Archives
-
JURNAL BIOSLOGOS
Vol. 9 No. 1 (2019)JURNAL BIOSLOGOS Volume 9 Nomor 1 tahun 2019 ini memuat tujuh artikel yang meliputi satu artikel di bidang keanekaragaman hayati, 4 artikel di bidang zoologi, satu di bidang ekologi dan satu di bidang botani
-
JURNAL BIOSLOGOS
Vol. 8 No. 2 (2018)JURNAL BIOSLOGOS Volume 8 Nomor 2 ini memuat 5 artikel yang mencakup bidang Mikrobiologi, Biologi Molekuler, Botani dan Keanekaragaman Hayati -
JURNAL BIOSLOGOS
Vol. 8 No. 1 (2018)Jurnal BIOSLOGOS Volume 8 Nomor 1 ini memuat lima artikel yang meliputi dua artikel di bidang botani, satu artikel di bidang ekologi, satu artikel di bidang mikrobiologi dan satu artikel di bidang genetika dan biomolekuler -
JURNAL BIOSLOGOS
Vol. 7 No. 2 (2017)Jurnal BIOSLOGOS Volume 7 Nomor 2 ini memuat lima artikel yang meliputi bidang Mikrobiologi, Keanekaragaman hayati, genetika dan biomolekuler -
JURNAL BIOSLOGOS
Vol. 7 No. 1 (2017)Jurnal Bios Logos adalah jurnal berkala yang terbit dua kali setahun serta memuat berbagai artikel/naskah berupa hasil penelitian, tinjauan pustaka, laporan kasus dan komunikasi singkat dalam bidang biologi, khususnya botani, zoologi, ekologi, mikrobiologi, genetika dan biomolekular -
JURNAL BIOSLOGOS
Vol. 6 No. 2 (2016)Jurnal BIOSLOGOS Volume 6 Nomor 2 ini memuat 4 artikel, yakni 1 artikel di bidang botani, 1 di bidang ekologi, 1 di bidang zoologi dan 1 di bidang genetika dan biomolekulaer -
JURNAL BIOSLOGOS
Vol. 6 No. 1 (2016) -
JURNAL BIOSLOGOS
Vol. 5 No. 2 (2015) -
JURNAL BIOSLOGOS
Vol. 5 No. 1 (2015) -
JURNAL BIOSLOGOS
Vol. 4 No. 2 (2014) -
JURNAL BIOSLOGOS
Vol. 4 No. 1 (2014)Jurnal BIOSLOGOS Volume 4 Nomor 1 ini memuat lima artikel yang meliputi empat artikel di bidang botani dan satu artikel di bidang zoologi.
-
JURNAL BIOSLOGOS
Vol. 3 No. 2 (2013)Jurnal BIOSLOGOS Volume 3 Nomor 2 ini memuat enam artikel yang meliputi satu artikel di bidang botani, dua artikel di bidang zoologi, dua artikel di bidang ekologi dan satu artikel di bidang mikrobiologi.
-
JURNAL BIOSLOGOS
Vol. 3 No. 1 (2013)Jurnal BIOSLOGOS Volume 3 Nomor 1 ini memuat lima artikel yang meliputi dua artikel di bidang botani, satu artikel di bidang zoologi, satu artikel di bidang biomolekular dan satu artikel di bidang ekologi.
Â
Tatik Chikmawati dan kawan-kawan menginformasikan bahwa Selaginella plana, S. willdenovii dan S. mayeri memerlukan intensitas cahaya yang berbeda untuk pertumbuhannya. Ketiga jenis Selaginella ini mengandung kadar tanin, saponin, dan flavonoid dengan kadar yang berbeda berdasarkan uji kualitatif.
Â
Hasil pengukuran dimensi Peyer’s patch oleh Muhammad Hilman Fu’adil Amin dan kawan-kawan menunjukkan bahwa pemberian pewarna makanan mampu menginduksi penurunan dimensi Peyer’s patch dan berkorelasi positif dengan berat relatif limpa.
Â
Beivy J. Kolondam dan kawan-kawan merekomendasikan penggunaan barcode DNA matK untuk identifikasi sampai tingkat spesies karena sekuens barcode  tersebut bersifat unik di antara anggota-anggota genus Anthurium. Hasil ini diperoleh berdasarkan evaluasi tingkat kemiripan sekuens barcode DNA tanaman Anthurium Gelombang Cinta (Anthurium plowmanii) dibandingkan spesies kerabatnya yang sudah terdata dalam BOLD Systems.
Diversitas Echinodermata di Pantai Meras yang tergolong rendah sampai sedang dengan nilai indeks diversitas Shannon-Wiener (H’)  0,48 – 1,31 telah diamati oleh Billy Rompis dan kawan-kawan. Echinodermata yang tesebar di padang lamun, pasir dan terumbu karang baik yang hidup maupun mati terdiri dari 3 spesies anggota Kelas Asteroidea, 4 spesies anggota Kelas Echinoidea dan 1 spesies dari Kelas Holothuroidea.
Nio Song Ai dan Patricia Torey menyajikan hasil kajian pustaka tentang beberapa karakter morfologi akar yang menunjukkan resistensi tanaman terhadap kekurangan air, seperti pemanjangan akar ke lapisan tanah yang lebih dalam, pertambahan luas dan kedalaman sistem perakaran, perluasan distribusi akar secara horizontal dan vertikal, lebih besarnya berat kering akar pada genotipe tanaman yang lebih tahan kering, pertambahan volume akar, peningkatan berat jenis akar dan resistensi longitudinal pada akar, daya tembus akar yang tinggi, lebih tingginya rasio akar dan tajuk serta rasio panjang akar dan tinggi tanaman.
Â
Â
Â
Manado, Februari 2013
Dewan Redaksi