PENGARUH PEMUPUKAN ANORGANIK DAN ORGANIK TERHADAP PRODUKSI TANAMAN JAGUNG SEBAGAI SUMBER PAKAN.
DOI:
https://doi.org/10.35792/zot.32.5.2013.982Abstract
Suatu penelitian telah dilakukan untuk melihat sejauh mana pengaruh pemupukan anorganik dan organik terhadap tinggi tanaman, panjang dan lingkar tongkol serta bobot pipilan kering jemur jagung. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian milik keluarga M. Manoppo yang dimulai sejak bulan April 2009 sampai dengan Oktober 2009 di Desa Koka Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa. Jumlah petak yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 20 (dua puluh) petak yang ditempatkan secara acak dengan ukuran 2 x 2 meter dengan jarak tanam 50 cm x 70 cm dan jenis benih jagung yang digunakan adalah jagung hibrida (NUSANTARA 1). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 5 kelompok dan 4 perlakuan yang terdiri dari T0 (tanpa pemupukan), T1 (pemupukan anorganik dengan dosis 3,67 kg/petak), T2 (pemupukan organik dengan dosis 1,4 kg/petak) dan T3 (menggabungkan pupuk anorganik dengan dosis 1,83 kg/petak dan pupuk organik dosis 0,7 kg/petak). Variabel yang diukur meliputi tinggi tanaman, panjang dan lingkar tongkol serta bobot pipilan kering jemur. Pengambilan data dilakukan disaat panen sampai dengan selesai penjemuran jagung yang telah dipipil. Data yang diambil kemudian ditabulasi dan diuji menurut analisis keragaman untuk melihat pengaruh perlakuan. Uji lanjut Beda Nyata Jujur (BNJ) dilakukan untuk melihat perbedaan antara masing-masing perlakuan. Hasil analisis keragaman menunjukkan bahwa perlakuan memberi pengaruh yang berbeda nyata (P > 0,05) terhadap panjang dan lingkar tongkol serta bobot pipilan kering jemur. Dari penelitian yang telah dilakukan diambil kesimpulan bahwa pemupukan dengan menggabungkan antara pupuk anorganik dan organik lebih meningkatkan produksi tanaman jagung baik itu panjang tongkol, lingkar tongkol dan bobot pipilan kering jemur.