PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG PAKOBA (Syzygium sp.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPALOGI GINJAL TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI ETILEN GLIKOL
DOI:
https://doi.org/10.35799/cp.11.1.2018.27911Keywords:
Histopalogi, pakoba, etilen glikolAbstract
ABSTRAK
Â
Pakoba sebagai tanaman endemik Sulawesi Utara yang mempunyai manfaat secara etnomedikal dalam mengobati batu ginjal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran histopatologi ginjal yang diiduksi etilen glikol dengan pemberian ekstrak etanol kulit batang pakoba. Tikus putih jantan dewasa (n= 20) dengan berat rata-rata 150-200 gram dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan. Kelompok pertama sebagai kontrol normal dengan pemberian aquadest, kelompok kedua diberikan etilen glikol 0,75%, kelompok ketiga dan keempat diberi etilen glikol 0,75 % dan ekstrak etanol kulit batang pakoba 150 mg/kg BB dan 300mg/kg BB. Hasil penelitian menunjukkan gambaran histopalogi ginjal dengan pemberian ekstrak etanol kulit batang pakoba 150 mg/kg BB dan 300 mg/kg BB dapat memperbaiki ginjal tikus yang mengalami kerusakan akibat pemberian etilen glikol. Dosis 300 mg/kg BB lebih baik dalam memperbaiki ginjal dibandingkan dengan dosis 150 mg/kg BB.
Â
Â
ABSTRACT
Â
Pakoba as a North Sulawesi endemic plant that has ethnomedical benefits in treating kidney stones. The purpose of this research was to investigate the histopathology of kidney rats induced ethylene glycol by administration of bark ethanol extract of pakoba. Adult male rats (n = 20) with an average weight of 150-200 grams divided into 4 treatment groups. The first group as normal control with aqueous, the second group was given 0.75% ethylene glycol, the third and fourth groups were given 0,75% ethylene glycol and 150 mg/kg BW and 300 mg/kg BW bark ethanol extract of bark. The results showed renal histopatogy with the ethanol extract of pakoba steam bark 150 mg/kg BW and 300 mg/kg BW can repair the renal kidney damaged due to ethylene glycol induced. Dose 300 mg/kg BW better in repairing kidney compared with dose 150 mg/kg BB.
Â