The Suitability Index of Mangrove Tourism in the Coastal Area around Budo Village, Wori Sub-District, North Minahasa Regency for Marine Ecotourism

Authors

DOI:

https://doi.org/10.35800/jip.v11i2.50039

Keywords:

Area carrying capacity;, Budo Village;, Ecotourism;, Tourism suitability index;, Mangrove;

Abstract

The purpose of this study was to analyze the tourism suitability index and the carrying capacity of the mangrove ecotourism area in Budo Village, Wori District, North Minahasa Regency. The research method used was a cruising survey method using line transects and visual method which were carried out on three transects to obtain mangrove bio-ecological parameter values, namely thickness, species, density, biota objects associated with mangroves, and sea tides. The results showed that the mangrove thickness values ​​on transects 1-3 were 157 m, 138 m, and 135 m respectively, with an average value of 143.3 m; a number of mangrove species, namely 6 species (Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Bruguiera gymnorrhiza, Sonneratia alba, Avicennia marina, and Nypa fruticans); mangrove density values ​​on transects 1-3, respectively 10.2 ind/100 m2, 11.8 ind/100 m2 and 6.2 ind/100 m2, with an average value of 9.4 ind/100 m2; mangrove association biota objects in transects 1-3, including fishes, shrimps, crabs, mollusks, birds and reptiles; and the average tidal value is as high as 2 m. The average value of the tourism suitability index was 54.6% with the conditionally appropriate category on all transects; and the carrying capacity of the mangrove tourism area was 116 people/day, with an operational time of 14 hours/day. Further research requires a sustainability analysis to produce efficient and effective programs for the development of mangrove ecotourism in Budo Village.

Keywords: Area carrying capacity, Budo Village, Ecotourism, Tourism suitability index, Mangrove

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis indeks kesesuaian wisata dan daya dukung kawasan ekowisata mangrove Desa Budo, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara.  Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei jelajah dengan menggunakan line transect dan metode visual pada tiga transek untuk memperoleh nilai-nilai parameter bio-ekologi mangrove, yaitu ketebalan, jenis, kerapatan jenis, objek biota asosiasi mangrove, dan pasang surut air laut. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai ketebalan mangrove pada transek 1-3, masing-masing adalah 157 m, 138 m, dan 135 m, dengan nilai rata-ratanya 143,3 m; jumlah jenis mangrove 6 spesies (Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Bruguiera gymnorrhiza, Sonneratia alba, Avicennia marina dan Nypa fruticans); nilai kerapatan mangrove pada transek 1-3, masing-masing adalah 10,2 ind/100 m2, 11,8 ind/100 m2 dan 6,2 ind/100 m2, dengan nilai rata-ratanya 9,4 ind/100 m2; objek biota asosiasi mangrove pada  transek 1-3 meliputi ikan, udang, kepiting, moluska, burung, dan reptil; dan nilai rata-rata pasang surut air laut setinggi 2 m;  nilai rata-rata Indeks kesesuaian wisata sebesar 54,6 % dengan kategori “sesuai bersyarat” pada semua transek; dan daya dukung kawasan wisata mangrove Desa Budo adalah 116 orang/hari dengan waktu operasional 14 jam/hari. Penelitian selanjutnya diperlukan analisis keberlanjutan untuk menghasilkan program-program yang efisien dan efektif dalam rangka pengembangan ekowisata mangrove Desa Budo.

Kata kunci: Daya dukung kawasan, Desa Budo, Ekowisata, Indeks kesesuaian wisata, Mangrove

References

Aprianto, J., & Romadhon, A. (2021). Analisis kesesuaian ekowisata mangrove di Pantai Kutang Kabupaten Lamongan. http://dio.org/10.21 107/juvenil.v2i2.10654. Juvenil, 2(2), 107-114.

Djamaluddin, R., & Djabar, B. (2022). Spesies mangrove Pulau Mantehage, Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara, Indonesia. Vo. 23(6), 2845-2852.

