Kandungan Air Daun Padi Lokal Sulawesi Utara terhadap Kekeringan yang Diinduksi dengan Polietilen Glikol 8000 (Leaf Water Content of North Sulawesi Local Rice under Polyethylene-Glycol-8000 -Induced Drought)
DOI:
https://doi.org/10.35799/jbl.8.1.2018.20591Abstract
Abstrak
Â
Perubahan iklim menjadi salah satu penyebab terjadinya kekeringan dan kondisi ini dapat menurunkan produksi padi. Polietilen glikol (PEG) mampu menurunkan potensial air dalam larutan, sehingga dapat digunakan untuk menginduksi kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ada tidaknya perbedaan respons fisiologis berdasarkan kandungan air daun pada tanaman padi lokal Sulawesi Utara yang mengalami kekeringan dengan induksi PEG 8000. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor varietas (Superwin, Burungan, Ombong, dan Temo), faktor konsentrasi PEG 8000 (potensial air medium 0, –0,25 dan –0,5 MPa), faktor waktu perlakuan (0, 6 dan 12 jam), interaksi antara faktor varietas dan konsentrasi PEG, interaksi antara faktor varietas dan waktu perlakuan, interaksi antara faktor konsentrasi dan waktu perlakuan, interaksi antara faktor varietas, konsentrasi PEG, dan waktu perlakuan dalam cekaman kekeringan tidak menyebabkan perbedaan kandungan air daun yang nyata. Dalam penelitian ini kandungan air daun tidak dapat dijadikan sebagai indikator respons fisiologis pada keempat varietas padi lokal Sulawesi Utara terhadap cekaman kekeringan.
Kata kunci: cekaman kekeringan, PEG, kandungan air daun, padi lokal Sulawesi Utara
Â
Â
Abstract
Climate change can result in drought and this condition can reduce rice production. Polyethylene glycol (PEG) decreases the water potential in the nutrient solution, therefore, it can be used to induce drought. The purpose of this research was to evaluate physiological response of North Sulawesi local rice under PEG 8000-induced drought based on the leaf water content. The results of this study indicated that varieties factor (Superwin, Ombong, Burungan and Temo), the factor of PEG 8000 concentration (medium water potential -0.25 and -0.5 MPa), the treatment period factor (0, 6 and 12 hours), the interaction between varieties and PEG 8000 concentration, interaction between varieties and treatment period, the interaction between PEG 8000 concentration and treatment period, interaction among varieties, PEG 8000 concentration and treatment period under drought did not result in significant differences in leaf water content. This study showed that leaf water content was not able to be the physiological indicator in these four North Sulawesi local rice varieties under drought.
Keywords: Drought, PEG, leaf water content, North Sulawesi local rice