Keanekaragaman Jenis Makroalga Di Perairan Kecamatan Tombariri Kawasan Taman Nasional Bunaken Sulawesi Utara

Authors

  • Yoel William Prasetyo Kamto Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Farha Dapas Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado
  • Sendy Rondonuwu Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi Manado

DOI:

https://doi.org/10.35799/jbl.v14i1.55022

Keywords:

Makroalga, Keanekaragaman, Perairan, Kecamatan Tombariri

Abstract

Makroalga menjadi salah satu organisme laut yang melimpah di perairan. Fungsi makroalga di alam yaitu menjadi sumber makanan serta dapat menyediakan habitat untuk biota laut. Makroalga juga banyak memberikan manfaat dalam bidang pangan, ekonomi dan kesehatan untuk itu perlu dilakukannya penelitian terhadap makroalga. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis keanekaragaman jenis makroalga di Perairan Kecamatan Tombariri Sulawesi Utara. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan pembuatan garis transek dan plot pada zona littoral. Inventarisasi makroalga yang ditemukan di Perairan Kecamatan Tombariri terdiri dari 17 famili, 32 jenis dan 3,705 individu makroalga yang terbagi dalam tiga divisi. Terdapat 20 jenis makroalga Divisi Chlorophyta, 4 jenis makroalga Ochrophyta dan 8 jenis makroalga Rhodophyta. Indeks keanekaragaman makroalga di Perairan Kecamatan Tombariri termasuk dalam kategori sedang dengan nilai (2,79). Indeks keanekaragaman stasiun I Desa Poopoh memiliki nilai (2,78) dan stasiun II Desa Teling (2,44). Kondisi jenis makroalga cukup stabil dan tekanan ekologis sedang.

References

Arfah, H. dan Patty S.I. (2016). Kualitas Air dan Komunitas Makroalga di Perairan Pantai Jikomerasa, Pulau Buru. Jurnal Platax, 4(2), 109-119.

Aslan, L. M. (1990). Budidaya Alga Laut. Penerbit Kanisus. Yogyakarta.

Baino, I., Kepel, R. C., dan Manu, G. D. (2019). Biodiversitas makroalga di perairan pesisir Desa Bahoi, Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa. Jurnal Ilmiah Platax, 7(1), 134-141.

Dawes, CJ. (1981). Marine Botany. John Wiley and Sons. University of South Florida. New York. 628 hal.

Doren, M. Y. R. (2021). Keanekaragaman jenis makroalga di Pantai Weri Kecamatan Larantuka Kabupaten Flores Timur. Kupang.

Fachrul MF. (2007). Metode sampling bioekologi. Bumi Aksara, Jakarta.

Hill, R., K.E. Ulstrup., P.J. Ralph. (2009). Temperature Include Change in Thylakoid Membrane Thermostability of Cultured, Freshly Isolated, and Expelled Zooxanthelae from Scleractinian Corals. Buletin of Marine Science 85 (3): 223-244.

Hutagalung, H.P., (1988). Pengaruh Suhu Air Terhadap Kehidupan Organisme Laut. Jurnal Oseana. 13(4): 153-164.

Ira, I., Rahmadani, R., dan Irawati, N. (2018). Komposisi jenis makroalga di Perairan Pulau Hari Sulawesi Tenggara (Spesies Composition of Makroalga in Hari Island, South East Sulawesi). Jurnal Biologi Tropis, 18(2), 141-148. DOI: 10.29303/jbt.v18i2.770

Kadi, A. (2004). Potensi rumput laut di beberapa perairan pantai indonesia. Oseana, 29(4):25–36.

Kasanah, N. setyadi, Triyanto, T.I.T. (2018). Rumput Laut Indonesia: Keanekaragaman Rumput Laut di Gunung Kidul Yogyakarta. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta

Kepel, R. C., dan Mantiri, D. M. (2018). The biodiversity of macroalgae in the coastal waters of Tongkaina, Manado City. Jurnal Ilmiah Platax, 6(1), 160-173. DOI: 10.35800/jip.6.1.2018.19558

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (KEPMEN-LH) No 50 th 2004 Tentang Baku Mutu Air Laut. Lampiran III.

Langoy, M. L., Saroyo, S., Dapas, F. N., Katili, D. Y., dan Hamsir, S. B. (2011). Deskripsi alga makro di taman wisata alam Batuputih, Kota Bitung. Jurnal ilmiah SAINS, 11(2), 219-224. DOI: 10.35799/jis.11.2.2011.210

Lüning, K. (1990). Seaweeds: their environment, biogeography, and ecophysiology. Joh n wiley dan sons. Inc., NewYork, 527pp. DOI: 10.1017/s0025315400037632

Marianingsih, P., Amelia, E., dan Suroto, T. (2013). Inventarisasi dan identifikasi makroalga di perairan Pulau Untung Jawa. Prosiding SEMIRATA 2013, 1(1).

Nahlunnisa, H., Zuhud, E. A., dan Santosa, Y. (2016). Keanekaragaman spesies tumbuhan di arealnilai konservasi tinggi (nkt) perkebunan kelapa sawit provinsi riau. Media Konservasi, 21(1), 91-98. https://doi.org/10.29244/medkon.21.1.91-98

Nurkiama, L., & Muzahar, I. F. (2015). Keanekaragaman dan Pola Sebaran Makroalga di Perairan Laut Pulau Pucung Desa Malang Rapat Kabupaten Bintan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. UMRAH.

Pakidi, C. S., & Suwoyo, H. S. (2016). POTENSI DAN PEMANFAATAN BAHAN AKTIF ALGA COKELAT SARGASSUM SP. Octopus: Jurnal Ilmu Perikanan, 5(2), 488-498.

Pakidi, C. S., dan Suwoyo, H. S. (2016). Potensi dan pemanfaatan bahan aktif alga cokelat sargassum sp. Octopus: Jurnal Ilmu Perikanan, 5(2), 488-498.

Papalia, S. dan H. Arfah. (2013). Produktivitas biomasa makroalga di perairan Pulau Ambalau, Kabupaten Buru Selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, FPIK IPB, Bogor, 5(2):465-477.

Prakoso, F. D. (2016). Studi Pola Sebaran Salinitas, Temperatur, dan Arus Perairan Estuari Sungai Wonokromo Surabaya. [Skripsi]. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya.

Prasetyaningsih, A. dan Rahardjo, D. (2016). Keanekaragaman dan Bioaktivitas Senyawa Aktif Makroalga Pantai Wediombo Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Agrisains, 17(1), 107-115.

Stiling, P. D. (2012). Ecology: global insights dan investigationsEcology (No. 577 St53e Ej. 1 024994). McGraw-Hill.

Sukiman., Aida M., Sri P.A., Hilman A., Evy A. (2014). Keanekaragaman dan distribusi spesies makroalga di Wilayah Sekotong Lombok Barat. Jurnal Penelitian UNRAM. 18(2), pp. 71–81.

Toni, (2006). Inventarisasi jenis makroalga di pulau sertung dan Pulau Sebesi, Selat Sunda, Lampung. Fakultas MIPA. Universitas Indonesia. Jakarta.

Wirakusumah, R. S. (2003). Dasar-dasar ekologi bagi populasi dan komunitas. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

Downloads

Published

2024-07-16

How to Cite

Kamto, Y. W. P., Dapas, F., & Rondonuwu, S. (2024). Keanekaragaman Jenis Makroalga Di Perairan Kecamatan Tombariri Kawasan Taman Nasional Bunaken Sulawesi Utara. JURNAL BIOS LOGOS, 14(1), 126–136. https://doi.org/10.35799/jbl.v14i1.55022