Johan, Y., Yulianda, F., Siregar, V. P., & Karlina, I. (2011). Pengembangan wisata bahari dalam pengelolaan sumberdaya pulau-pulau kecil berbasis kesesuaian dan daya dukung. Seminar Nasional Pengembangan Pulau-Pulau Kecil Dari Aspek Perikanan Kelautan Dan Pertanian, 119–129.

Jurnal, C. (2020). Studi biodiversitas burung air dan hutan mangrove sebagai potensi ekowisata di bagan Percut, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Jurnal Resolusi Konflik, CSR Dan Pemberdayaan (CARE). Vol. 5(1), 30–42.

Keputusan Gubernur Sulawesi Utara No.407. (2018). Pencadangan kawasan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil kabupaten kepulauan siau tagulandang biaro kabupaten minahasa utara provinsi sulawesi utara.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 201. (2004). Kriteria baku dan pedoman penentuan kerusakan mangrove.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi. (2023). Desa wisata Budo. Diakses melalui https://jadesta.kemenparekraf.go.id/desa/budo.

Laapo, A. (2010). Optimasi pengelolaan ekowisata pulau-pulau kecil (kasus gugus Pulau Togean Taman Nasional Kepulauan Togean). Institut Pertanian Bogor.

Liem, S. P., & Tondobala, L. (2013). Pusat penelitian kelautan Manado (kejujuran ekspresi struktur sebagai kebutuhan bentuk). Vol. 2(3) , 42-51.

Mas’ud, R.M., Yulianda, F., Yulianto, G. (2020). Kesesuaian dan daya dukung mangrove untuk pengembangan ekowisata di pulau Pannikiang, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Journal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. Vol. 12(3), 673-686.

Mutmainah, H., Kusumah, G., Altanto, T., & Ondara, K. (2016). Kajian kesesuaian lingkungan untuk pengembangan wisata di Pantai Ganting, Pulau Simeulue, Provinsi Aceh. DEPIK Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan, 5(1), 19-23.

Mukuan, F. (2022). Desa Budo Minahasa Utara Masuk 50 besar desa wisata di Indonesia. https://manado.tribunnews.com/2022/05/10/desa-budo minahasa-utara-masuk-50-besar-desa-wisata-di-indonesia-berikut-foto-fotonya?page=2

Muhidin, A., Atmawidjaja, R. R., & Riadi, B. (2020). Analisis tipe dan Karakteristik pasang surut di Pulau Jawa. Jurnal Online Mahasiswa Bidang Teknik Geodesi. Vol. 1(1),1–10.

Noor, R, Yus., Khazali, M., & Suryadiputra, I.N.N. (2006). Panduan pengenalan mangrove di Indonesia. PHKA/WI IP. Bogor.

Nugroho, T. S., Fahrudin, A., Yulianda, F., & Bengen, D. G. (2018). Analisis kesesuaian lahan dan daya dukung ekowisata mangrove di kawasan mangrove Muara Kubu, Kalimantan Barat. Jurnal of Natural Resources and Environmental Management. Vol. 9(2), 483-497.

Nugraha, H. P., Indarjo, A., & Helmi, M. (2013). Studi kesesuaian dan daya dukung kawasan untuk rekreasi pantai di pantai panjang Kota Bengkulu. Journal Of Marine Research. Vol. 2(2), 130–139.

Opa, E., Kepel, R. C., Lasabuda, R., Kusen, J. D., Paruntu,C. P., Djamaluddin, R. Boneka, F. B., & Mantiri, D. M. H. (2021). Kesesuaian ekologi wisata mangrove di Pulau Mantehage sebagai pulau kecil terluar di Sulawesi Utara, Indonesia. Vol. 14(1), 120-129.

Pratiwi, A. B., Darmawan, A., & Arsad, S., (2022). Analisis kesesuaian dan daya dukung pengembangan ekowisata mangrove di Rejoso, Pasuruan, Jawa Timur. Vol. 12(1), 39-48.

