Pemanfaatan Cendawan Beauveria bassiana dalam Mengendalikan Hama Paraeucosmetus sp. Pada Tanaman Padi Sawah di Kabupaten Minahasa Selatan (The Use of Endophytic Fungi Beauveria bassiana to Control Paraeucosmetus sp. on Rice Plant in South Minahasa Dist
DOI:
https://doi.org/10.35799/jbl.5.2.2015.10549Abstract
Abstrak
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan beberapa dosis Beauveria bassiana terhadap mortalitas hama Paraeucosmetus sp.. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan yang diulang empat kali. Perlakuan yang digunakan yaitu konsentrasi suspensi spora yang meliputi kontrol (tanpa suspensi spora cendawan), B. basiana dengan konsentrasi 106 spora/mL, B. basiana dengan konsentrasi 108 spora/mL, dan B. basiana dengan konsentrasi 1010 spora/mL. Serangga uji adalah Paraeucosmetus sp. yang diambil dari pertanaman padi di lokasi penelitian. Jumlah serangga uji yang digunakan  sebanyak 20 ekor untuk masing-masing perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi B. bassiana terhadap hama Paraeucosmetus sp. memperlihatkan serangga uji agak lambat bergerak dan selanjutnya mengalami kematian. Pada permukaan tubuh serangga uji yang mati terlihat adanya spora yang berwarna putih menyerupai kapas terutama pada pertemuan antara kepala dan toraks, segmen antena, femur, tibia, dan pada segmen abdomen. Hari kelima tubuh serangga uji mulai mengalami mummified atau sebagian tubuhnya ditumbuhi oleh miselium yang berwana putih. Mortalitas serangga uji yang tertinggi setelah aplikasi suspensi spora cendawan B. bassiana ditemukan pada perlakuan 108 dengan tingkat mortalitas mencapai 100 % pada hari kesembilan, diikuti dengan perlakuan 1010 mortalitas yang mencapai 100 % pada hari ke-12, dan pada perlakuan106 tingkat mortalitas mencapai 100 % pada hari ke-14. Pada kontrol belum ditemukan adanya serangga yang mati sampai pada pengamatan hari ke- 10. Pada perlakuan 108 mortalitas terjadi pada hari ke-2 setelah aplikasi yakni mencapai 1,25 % dan pada hari ke-9 mortalitas serangga uji mencapai 100 % serta tubuh serangga uji telah dipenuhi oleh miselium cendawan yang berwarna putih.
Kata kunci: Beauveria bassiana, padi, Paraeucosmetus sp.
Abstract
A study was conducted to determine the effectiveness of the use of multiple doses of Beauveria bassiana against pest mortality Paraeucosmetus sp. The research method used a randomized block design (RAK) with four treatments which were repeated four times. The treatment was the concentration of spore suspensions, i.e. control (no fungus spore suspension), B. basiana with a concentration of 106 spores / mL, B. basiana with a concentration of 108 spores / mL, and B. basiana with a concentration of 1010 spores/mL. B. bassiana application for controlling Paraeucosmetus sp. in rice plant showed that the insects began to move slowly, died, then spores started to invest the body, especially in the junction between the head and thorax, antennae segments, femur and tibia, and abdominal segments. On the fifth day, the insect's body began to mummify (part of insect’s body was overgrown by mycelium which resembled white colored cotton). Observations on insect mortality after fungus application showed that the highest mortality was found in the treatment with 108 of spore suspension with the test insect mortality rate reached 100% on the ninth day. The insect mortality reached 100% on the 12th day in the treatment of 1010 spores/mL, and mortality reaches 100% on fourteenth day in the106 of spore suspension treatment. There was not any single dad insect found until the 10th day in control. One hundred percent mortality in each treatment showed that B. bassiana can effectively controlled Paraeucosmetus sp.
Keywords: Beauveria bassiana, Paraeucosmetus sp., rice