Identifikasi Tumbuhan Obat di Desa Kima Bajo, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara
DOI:
https://doi.org/10.35791/sil.v2i3.53219Abstract
Tumbuhan obat bagi masyarakat pedesaan maupun yang tinggal di sekitar kawasan hutan mempunyai peran yang sangat penting, apalagi daerah dengan fasilitas kesehatan yang masih sangat terbatas (Hidayat dan Hardiansyah, 2012). Penggunaan tumbuhan obat ini telah dilakukan turun temurun dari generasi ke generasi selama ratusan bahkan ribuan tahun yang dikenal sebagai tumbuhan obat dari nenek moyang. Desa Kima Bajo merupakan daerah pesisir yang terletak di Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Di desa tersebut, masih ditemukan masyarakat yang memanfaatkan tumbuhan sebagai obat tradisional. Sejauh ini belum ada penelitian yang dilakukan di tempat ini mengenai jenis dan pemanfaatan tumbuhan obat di desa tersebut. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui jenis tumbuhan obat apa saja yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan bagaimana cara pengolahan serta pemanfaatan tumbuhan obat oleh masyarakat di Desa Kima Bajo. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi dan mengetahui cara pengolahan serta pemanfaatan tumbuhan obat di Desa Kima Bajo, Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan cara wawancara dan observasi lapangan. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah responden 5 (batra). Hasil dari penelitian didapatkan 24 jenis tumbuhan dari 18 famili yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Anggota famili yang paling banyak digunakan adalah Malvaceae dan Moraceae masing-masing (3 jenis), pohon merupakan habitus yang paling banyak dimanfaatkan (10 jenis), bagian daun yang paling banyak digunakan untuk diolah menjadi obat (11 jenis), pengolahan dengan cara direbus, diseduh, ditempel dan yang paling banyak dilakukan yaitu direbus (14 jenis). Manfaat dari tumbuhan obat dapat menyembuhkan penyakit kanker payudara, menghentikan pendarahan, mengobati sakit pinggang, asam urat, maag, liver, penyakit gula dan lain sebagainya.
Published
License
Copyright (c) 2023 Vanni Berliani Palamba, Marthen T. Lasut, Semuel P. Ratag
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Penulis yang mengirimkan naskah memahami bahwa jika diterima untuk diterbitkan, Hak Kekayaan Intelektual ada pada penulis tetapi Hak Cipta artikel akan diberikan kepada penerbit Jurnal Silvarum.
Hak Cipta mencakup hak eksklusif untuk memperbanyak dan mengirimkan artikel dalam segala bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahan. Penggandaan setiap bagian dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan transmisinya dengan bentuk atau media apa pun, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Jurnal Silvarum