Rumengan, A., Mantiri, D. M. H., Rompas, R., & Hutahaean, A. (2018). Carbon atock assessment, North Sulawesi, Indonesia. Vol. 11(4), 128-1288.

Ruru, R, A., Rumengan, A, P., Paransa, S, D., Paruntu, P, C., Bara, R, A., & Rondonuwu, A, B. (2022). Estimasi stok karbon pada komunitas mangrove di Desa Budo Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Ilmiah Platax. Vol. 11(1).

Sadik, M., Muhiddin, A. H., & Ukkas. M. (2017). Kesesuaian ekowisata mangrove ditinjau dari aspek biogeofisik kawasan pantai gonad di desa laliko kecamatan campalagian kabupaten polewali mandar. Vol. 2(3). 25-33.

Schanduw, J. N. W. (2016). Kondisi ekologi mangrove Pulau Bunaken Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara. LPPM Bidang Sains dan Teknologi. Vol. 3(2).64-74.

Soerianegara, I. & Kusmana, C. (1993). Sumberdaya hutan mangrove di indonesia. Karya Tulis pada Workshop Strategi Pengusahaan Hutan Mangrove Untuk ecolabelling. Hutan Pangrango, Bogor

Susi., Adi, W., & Sari, S. P. (2018). Potensi kesesuaian mangrove sebagai daerah ekowisata di dusun tanjung tedung sungai Selan Bangka Tengah. Jurnal sumberdaya perairan. Vol. 12(1).

Suwardi., Tambaru, E., Ambeng., & Priosambodo, D. (2013). Keanekaragaman jenis mangrove di Pulau Panikiang Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Citation and similar papers at core.ac.uk.

Sukuryadi, Harahab N., Primyastanto M., Semedi B., 2020 Analysis of suitability and carrying capacity of mangrove ecosystem for ecotourism in Sheet Village, West Lombok District, Indonesia. Biodiversity 21:596- 604. https://doi.org/10.13057/biodiv/d210222.

Tuwongkesong, H., Mandagi, S. V., & Schaduw, J. N. (2018). Kajian ekologis ekosistem mangrove untuk ekowisata di Bahowo Kota Manado. Majalah Geografi Indonesia. Vol. 32(2), 177-183.

Wardhani, M. K. (2011). Kawasan konservasi mangrove suatu potensi ekowisata. Jurnal Kelautan, Vol. 4(1), 60–79.

Webliana, K. Anwar, H. Aji, I.M.L., Sari, D. P., & Sari, N. K.M. (2023). Analisis kesesuaian lahan ekowisata mangrove Tanjung Batu, Desa Sekotong Tengah. Jurnal of Forest Science Avicennia. Vol. 06(11), 65-77. Doi: 10.22219/avicennia.v6i1.22128.

Yanti, D. I. W. (2022). Ekowisata mangrove berkelanjutan di pesisir Pulau Jeflio Distrik Manyamuk Kabupaten Sorong Provinsi Papua Barat. (Disertasi). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi.

Yulianda, F. (2007). Ekowisata bahari sebagai alternatif pemanfaatan sumberdaya pesisir berbasis konservasi. Seminar Sains pada Departemen MSP, FPIK IPB. Bogor, Indonesia. Bogor (ID): Departemen MSP IPB

Yulianda, F., Wardiatno, Y., Nurjaya. I. V., Herison, A. (2014). Coastal conservation strategy using mangrove ecology system approach. Asian Journal Of Scientific Research,7(4).

Downloads

Published

2023-10-18

How to Cite

Tambunan, R. A., Rumengan, A. P., Paruntu, C. P., Rampengan, R. M., Ompi, M., & Rompas, R. M. (2023). The Suitability Index of Mangrove Tourism in the Coastal Area around Budo Village, Wori Sub-District, North Minahasa Regency for Marine Ecotourism. Jurnal Ilmiah Platax, 11(2), 634–645. https://doi.org/10.35800/jip.v11i2.50039

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 4 > >>