Karakteristik Pengeringan Daun Kelor (Moringa oleifera) Menggunakan Alat Pengering Energi Matahari Tipe Kubah

Authors

  • Toar Daniel Malingkas Program Studi Budi Daya Pertanian Lahan Kering, Universitas Pertahanan Republik Indonesia
  • Nelly Selvia Tongkeles Program Studi Budi Daya Pertanian Lahan Kering, Universitas Pertahanan Republik Indonesia
  • Ade Irma Sulistiani Program Studi Budi Daya Pertanian Lahan Kering, Universitas Pertahanan Republik Indonesia
  • Erminia Pereira Dos Santos Program Studi Budi Daya Pertanian Lahan Kering, Universitas Pertahanan Republik Indonesia
  • Frengky Lambu Apu Program Studi Budi Daya Pertanian Lahan Kering, Universitas Pertahanan Republik Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.35799/jbl.v14i3.59052

Keywords:

Kelor, Karakteristik pengering, Suhu ruang pengering

Abstract

Tanaman Kelor (Moringa oleifera) memiliki nilai ekonomi yang tinggi disebabkan karena berbagai macam manfaat pada bagian-bagian tanaman ini, salah satunya pada bagian daun yang sering dimanfaatkan sebagai sayuran untuk sumber pangan fungsional. Salah satu kendala utama bagi masyarakat di provinsi NTT, terlebih khusus bagi masyarakat di kabupaten Belu yaitu penerapan pengetahuan teknologi tepat guna menggunakan alat pengering energi matahari tipe kubah bagi daun Kelor untuk menghasilkan produk antara bagi bahan pangan belum banyak dilaksanakan. Tujuan penelitian ini untuk menentukan karakteristik pengeringan daun Kelor menggunakan alat pengering tipe kubah ditinjau dari penurunan kadar air, laju pengeringan daun kelor serta perubahan suhu udara pengering di dalam ruang pengering. Hasil analisa menunjukkan bahwa penurunan kadar air daun Kelor segar dengan kadar air awal sebesar 72,43% bb membutuhkan waktu selama 2 jam untuk memperoleh rata-rata kadar air akhir daun Kelor kering sebesar 5,89% bb yang telah sesuai dengan SNI 9228:2023, selanjutnya rata-rata capaian laju pengeringan di setiap rak pengering selama proses pengeringan berlangsung yaitu 0,54% bb/menit hingga 0,57% bb/menit, kemudian perubahan suhu udara pengering selama pengeringan berkisar antara 42OC hingga 50OC.

References

Aznury, M., Maulidi, M. D., & Yuliati, S. (2021). Analisa Perubahan Waktu terhadap Kualitas Hasil Pengeringan Daun Kelor (Moringa oleifera) menggunakan Photovoltaic Tray Dryer. Journal of Science and Technology, 1(2), 175–181. Retrieved 15 November 2024 from https://media.neliti.com/ media/publications/555414-analisa-perubahan-waktu-terhadap-kualita-040d4600.pdf

BSN. (2023). SNI 9228:2023 - Daun Kelor Kering. Retrieved 29 September 2024, from https://pesta.bsn.go.id/produk/detail/14763-sni92282023

Koehuana, V. A., Goab, K. Y., & Jafri, M. (2022). Pengujian Rumah Pengering Daun Kelor dengan Efek Rumah Kaca (Solar Dryer) Melalui Variasi Kecepatan Udara. JMPM (Jurnal Material Dan Proses Manufaktur), 5(2), 68–81. Retrieved from https://doi.org/10.18196/jmpm.v5i2.13899

Kowimbin, M. S., Longdong, I. A., & Tooy, D. (2023). Characteristics of Corn Drying Using Small Scale Dome Type Dryer. Jurnal Agroekoteknologi Terapan, 4(2), 276–283. Retrieved 10 October 2024 from https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/samrat-agrotek/article/view/47341

