 2022).
Joga, N.. 2004. Kota Taman Singapura, Sebuah Refleksi bagi Jakarta. Kompas: 4 Juni 2004. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0406/07/Properti/1063304.html diakses 12 Februari
Karim, R.N. dan Saroinsong, F.B. 2021. Evaluasi Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Taman Nukila Kota Ternate. Agri-Sosioekonomi 17(3), 901-908.
Muchran, J.,W. Ilham, M. Siddiq, dan S. Susilawati. 2015. Model Perencanaan Ruang Terbuka Hijau Taman Lingkungan di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. EnviroScience, 11(1): 19-32.
Rahman, F., J.I. Kalangi, dan F. B. Saroinsong. 2018. Analisis Kebutuhan Luasan Ruang Terbuka Hijau Kota Manado Berdasarkan Fungsi Penyedia Oksigen. Cocos, 1(1).
Rarun, S., J.I. Kalangi, dan F. B. Saroinsong. 2019. Laju Resapan Aliran Permukaan Oleh Lubang Resapan Geopori Pada Lahan Pertanian Pasca Panen. Eugenia, 25(2).
Rumagit, N.I., J.I. Kalangi., dan F.B. Saroinsong. 2020. Lolosan Tajuk, Aliran Batang dan Intersepsi Pada Pohon Pakoba (Syzigium sp.) Nantu (Palaquium obtusifolium Burck.) dan Cempaka (Magnolia tsiampacca). Eugenia, 25(2).
Saroinsong, F.B.. 2020. Supporting Plant Diversity and Conservation Through Landscape Planning: A Case Study In An Agro-Tourism Landscape In Tampusu, North Sulawesi, Indonesia. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 21(4).
Saroinsong, F.B., J.I. Kalangi, dan P. Babo. 2017. Redesain Ruang Terbuka Hijau Kampus Unsrat Berdasarkan Evaluasi Kenyamanan Termal dengan Indeks Disc. Eugenia, 23(2).
Sofiah, S. dan P. Fika. 2010. Jenis-Jenis Pohon di Sekitar Mata Air Dataran Tinggi dan Rendah (Studi Kasus Kabupaten Malang). Jurnal Berkala Penelitian Hayati Edisi Khusus A, 4, 1-3.
Zayadi, H. dan A. Hayati. 2017. Distribusi Spasial Pohon Peneduh Jalan Raya Lowokwaru Kota Malang Dengan Aplikasi GIS. Biosaintropis (Bioscience-Tropic), 3(1): 46-52.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Penulis yang mengirimkan naskah memahami bahwa jika diterima untuk diterbitkan, Hak Kekayaan Intelektual ada pada penulis tetapi Hak Cipta artikel akan diberikan kepada penerbit Jurnal Silvarum.
Hak Cipta mencakup hak eksklusif untuk memperbanyak dan mengirimkan artikel dalam segala bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahan. Penggandaan setiap bagian dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan transmisinya dengan bentuk atau media apa pun, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Jurnal Silvarum