Kajian Morfologi Daluga (Cyrtosperma merkusii (Hassk.) Schott) di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Study on the morphology of daluga (Cyrtosperma merkusii (Hassk.) Schott) in Sangihe Archipelago, North Sulawesi)

Authors

  • Eka Julianti Alumni Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Herny E.I. Simbala Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Roni Koneri Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Johanis Pelealu Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Sam Ratulangi Manado

DOI:

https://doi.org/10.35799/jbl.2.2.2012.1043

Abstract

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari morfologi daluga di Kepulauan Sangihe dan korelasinya dengan kondisi iklim setempat. Penelitian ini dilakukan di tiga lokasi yang berbeda, yaitu Tamako, Manganitu Selatan dan Tatoareng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daluga tumbuh pada ketinggian 3-24 m di atas permukaan laut dengan suhu udara 26 – 38 oC, suhu air 25 – 30 oC, kelembaban relatif 33 – 70 %, pH 5-7 dan salinitas 5-10 ppm. Morfologi daluga berbeda di ketiga lokasi pengamatan. Perbedaan yang dimaksud mencakup panjang dan berat helaian daun, panjang tulang daun utama, basal kiri dan kanan, tebal tulang daun bagian pangkal, jarak tulang daun lateral dan lebar celah daun, panjang dan diameter tangkai daun, jumlah duri, lebar spatha, diameter spadix, panjang bunga betina, bunga jantan dan bunga mandul, serta diameter dan berat kormus. Suhu udara dan air berkorelasi negatif dengan diameter kormus, tetapi kelembaban berkorelasi positif dengan diameter kormus. pH berkorelasi negatif dengan berat helaian daun, salinitas berkorelasi negatif dengan lebar spatha, tetapi elevasi berkorelasi positif dengan lebar spatha.

Kata kunci: daluga, kondisi iklim, morfologi

ABSTRACT

This research aimed to study daluga morphology in Sangihe Archipelago and the correlation of morphology and climate conditions. The research was conducted in  three different locations, i.e. Tamako, South Manganitu and Tatoareng. The result showed that daluga grew at 3 – 24 m above the sea level with the air temperature 26 – 38 oC, water temperature 25 – 30 oC, relative humidity 33 – 70 %, pH 5-7 and salinity 5 – 10 ppm. There are some morphological differences of daluga in Tamako district, South Manganitu and Tatoareng. These differences  included the length and weight of leaf blade, the length of the main leaf blade, left and right basal, the thickness of base blade, the distance between lateral blade and leaf sinus denuding, the length and diameter of petiole, number of spines, spatha width, spadix diameter, flowers length, diameter and weight of cormus. The temperature of air and water were negatively correlated with diameter cormus, but the humidity was positively correlated with the cormus diameter. pH was negatively correlated with the weight of leaf blade, the salinity was negatively correlated with the spatha width, but the elevation was positively correlated with the spatha width.

Keywords: daluga, climate condition, morphology

Downloads

Published

2012-08-01

How to Cite

Julianti, E., Simbala, H. E., Koneri, R., & Pelealu, J. (2012). Kajian Morfologi Daluga (Cyrtosperma merkusii (Hassk.) Schott) di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Study on the morphology of daluga (Cyrtosperma merkusii (Hassk.) Schott) in Sangihe Archipelago, North Sulawesi). JURNAL BIOS LOGOS, 2(2). https://doi.org/10.35799/jbl.2.2.2012.1043

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>