Analisis break even point usaha ternak ayam buras milik Bapak Jotje Rawung di Desa Paniki Atas Kecamatan Talawaan (Studi Kasus)

Authors

  • R. Siwu Universitas Sam Ratulangi Manado
  • E. Wantasen
  • L.S Kalangi

DOI:

https://doi.org/10.35792/zot.43.2.2023.48769

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pendapatan dan Break Even Point (BEP) usaha ternak ayam buras milik Bapak Jotje Rawung di Desa Paniki Atas Kecamatan Talawaan (Studi Kasus). Usaha pemeliharaan ayam buras (bukan ras) masih berlanjut sampai saat ini dan dipelihara secara tradisional dan usaha sering mengalami fluktuasi untung dan rugi selama berusaha. Fluktuasi untung dan rugi karena naik turunnya jumlah ayam yang dipelihara pada bulan Januari sampai Maret 2021 ayam yang dipelihara ±100 ekor dan turun pada bulan Mei sebanyak 40 ekor disebabkan oleh tingkat kematian 45% karena wabah penyakit dan ternak ayam dimakan ternak anjing liar. Kemudian pada bulan Juni sampai November 2021 naik sebanyak 100 ekor, artinya ada kenaikan dari hasil poduksi telur yang ditetaskan, dan penjulan tahun 2021 hanya 15 ekor. Penelitian ini menggunakan jenis data primer dan sekunder. Data yang dikumpulkan di tabulasi dan dianalisa menggunakan metode analsisis deskriptif, yaitu metode analisis yang dapat memberikan gambaran maupun uraian jelas mengenai suatu keadaan atau fenomena, sehingga dapat mengetahui biaya produksi, penerimaan, pendapatan dan Break Even Point (BEP) adalah kondisi suatu usaha yang tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian, yang dibedakan atas BEP Produksi dan BEP Harga. Pendapatan usaha ternak ayam buras milik Bapak Jotje Rawung yaitu Rp. 2.864.932/tahun. Nilai BEP produksi adalah 44 ekor dan nilai BEP harga adalah Rp. 84.847/ekor. Hasil penelitian menjelaskan bahwa jumlah penjualan ayam buras 65 ekor, sudah berada di atas nilai BEP dan rata-rata harga penjualan Rp. 125.000/ekor sudah berada di atas nilai BEP, sehingga peternak sudah memperoleh keuntungan.

Downloads

Published

2023-07-19

Issue

Section

Articles