Kemudahan lahir, bobot sapih dan nilai ekonomi pedet yang dihasilkan dari persilangan breed pejantan berbeda dengan induk sapi breed Bali murni

Authors

  • U. Paputungan
  • W. Utiah
  • S. Turangan
  • L.R. Ngangi
  • E.H.B. Sondakh

Abstract

Pengembangbiakan sapi yang dikawinkan dengan Teknik inseminasi buatan (IB) menggunakan semen pejantan Brahman, Limousine dan Simmental sedang berkembang secara umum saat ini di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Catatan bobot pedet saat lahir dan saat disapih dari 158 ekor induk betina sapi Bali murni umur berkisar lima tahun serta bobot induk setelah melahirkan terakumulasi selama lima tahun (2017-2022) digunakan menilai secara langsung efek berbagai jenis pejantan tersebut yang dikawinkan dengan IB dan secara alami khusus pejantan Bali murni, semuanya dengan induk betina sapi Bali murni terhadap kelancaran lahir anak, bobot pedet dan nilai ekonomis pedet saat disapih. Data dianalisis menggunakan model kovarians. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sapi betina Bali murni dapat digunakan sebagai stok pengganti yang potensial dikawinkan dengan pejantan Brahman, Limousine, dan Simmental unggul untuk peningkatan bobot pedet persilangan sapi Bali dalam populasi sapi komersial tanpa banyak kasus kesulitan melahirkan (dystocia). Program pemuliaan menggunakan pejantan Brahman, Limousine dan Simmental untuk dikawinkan dengan betina sapi Bali murni secara nyata dapat meningkatkan rata-rata pertambahan bobot badan harian (ADG) pedet dan nilai ekonomi yang lebih tinggi dalam istilah income over feed cost (IOFC) pedet saat disapih untuk peningkatan populasi sapi Bali komersial di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia.

Downloads

Published

2023-01-11

Issue

Section

Articles