Implementasi Teknologi Microgreen Untuk Menunjang Ekonomi Berkeadilan Ekologis Bagi Jemaat Wilayah Rohani Santa Maria Paroki YGYB Manado

Authors

  • Song Ai Nio Program Studi Biologi, Universitas Sam Ratulangi
  • Daniel Peter Mantilen Ludong Program Studi Teknik Pertanian, Universitas Sam Ratulangi
  • Ratna Siahaan Program Studi Biologi, Universitas Sam Ratulangi

DOI:

https://doi.org/10.35801/tsss.v7i2.64368

Keywords:

bebas pestisida, ekonomi berkeadilan ekologis, microgreen

Abstract

Pada saat ini bahan pangan sayuran segar dan sehat dalam arti bebas pestisida belum tersedia, terutama di daerah perkotaan seperti di Kota Manado. Masyarakat Kota Manado, termasuk jemaat Wilayah Rohani Santa Maria Paroki Yesus Gembala Yang Baik (YGYB) Wanea, umumnya cukup sulit mendapatkan sayuran yang segar, bersih dan bebas pestisida di pasar. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan solusi melalui implementasi teknologi microgreen dalam rangka menyediakan sayuran hijau yang bersih dan sehat (mengandung nutrisi yang dibutuhkan dan bebas pestisida serta membuka peluang untuk menambah penghasilan keluarga. Metode yang digunakan ialah  pelatihan tentang pembuatan bibit sayuran hijau mungil (microgreen), cara pemeliharaan dan cara panen microgreen serta memberikan kiat-kiat pengembangan wirausaha microgreen untuk meningkatkan pendapatan anggota wilayah baik secara individual maupun berkelompok. Program ini juga sejalan dengan tema Komisi Pengembangan Sosial Ekonomi Konferensi Waligereja Indonesia dan Keuskupan Manado pada tahun 2024, yakni Ekonomi Berkeadilan Ekologis. Microgreen merupakan sayuran mungil yang dipanen sekitar 7-14 hari setelah semai. Jenis- jenis sayur yang dapat ditanam dengan teknologi microgreen antara lain selada (lettuce), kangkung, kacang hijau, pokcoy, dan lain-lain. Microgreen mengandung vitamin, mineral, dan beta karoten yang lebih tinggi dibandingkan sayuran sejenis yang dipanen pada umur dewasa. Di samping itu penanaman dan perawatan microgreen lebih praktis, efisien, dan mudah. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan wawasan jemaat Wilayah Rohani Santa Maria tentang microgreen sebagai sayuran segar dan sehat, peningkatan ketrampilan anggota jemaat dalam budidaya sayuran microgreen sampai menghasilkan produk serta terciptanya motivasi untuk berwirausaha menjual produk microgreen sebagai alternatif tambahan penghasilan keluarga.

References

Alfonsius E., Nio S.A., Masloman I. (2025). Pemberdayaan masyarakat produktif melalui implementasi teknologi smart farming budidaya strawberry untuk meningkatkan kesejahteraan ibu-ibu PKK Jaga VI Desa Watutumou. Journal of Social Sciences and Technology for Community Service, 6(2):195-210.

Ashoumi H., Susanti A., Sirojudin D., Hidayatulloh M.K.Y. (2024). Pelatihan dan pendampingan budidaya microgreen ibu-ibu PKK di Desa Pacarpeluk. Berbakti:Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 1(3):230-236.

Bila, R. S., Mardiyani S.A., & Muwarni I. (2023). Pengaruh media tanam dan aplikasi pupuk terhadap pertumbuhan, hasil dan kualitas pada microgreen bunga matahari (Helianthus annuus L.). Jurnal Agronisma 11(1):416-424.

Febriani, V. (2019). Analisis produksi microgreens Brassica oleracea berinovasi urban gardening untuk peningkatan mutu pangan nasional. Journal of Creativity Student, 2(2):58–66.

Haryanti, E. (2021). Survive di era pandemi dengan pemanfaatan teknologi microgreen sayur organik. Indonesian Collaboration Journal of Community Services, 1(3):99–104.

Heriswanto K. (2015). Manfaat urban farming. Jakarta: BPTP.

Ife J. & Tesoriero F. (2008). Community development: Community-based alternatives in an age of globalisation. 3rd ed. Australia:Pearson Education.

Minarti I.B., Kaswinarni F., Citraning R., & Nurwahyunani A. (2024). PKM:Pendampingan budidaya microgreens dan hidroponik sebagai upaya mewujudkan kemandirian pangan dan wirausaha masyarakat Perum Sinar Surya RW01 RT10 Kelurahan Kedung Mundu Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Community Development Journal, 5(2):2703-2711.

Moma, L. (2017). Pengembangan kemampuan berpikir kreatif dan pemecahan masalah matematis mahasiswa melalui metode diskusi. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 36(1):130–139.

Rasmikayati E., Hapsari H., & Saefudin B.R. (2019). Peningkatan pengetahuan dan ketertarikan remaja pada hidroponik berbasis organik. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(6):147–151.

Risyaeni R., Risyaeni R., & Maladona A. (2023). Pemanfaatan kompos limbah baglog jamur tiram (Pleurotus ostreatus) untuk meningkatkan hasil microgreen sawi (Brassica juncea L.). Jurnal Biologi dan Pembelajarannya (JB&P), 10(2): 126–134.

Stefani S. & Andayani D.E, (2022). Antiaging benefits of microgreen. Journal of Medicine and Health, 4(2):190–202.

Verlinden S. (2020). Microgreens: definition, product types and production practices. Horticultural Reviews, 47:85-124.

Zuhria S.A., Hartanti D.A.S., Abirafdi M.A., Kumara K.C., Safitri R.A., & Chandra N. (2023). Sosialisasi budidaya microgreen sebagai ketahanan pangan keluarga di Desa Mojotrisno Jombang. Jumat Pertanian:Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(3):146-151.

Downloads

Published

2025-10-08

How to Cite

Nio, S. A., Ludong, D. P. M., & Siahaan, R. (2025). Implementasi Teknologi Microgreen Untuk Menunjang Ekonomi Berkeadilan Ekologis Bagi Jemaat Wilayah Rohani Santa Maria Paroki YGYB Manado . The Studies of Social Sciences, 7(2), 145–155. https://doi.org/10.35801/tsss.v7i2.64368

Similar Articles

1 2 3 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.