Patogenisitas Metarhizium huainamdangense Isolat Dumoga Timur Terhadap Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens) Pada Tanaman Padi Sawah

Authors

  • Jusak Wongkar Balai Perlindungan dan Pengujian Mutu Tanaman Pangan dan Hortikultura
  • D Tarore
  • J Rimbing

DOI:

https://doi.org/10.35799/jbl.v12i1.37827

Abstract

Brown planthoppers have been reported to be resistant to various types of insecticides. One of the environmentally friendly controls is the use of entomopathogenic fungi. This study aims to test the effectiveness of the entomopathogenic fungus M. huainamdangense local isolates against brown planthoppers. Pathogenicity testing of local isolates of M. huainamdangense used a completely randomized design (CRD) with five treatments, namely K1 (Density 106), K2 (Density 107), K3 (Density 108), K4 (Density 109) and K0 as control. Each treatment was repeated 5 (five) times. The results showed that the fastest treatment to kill insects up to 100% was in the K4 treatment (density 109). The results of the probit analysis showed the LT50 value in the conidium density treatment 109 (K4) at 1.6 days. Meanwhile, the LC50 value showed a concentration of 108.9 conidium/ml on the second day. The use of a lower concentration of conidia density was able to kill 50% of insects in a longer time. 

Keywords: Metarhizium huainamdangense; entomopathogen; Nilaparvata lugens

 

ABSTRAK

Wereng coklat telah dilaporkan resisten terhadap berbagai jenis insektisida. Salah satu pengendalian yang ramah lingkungan, yaitu dengan penggunaan jamur entomopatogen. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan jamur entomopatogen M. huainamdangense isolat lokal terhadap wereng coklat. Pengujian patogenisitas isolat lokal M. huainamdangense menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan yaitu perlakuan K1 (Kerapatan 106), K2 (Kerapatan 107), K3 (Kerapatan 108), K4 (Kerapatan 109) dan K0 sebagai kontrol. Setiap perlakuan diulang 5 (lima) kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang paling cepat mematikan serangga hingga 100% yaitu pada perlakuan K4 (Kerapatan 109). Hasil analisis probit menunjukkan nilai LT50 pada perlakuan kerapatan konidium 109 (K4) yaitu pada 1,6 hari, sedangkan nilai LC50 menunjukkan konsentrasi 108,9 konidium/ml pada hari kedua. Penggunaan konsentrasi kerapatan konidia yang lebih rendah mampu mematikan 50% serangga dalam waktu yang lebih lama.

Kata kunci: Metarhizium huainamdangense; entomopatogen; Nilaparvata lugens

References

Anonim (2011). http://cenHama Padi: Wereng dan Cara Penanggulangannya. tongkaleng.wordpress.com/2011/08/05/hama-padi-wereng/

Dumas, CM. R, V Matha and A Vey (1996). Comparative study of the cytological aspects of the mode of action of destructions and other peptidic fungal metabolites on target epithetical cells. J. Invert. Pathol. 67,137-146.

Herlinda S, Mulyati SI, Suwandi (2008). Jamur Entomopatogen Berformulasi Cair sebagai Bioinsektisida untuk Pengendali Wereng Coklat. Agritrop 27(3):119-126.

IRRI (International Rice Research Institute) (2003). Masalah Lapang Hama, Penyakit, Hara pada Padi. IRRI. 71 hal.

Kurnianti N (2013). Budidaya Tanaman Padi Sawah. http://petunjukbudidaya.blogspot.com/2013/01/budidaya-tanaman-padi- sawah.html

Soetopo D (2004). Efficacy of selected Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. isolates in combination with a resistant cotton variety (PSB-Ct 9) againts the cotton bollworm, Helicoverpa armigera (Hübner) (Lepidoptera: Noctuidae). [Disertasi]. Philippines: University of The Philippines Los Banos.

Suryadi Y, dan Hendarsih S (1991). Kepekaan wereng hijau terhadap jamur patogen serangga Metarhizium anisopliae (Metsch) Sorokin. Dalam: Biologi Dasar Dalam Menunjang Produktivitas dan Kualitas Hayati Proc. Sem. Biol Dasar II, 222-225. Suhirman (Ed.). Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi LIPI.

Suryadi Y, dan Kadir TS (2007). Pengamatan Infeksi Jamur Patogen Serangga Metarhizium anisopliae (Metsch. Sorokin) Pada Wereng Coklat. Berita Biologi 8(6): 501-507.

Tandiabang, J., Koesnang & A. Muis (2001). Fluktuasi populasi wereng hijau (Nephotettix virescens) dan intensitas penyakit tungro di Lanrang, Sidrap, Sulawesi Selatan. J. Fitopat. Ind. 5:24-29.

Widiarta IN, Kusdiaman D, Siwi SS, & Hasanuddin A (2004). Variasi efikasi penularan tungro oleh koloni-koloni wereng hijau Nephotettix virescens Distant. J. Entomol. Ind. 1:50-56.

Untung K (2000). Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Gadjah MadaUniversity Press. Yogyakarta.

Downloads

Published

2022-02-05

How to Cite

Wongkar, J., Tarore, D., & Rimbing, J. (2022). Patogenisitas Metarhizium huainamdangense Isolat Dumoga Timur Terhadap Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens) Pada Tanaman Padi Sawah. JURNAL BIOS LOGOS, 12(1), 25–30. https://doi.org/10.35799/jbl.v12i1.37827