Kupu-kupu sebagai Bioindikator Kesehatan Ekosistem di Hutan Tampusu, Areal Pertanian sekitarnya dan Areal Wisata Danau Linow
DOI:
https://doi.org/10.35791/sil.v3i3.53946Abstract
Penilaian kesehatan ekosistem secara kualitatif merupakan suatu cara untuk mengetahui kondisi suatu ekosistem berdasarkan salah satu atribut ekosistem, yaitu struktur organisasinya. Keragaman jenis kupu-kupu merupakan salah satu ukuran struktur ekosistem yang secara bersama-sama dengan jenis-jenis bioindikator dapat dijadikan sebagai ukuran bagi kesehatan statu ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis kupu-kupu, jenis-jenis bioindikator dan kondisi ekosistem di Hutan Tampusu, areal pertanian sekitarnya dan areal wisata Danau Linow. Metode penelitian yang digunakan ialah Metode Jalur. Jalur memotong garis kontur pada areal berlereng, sepanjang 400 m dengan lebar 10 m ke kiri dan ke kanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1). jumlah, jenis dan keragaman kupu-kupu pada ekosistem hutan Tampusu lebih tinggi dan beragam dari pada di areal wisata Danau Linow dan areal pertanian, dan areal wisata Danau Linow lebih tinggi dan beragam dari pada areal pertanian; (2). terdapat 12 jenis kupu-kupu bioindikator di Hutan Tampusu dimana Appias zarinda memiliki individu terbanyak yaitu 16 individu; di areal wisata Danau Linow sebanyak 14 jenis dengan individu terbanyak ialah Melanitis pyrrha yaitu 6 individu; dan di areal pertanian sebanyak 4 jenis dengan individu terbanyak ialah Vindula dejone celebensis yaitu 14 individu; dan (3). terdapat 20 jenis tumbuhan pakan imago kupu-kupu di seluruh areal penelitian; dengan temperatur udara, kelembaban udara dan intensitas cahaya rata-rata di areal pertanian, areal wisata Danau Linow dan Hutan Tampusu masing-masing sebesar 23.90 oC, 24.84 oC, 23.98 oC; 0.73 %, 0.73 %, 0.75 %; 1336.47 Lux, 1280.84 Lux dan 1308.37 Lux; dengan jumlah 1 strata tajuk pada areal pertanian, 4 strata tajuk pada areal wisata Danau Linow, dan 5 strata tajuk pada Hutan Tampusu. Hal ini mengindikasikan bahwa kondisi ekosistem hutan Tampusu lebih baik dan lebih sehat dari pada di areal wisata Danau Linow dan areal pertanian, dan areal wisata Danau Linow lebih baik dari pada areal pertanian.
Published
License
Copyright (c) 2024 Tasya Selintobo Tobo, Hard N. Pollo, Johny S. Tasirin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Penulis yang mengirimkan naskah memahami bahwa jika diterima untuk diterbitkan, Hak Kekayaan Intelektual ada pada penulis tetapi Hak Cipta artikel akan diberikan kepada penerbit Jurnal Silvarum.
Hak Cipta mencakup hak eksklusif untuk memperbanyak dan mengirimkan artikel dalam segala bentuk dan media, termasuk cetak ulang, foto, mikrofilm, dan reproduksi serupa lainnya, serta terjemahan. Penggandaan setiap bagian dari jurnal ini, penyimpanannya dalam database dan transmisinya dengan bentuk atau media apa pun, seperti salinan elektronik, elektrostatik dan mekanis, fotokopi, rekaman, media magnetik, dll., hanya akan diizinkan dengan izin tertulis dari Jurnal Silvarum