Penggunaan NAA (Napthalene Acetic Acid) dan Kinetin (6- furfurylaminopurine) pada Induksi Tunas Kubis Bunga Putih (Brassica oleraceae L. var. Botrytis) secara in-vitro (Use of NAA (Naphtalene acetic acid) and Kinetin (6-furfurylaminopurine) For In-Vitro Shoot Induction of White Cabbage (Brassica oleraceae L. var. Botrytis)
DOI:
https://doi.org/10.35799/jbl.8.2.2018.23355Abstract
Penggunaan NAA (Napthalene Acetic Acid) dan Kinetin (6-furfurylaminopurine) pada Induksi Tunas Kubis Bunga Putih (Brassica
oleraceae L. var. Botrytis) secara in-vitro
(Use of NAA (Naphtalene acetic acid) and Kinetin (6-furfurylaminopurine)
For In-Vitro Shoot Induction of White Cabbage (Brassica oleraceae L. var.
Botrytis)
Desmin Tabuni1*), Jeany Sh. Polii-Mandang1), Wenny Tilaar1)
1) Pascasarjana Program Studi Agronomi Unstrat Manado, 95115
*Email korespondensi: desmintabuni2394@gmail.com
Diterima 7 Agustus 2018, diterima untuk dipublikasikan 31 Agustus 2018
Abstrak
Tujuan penelitian ini ialah untuk menentukan konsentrasi zat pengatur
tumbuh (ZPT) NAA dan kinetin yang terbaik untuk induksi tunas kubis bunga
putih (Brassica oleraceae L. var. Botrytis) secara in vitro. Penelitian ini
dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sam
Ratulangi Manado, pada bulan Maret – Oktober 2018. Rancangan penelitian
yaitu Percobaan Faktorial dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri
dari 16 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 5 kali. Hasil analisis ragam
memperlihatkan bahwa perlakuan kinetin 0 ppm menghasilkan tinggi tanaman
terbesar, yaitu 5,31cm pada umur 4 minggu setelah kultur (MSK). Perlakuan NAA
0 ppm menghasilkan jumlah daun terbanyak pada umur 2 MSK (2,2) dan
terbanyak pada umur 3 MSK (3,10). Perlakuan kinetin 0 ppm menghasilkan
jumlah daun terbanyak pada umur 4 MSK (3,75). Perlakuan kinetin 3 ppm
menghasilkan jumlah tunas terbanyak pada umur 4 MSK (4,95). Jumlah tunas
terbanyak pada perlakuan kombinasi NAA 0,3 ppm dan kinetin 2 ppm adalah 1,8
pada umur 2 MSK.
Kata Kunci : kubis, induksi tunas, NAA dan Kinetin, in vitro
Abstract
The aim of this study was to determine the optimum concentration of NAA
and kinetin for in vitro shoot induction of white cabbage (Brassica oleraceae L.
var. Botrytis). This research was carried out in the Biotechnology Laboratory,
Agricultural Faculty, Sam Ratulangi University, Manado in March - October 2018.
Experimental design in this study was a Factorial Design in Completely
Randomized Design that consisted of 16 treatment combinations with 5
replication. The results of ANOVA showed that 0 ppm kinetin resulted in the
largest plant height, i.e 5.31cm at 4 weeks after culture. The highest leaf numbers
were observed at 0 ppm NAA, i.e 2.2 at 2 weeks after culture and 3.10 at 3
weeks after culture. The highest leaf numbers was also observed at 0 ppm
kinetin, i.e 3.75 at 4 weeks after culture. The treatment of 3 ppm kinetin resulted
in the highest shoot number (4.95) at 4 weeks after culture. The highest shoot
number at combination of 0.3 ppm NAA and 2 ppm kinetin was 1.8 at 2 4 weeks
after culture.
Keywords: Cabbage, Shoot Induction, NAA and Kinetin, in vitro
Downloads
Published
2018-08-31
How to Cite
Tabuni, D., Polii-Mandang, J., & Tilaar, W. (2018). Penggunaan NAA (Napthalene Acetic Acid) dan Kinetin (6- furfurylaminopurine) pada Induksi Tunas Kubis Bunga Putih (Brassica oleraceae L. var. Botrytis) secara in-vitro (Use of NAA (Naphtalene acetic acid) and Kinetin (6-furfurylaminopurine) For In-Vitro Shoot Induction of White Cabbage (Brassica oleraceae L. var. Botrytis). JURNAL BIOS LOGOS, 8(2), 52–58. https://doi.org/10.35799/jbl.8.2.2018.23355
Issue
Section
Articles