Kajian penggunaan tepung pati biji durian (Durio zibethimus Murr) terhadap mutu organoleptik, aktivitas antioksidan, dan awal kebusukan salami

Authors

  • S.M. Sembor Universitas Sam Ratulangi
  • H. Liwe Universitas Sam Ratulangi
  • N.N. Lontaan Universitas Sam Ratulangi
  • S.N. Rumerung Universitas Sam Ratulangi

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan tepung biji durian (Durio zibethinus Murr) terhadap mutu organoleptik, aktivitas antioksidan dan awal kebusukan salami. Materi yang digunakan dalam penelitian ini seperti tepung biji durian, daging ayam petelur afkir, serta bumbu-bumbu (garam, bawang putih, gula, NSP, lada, jahe, pala, susu bubuk serta kultur bakteri Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus acidophillus. Penelitian dilaksanakan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan tepung biji durian P0 (0%), P1(10%), P2 (20%), P3 (30%) dan P4 (40%) setiap perlakuan diulang 4 kali. Parameter yang diukur meliputi mutu organoleptik, aktivitas antioksidan dan awal kebusukan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Tukey.  Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa salami menggunakan tepung pati biji durian (Durio zibethinus Murr) sebagai bahan pengisi (filler) berpengaruh sangat nyata (P< 0,01) terhadap mutu organoleptic, aktivitas antioksidan dan awal kebusukan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa uji organoleptik baik warna, aroma, tekstur dan citarasa disukai oleh panelis. Semakin rendah aktivitas antioksidan (IC50) maka produk salami semakin baik. Daya awet paling tinggi pada perlakuan P3 yaitu 192 jam atau 8 hari pada suhu kamar. Penggunaan tepung pati biji durian pada produk salami dapat digunakan sampai 30%.

Kata kunci : Biji durian, organoleptik, aktivitas antioksidan, awal kebusukan, salami

Downloads

Published

2024-01-16

Issue

Section

Articles