Infestasi lalat pada ternak sapi di desa Tempok Kecamatan Tompaso Kabupaten Minahasa

Authors

  • S.R.A. Maradesa
  • G.J.V. Assa
  • L.J.M. Rumokoy
  • J.R. Bujung
  • S. Sane

DOI:

https://doi.org/10.35792/zot.42.2.2022.41965

Abstract

Peternakan tradisional yang ada di Desa Tempok Kabupaten Minahasa biasanya dikelola masyarakat perorangan dengan jumlah sapi yang berbeda-beda dimana pagi hari digembalakan diladang, kemudian pada sore hari dikembalikan ke rumah. Lalat merupakan vektor mekanis dari berbagai mikroorganisme patogen dan parasit. Populasi lalat yang tinggi dapat mengganggu kenyamanan ternak sapi, hampir semua bagian tubuh lalat dapat menularkan berbagai mikroorganisme patogen dan parasit seperti, bulu badan, bulu pada anggota gerak, muntahan serta fesesnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui infestasi lalat pada ternak sapi dengan melihat jenis dan populasi lalat pada ternak sapi, prevalensi infestasi lalat, dan menghitung jumlah defect pada ternak sapi yang dipelihara secara tradisional. Sebanyak 30 ekor sapi dijadikan sampel di Desa Tempok Kabupaten Minahasa. Koleksi lalat dilakukan dengan metode penyapuan dengan menggunakan jaring serangga. Semua koleksi lalat yang ditangkap selanjutnya diidentifikasi di laboratorium dan dihitung dengan mengacu pada kunci determinasi. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif menyangkut presentasi jenis lalat yang diperoleh, jumlah populasi dari setiap jenis lalat yang diperoleh, prevalensi infestasi lalat, rataan defect kulit. Hasil dari penelitian ini ditemukan 3 jenis lalat yaitu Haematobia sp, Stomoxys sp dan Musca domestica. Rata-rata jumlah populasi lalat yaitu 0.44, M.domestica 3.85, Stomoxys sp dan 44.6, Haematobia sp. Prevalensi infestasi lalat Haematobia sp 100%, Stomoxys sp 70%, M.domestica 30%. Dengan Jumah rata-rata defect sebesar 2,52 dan bagian tubuh yang paling dominan adalah bagian kepala, dan punggung ternak sapi.

Kata kunci : Populasi lalat, jenis lalat, defect.

Downloads

Issue

Section

Articles