Pengaruh dosis inokulum dan lama inkubasi fermentasi kombinasi Phanerohaeta chrysosporium dan Trichoderma reesei terhadap kandungan nutrien eceng gondok
DOI:
https://doi.org/10.35792/zot.42.1.2022.41168Abstract
Eceng gondok (Eichhornia crassipes) merupakan gulma air yang tumbuh subur, sangat mudah perkembangbiakannya dan dapat tumbuh dalam kondisi apapun. Berdasarkan potensi ketersediaan dan nilai nutriennya, eceng gondok dapat dijadikan sebagai bahan pakan. Tingginya kandungan serat kasar merupakan kendala dalam penggunaannya sebagai bahan pakan unggas. Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki nilai nutrien eceng gondok, menggunakan metode fermentasi substrat padat dengan berbagai level dosis dan waktu inkubasi campuran inokulum Phanerochaeta chrysosporium dan Trichoderma reesei. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial. Perlakuan.terdiri dari 2 faktor yaitu dosis inokulum (D1= 2%; D2=4%; D3=6%) dan lama inkubasi (W0= 0; W1=4; W3=8 dan W4= 12 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa baik dosis inokulum, maupun waktu inkubasi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) menurunkan kandungan serat kasar dan meningkatkan kandungan protein kasar. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dosis inokulum 4% (Hanerochaeta chrysosporium 2% dan Trichoderma reesei 2%) dan waktu inkubasi 8 hari adalah dosis dan waktu inkubasi optimal menurunkan serat kasar, lignin dan meningkatkan protein kasar eceng gondok.
 Kata kunci: Fermentasi, Phanerohaeta chrysosporium, Trichoderma reesei, nilai gizi