Etnobotani Tumbuhan Obat Oleh Masyarakat Bolaang Mongondow
DOI:
https://doi.org/10.35799/jbl.v14i3.58390Keywords:
Bolaang Mongondow, etnobotani, tumbuhan obatAbstract
Penelitian etnobotani tentang tumbuhan obat sangat penting karena dapat mengungkap pengetahuan tradisional yang penting tentang penggunaan tumbuhan untuk pengobatan. Pengetahuan ini ditransfer dari generasi ke generasi dan merupakan bagian penting dari budaya suatu masyarakat. Banyak spesies tumbuhan yang digunakan sebagai obat oleh berbagai suku dan komunitas di Indonesia, yang memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa. Selama bertahun-tahun, masyarakat Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara telah memanfaatkan tumbuhan obat untuk mengobati berbagai penyakit. Namun, pengetahuan ini belum tercatat dengan baik dan hilang seiring perubahan zaman. Karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan dan mencatat jenis tumbuhan obat yang digunakan oleh penduduk Bolaang Mongondow di Sulawesi Utara, serta metode pengolahan dan pemanfaatan tumbuhan tersebut. Penelitian dilakukan di Desa Kosio Barat dan Desa Ikhwan (Kab. Bolaang Mongondow), Desa Popodu (Kab. Bolaang Mongondow Selatan), dan Desa Guaan (Kab. Bolaang Mongondow Timur). Pengumpulan data dilakukan dengan cara mewawancarai informan/responden untuk menggali informasi tentang nama lokal tumbuhan, bagian tumbuhan yang digunakan, cara penggunaan, dan manfaatnya. Responden adalah Batra, yang direkomendasikan oleh Kepala Desa setempat. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 67 jenis tumbuhan yang dipergunakan masyarakat Bolaang Mongondow untuk menjaga kesehatannya. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan adalah daun, kemudian batang, akar, bunga, buah dan biji. Tumbuhan obat tersebut dimanfaatkan untuk pemeliharaan kesehatan dan mengobati berbagai penyakit. Terdapat berbagai kearifan lokal yang masih dipraktekan masyarakat sehubungan dengan pemanfaatan tumbuhan obat.
References
Alexsandro, B. J., Lasut, M. T., & Pangemanan, E. F. (2023). Keanekaragaman Tumbuhan Obat di Kelurahan Manado Tua II, Kecamatan Bunaken Kepulauan. Silvarum, 2(3), 125-127.
Balick, M. J., & Cox, P. A. (2020). Plants, People, and Culture: The Science of Ethnobotany. Garland Science.
Cox, P. A. (2000). Will tribal knowledge survive the millennium?. Science, 287(5450), 44-45.
Eurika, U. J., Naharia, O., & Mokosuli, Y. S. (2024). Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Di Masyarakat Kelurahan Tounsaru Kecamatan Tondano Selatan Kabupaten Minahasa. Innovative: Journal Of Social Science Research, 4(3), 17884-17902.
Faradis, S., Sari, P., Anggia, S. D., Saputra, A. I., & Prayoga, G. I. (2022). Pengembangan Kawasan Konservasi Tanaman Obat Berbasis Kearifan Lokal Masyarakat Adat Mapur. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat UBB Vol, 9(2), 25.
Hamidah, S., Arifin, Y. F., & Fitriani, A. (2020). Studi Hasil Budidaya Secara Eksitu Beberapa Jenis Tumbuhan Obat Sebagai Pertimbangan Konsep Pengembangan Agroforestri Berbasis Tumbuhan Obat. Jurnal Hutan Tropis Volume, 8(1).
Isnandar, A., Absori, S. H., & Harun, S. H. (2021). Kebijakan Konservasi Sumber Daya Hutan Berbasis Kearifan Lokal di Kabupaten Wonogiri. Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kere, W. J., Lasut, M. T., & Pangemanan, E. F. (2022). Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat di Desa Mokoditek 1, Sulawesi Utara. Silvarum, 1(3), 72-74.
Kumontoy, G. D. (2023). Pemanfaatan tanaman herbal sebagai obat tradisional untuk kesehatan masyarakat di Desa Guaan Kecamatan Mooat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Holistik, Journal of Social and Culture, 16(3), 1-16
Lestari, D., Koneri, R., & Maabuat, P. V. (2021). Keanekaragaman dan Pemanfaatan Tanaman Obat pada Pekarangan di Dumoga Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Jurnal Bios Logos, 11(2), 82-93.
Matatula, E., Pangemanan, E. F., & Lasut, M. T. (2021, December). Keanekaragaman Jenis Dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Di Kelurahan Batu Putih Bawah Kota Bitung. Cocos 8(8),
Mulyoutami, E., Rismawan, R., & Joshi, L. (2009). Local knowledge and management of simpukng (forest gardens) among the Dayak people in East Kalimantan, Indonesia. Forest Ecology and Management, 257(10), 2054-2061.
Palamba, V. B., Lasut, M. T., & Ratag, S. P. (2023). Identifikasi Tumbuhan Obat di Desa Kima Bajo, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara. Silvarum, 2(3), 128-131.
Pangemanan, E. F., & Kainde, R. P. (2010). Etnobotani Tumbuhan Obat Pekarangan Di Kelurahan Molinow Kecamatan Kotamobagu Barat Kota Kotamobagu. Warta Wiptek, (36), 1-3.
Pangemanan, E. F., & Lasut, M. T. (2023). Utilization Of Medicinal Plants In West Mapanget Village, Mapanget District, Manado City. Jurnal Agroekoteknologi Terapan, 4(1), 29-35.
Rukmana, R., Mukhtar, M., & Zulkarnain, Z. (2021, November). Kajian etnobotani untuk menggali potensi tanaman obat. In Prosiding Seminar Nasional Biologi 7(1), 232-236.
Setyowati, L. (2019). Etnobotani tanaman Agroforestry dan persepsi konservasi oleh masyarakat adat Samin Dusun Jepang, Margomulyo Kabupaten Bojonegoro (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Sudirman, S., & Skripsa, T. H. (2020). Pemanfaatan Pelayanan Pengobatan Tradisional (Batra) Sebagai Role Model Back To Nature Medicine Di Masa Datang. ARSY: Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat, 1(1), 45-50.
Supit, J. K., Pangemanan, E. F., & Lasut, M. T. (2023). Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Obat Tradisional Oleh Masyarakat Desa Wawona Kecamatan Tatapaan Kabupaten Minahasa Selatan. Agri-Sosioekonomi, 19(1), 629-634.
Walujo, E. B. (2008). Research Ethnobotany in Indonesia and The Future Perspectives. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 9(1), 59-63.
Widyowati, R., Purwitasari, N., Ekasari, W., Agil, M., Sahu, R. K., Rohmah, M. N., & Sholikhah, I. (2024). An Ethnomedicinal Study; Joint Pain Therapy by Traditional Healers of Solo City. Traditional and Integrative Medicine, 9(1), 3-12.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Euis F.S. Pangemanan, Fabiola B. Saroinsong, Maria Y. M. A. Sumakud, Semuel P. Ratag, Josephus I. Kalangi

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.