Partisipasi Masyarakat Lokal Dalam Pengelolaan Wisata Mangrove Di Kecamatan Bunaken Kota Manado
DOI:
https://doi.org/10.35799/jbl.v13i2.47705Keywords:
Partisipasi, pengelolaan, mangrove, BunakenAbstract
Abstrak
Hutan mangrove di Kecamatan Bunaken Kota Manado yang terletak di kawasan Taman Nasional Laut Bunaken, merupakan destinasi wisata yang banyak dikunjungi wisatawan. Dalam kawasan ini terdapat zona pemanfaatan yang memperbolehkan adanya kegiatan ekowisata, pendidikan dan penelitian. Pengelolaan wisata mangrove berbasis ekowisata merupakan tanggung jawab semua pihak termasuk masyarakat yang ada di sekitarnya. Studi ini tujuannya guna mencari tahu persepsi dan tingkat partisipasi masyarakat lokal pada pengelolaan wisata mangrove. Penelitian menggunakan metode analisis kualitatif deskriptif. Hasil studi memperlihatkan persepsi masyarakat lokal pada pengelolaan wisata mangrove di Kecamatan Bunaken adalah baik. Hal ini berarti masyarakat paham terhadap pengelolaan wisata mangrove. Tingkat partisipasi masyarakat lokal mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemanfaatan dan evaluasi ada di kategori baik, dengan nilai rata-rata 70%. Artinya masyarakat sudah berperan aktif dalam pengelolaan wisata mangrove. Dalam penelitian ini memperlihatkan persepsi masyarakat yang baik memberikan pengaruh positif pada tingkat partisipasi masyarakat pada pengelolaan wisata mangrove.
Kata kunci : Partisipasi masyarakat, pengelolaan wisata mangrove, Kecamatan Bunaken
Abstract
The mangrove forest in Bunaken District, Manado City, located in the Bunaken Marine National Park area, is a tourist destination many tourists visit. This area has a utilization zone that allows ecotourism, education, and research activities. Management of ecotourism-based mangrove tourism is the responsibility of all parties, including the surrounding community. The study aimed to determine local communities' perceptions and level of participation in mangrove tourism management. The research used a descriptive qualitative analysis method. The results showed that the perception of local communities in managing mangrove tourism in Bunaken District is good, which means that people understand the management of mangrove tourism. The level of participation of local communities, from the planning, implementation, utilization, and evaluation stages, is in a suitable category, with an average value of 70%, which means the community has played an active role in managing mangrove tourism. This study shows that good community perceptions positively influence community participation in mangrove tourism management.
Keywords : Local community's participation, mangrove tourism management, Bunaken District
References
Apriyanti, H.(2011). Persepsi dan Sikap Pengunjung Kebun Raya Bogor terhadap Koleksi Tumbuhan Obat. Departemen Koservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata.Fakultas Kehgutanan:Institute Pertanian Bogor.
Cohen and Uphoff. (1977). Rural Development Participation.New York:Cornel University.
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem. (2019). Zonasi Taman Nasional Bunaken, Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. Jakarta
Hardjosoemantri, K. (1991). Hukum Perlindungan Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Kaharuddin. (2020). Partisipasi Masyarakat Lokal Dalam Pengelolaan Ekowisata Mangrove Di Kelurahan Oesapa Barat Kota Kupang.Kupang:Jurnal Kehutanan
Mardikanto. (2014). Pembangunan Berbasis Masyarakat (acauan bagi praktisi, akademisi, dan pemerhati pengembangan masyarakat). Bandung:UNS Press
Murniati. (2008). Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Desa Wisata di Desa Wirun Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Surakarta:Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Maret Surakarta.
Nurhayati. (2018). Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Pengembangan Ekowisata Mangrove Bungotoko Kendari:Jurnal Ecogreen Vol 4 No 1.
Pemerintah Daerah Sulawesi Utara. (2017). Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2017-2037. Manado
Pemerintah Kota Manado. (2014). Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Manado Tahun 2014-2034. Manado.
Pitana, I., Gede & Putu, Gayatri. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Pratama, Firman W. (2017). Identifikasi Potensi dan Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Pada Kawasan Wisata Tanarajae Kecamatan Lebbakkang Kabupaten Pangkep. Makasar: UNHAS.
Rangkuti, A. M., Cordova, M. R., Rahmawati, A., & Adimu, H. E. (2022). Ekosistem Pesisir & Laut Indonesia. Bumi Aksara.
Saputra, R. (2017). Strategi Pengembangan dan Pengelolaan Ekowisata Mangrove Kota Rebah Sei Carang Tanjungpinang Kepulauan Riau. [Tesis]. Kepulauan Riau:Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Siu, M. G. L., Amanah, S., & Santoso, N. (2020). Partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan ekowisata mangrove di kelurahan oesapa barat kota kupang. Tengkawang: Jurnal Ilmu Kehutanan, 10(1).
Sugiyono, S. (2018). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R & D. Alfabeta, Bandung.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Hillary Pelenkahu, Dwight Mooddy Rondonuwu, Ricky Max Stephenson Lakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.