Longdong, I. A., & Tooy, D. (2022). Design and Evaluation Small Scale Dome Dryer of Corn for Small Industry. Journal Research of Social Science, Economics, and Management, 02(4), 562–568. Retrieved 16 October 2024 from https://doi.org/10.36418/jrssem.v2i04.314

Lula, N. Analisis Kadar Air Bahan Pangan. Retrieved 5 October 2024, from https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PANG4423-M1.pdf

Maharani, A., & Murwanti, R. (2021). Optimalisasi Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Produk Olahan Bernilai Gizi dan Bernilai Ekonomi Tinggi. Journal of Community Development, 2(1), 38–42. Retrieved 12 October 2024 from https://doi.org/10.47134/comdev.v2i1.34

Malingkas, T. D., & Tongkeles, N. S. (2021). Karakteristik Pengeringan Pisang Goroho Menggunakan Alat Pengering Energi Matahari Metode Hibrid. Jurnal Penelitian Teknologi Industri, 12(2), 13–22. Retrieved 23 January 2023 from https://doi.org/10.33749/JPTI.V12I2.6685

Mere, A. L. (2022). Analisis Perpindahan Panas pada Mesin Pengering Daun Kelor Tipe Tray Dryer Menggunakan Lampu Pijar sebagai Pemanas. Jurnal SIMETRIS, 13(2). Retrieved 17 October 2024 from https://jurnal.umk.ac.id/index.php/simet/article/download/7925/pdf

Muara, D. T., Wenur, F., & Longdong, I. A. (2020). Karakteristik Pengeringan Daging Buah Pala (Myristica fragrans houtt) Menggunakan Alat Pengering Tenaga Surya Tipe Tenda. Cocos, 11(4). Retrieved 7 October 2024 from https://doi.org/10.35791/cocos.v4i4.29965

Piamat, A. V. P., Koehuan, V. A., & Jafri, M. (2021). Pengujian Rumah Pengering Daun Kelor dengan Efek Rumah Kaca (Solar Dryer) Melalui Mekanisme Konveksi Alamiah. LONTAR : Jurnal Teknik Mesin Undana, 8(2), 07–22. Retrieved from http://ejurnal.undana.ac.id/index.php/LJTMU

Tokan, B. (2022). Kelor ‘Mutiara Hijau’ dari NTT yang mendunia lewat Sherpa G20. Retrieved 31 January 2023, from https://kupang.antaranews.com/ berita/91629/artikel--kelor-mutiara-hijau-dari-ntt-yang-mendunia-lewat-sherpa-g20

Tongkeles, N., Djarkasi, G., & Wenur, F. (2014). Mutu Bubuk Cabai Hasil Pengeringan Energi Matahari Dengan Sumber Panas Pengganti [Chilli Powder Quality Dried Using Solar Dryer With Heat Source Energy Replacement]. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Pangan, 2(1), 9. Retrieved from https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/itp/article/view/7370

Tongkeles, N. S., Ludong, D. P., & Malingkas, T. D. (2022). Pemanfaatan Alat Pengering Metode Hibrid Pada Pengolahan Cabai Rawit. Retrieved 22 January 2023, from https://ejurnal.politanikoe.ac.id/index.php/psnp/article/view/63/44

Venika, B. L. (2023). Rancang Bangun Alat Pengering Buah Asam Dengan Sistem Pemanas Otomatis. UPT Perpustakaan Undana. Retrieved 16 October 2024 from Kupang: UPT Perpustakaan Undana: http://skripsi.undana.ac.id/ index.php?p=show_detail&id=12025&keywords=

Downloads

Published

2024-12-30

How to Cite

Malingkas, T. D., Tongkeles, N. S., Sulistiani, A. I., Dos Santos, E. P., & Apu, F. L. (2024). Karakteristik Pengeringan Daun Kelor (Moringa oleifera) Menggunakan Alat Pengering Energi Matahari Tipe Kubah. JURNAL BIOS LOGOS, 14(3), 41–49. https://doi.org/10.35799/jbl.v14i3.59052