Morfometrik burung hantu (Tyto rosenbergii) di Daerah Wisata Kabupaten Minahasa

Authors

  • R.E. Gala
  • J.L.P. Saerang
  • L.J. Lambey

Abstract

Burung hantu merupakan burung pemangsa. Burung ini termasuk golongan burung buas (karnivora atau pemakan daging) dan merupakan hewan malam (nokturnal). Burung hantu ini juga banyak memiliki keunikan tersendiri seperti, kepalanya yang bisa berputar 180° dan bisa melihat dalam gelap. Burung hantu biasa disebut juga dengan serak, punggok dan celepuk sedangkan di Minahasa dikenal dengan nama manguni. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang morfometrik burung hantu  (Tyto rosenbergii) di daerah wisata Kabupaten Minahasa. Penelitian ini dilaksanakan selama 14 hari pada tanggal 4 September sampai 17 September 2022 di dua tempat wisata Kabupaten Minahasa. Sampel penelitian yaitu menggunakan 10 ekor burung hantu yang diambil dari tempat wisata yang terdapat burung hantu yaitu di Monumen Benteng Moraya Tondano dan Bukit Kasih Kanonang. Menggunakan metode observasi terhadap burung hantu. Variabel yang diteliti yaitu berat badan, panjang ekor, panjang sayap, panjang paruh, lebar paruh, panjang shank dan panjang jari kaki tengah. Hasil penelitian menunjukan bahwa morfometrik burung hantu (Tyto rosenbergii) di daerah wisata Kabupaten Minahasa yaitu di Monumen Benteng Moraya Tondano dan Bukit Kasih Kanonang memiliki berat badan rata-rata 646,3 g, panjang bulu ekor 146,5 mm, panjang sayap 339,5 mm, panjang paruh 40,635 mm, lebar paruh 18,635 mm, panjang shank 70,4 mm dan panjang jari kaki tengah 65,8 mm. Burung hantu (Tyto rosenbergii) mempunyai berat badan yang berbeda-beda dikarenakan kondisi burung yang dipelihara buat dijadikan objek foto untuk wisatawan dengan ruang gerak yang terbatas serta pola hidup yang berubah dari nocturnal (hewan giat malam) menjadi dinurnal (hewan giat siang).

Kata Kunci : Burung hantu, morfometrik, Minahasa

Downloads

Published

2023-08-07

Issue

Section

Articles