Isolasi Nanoselulosa Pelepah Aren ( Arenga pinnata Merr.) untuk Menurunkan Kandungan Sianida dalam Limbah Tambang Emas Rakyat Sulawesi Utara
DOI:
https://doi.org/10.35799/cp.16.2.2023.52459Abstract
Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah pertambangan emas, baik dalam skala besar maupun skala kecil. Dalam beberapa tahun terakhir, pertambangan emas skala kecil menggunakan metode sianidasi dalam pengolahan emas yang menghasilkan tailing mengandung sianida dan logam berat. Sianida merupakan senyawa yang bersifat toksik sehingga sianida dalam limbah cair ditetapkan tidak boleh melebihi konsentrasi 0,5 ppm sesuai dengan baku mutu air limbah. Eksistensi sianida dalam limbah cair dapat diminimalkan dengan cara adsorpsi. Bioadsorben yang banyak digunakan adalah adsorben yang mengandung polimer alam, salah satunya adalah selulosa. Salah satu biomassa yang mengandung selulosa ialah pelepah aren (Arenga pinnata Merr.). Tujuan penelitian ini ialah mengisolasi selulosa, memodifikasinya menjadi nanoselulosa, dan menentukan kemampuan nanoselulosa pelepah aren untuk menurunkan kandungan sianida dalam limbah tambang emas rakyat Sulawesi Utara. Nanoselulosa yang dihasilkan dikarakterisasi dengan FTIR, SEM-EDS, XRD dan PSA. Dari hasil analisis diperoleh selulosa sebesar 47,04% dan nanoselulosa sebesar 41,26%. Kapasitas adsorpsi sianida maksimum sebesar 52,45% terjadi pada penggunaan massa nanoselulosa 2 g dengan waktu kontak 120 menit dan pH 13, yaitu.
North Sulawesi is one of the mining areas and, in recent years, the cyanidation method has been used by small-scale miners. This method produces tailings containing toxic substance cyanide and heavy metals; therefore, a maximum cyanide concentration of 0.5 ppm in wastewater is required for wastewater quality standards. The presence of cyanide in wastewater could be minimized by the adsorption process. Natural polymers, including cellulose, are one of the adsorbents widely used in this process. Cellulose could be found in biomass such as palm fronds (Arenga pinnata Merr.). This research aimed to isolate cellulose from palm fronds, modify it into nanocellulose, and determine the ability of the nanocellulose to reduce cyanide content in North Sulawesi gold mining waste. The nanocellulose produced was characterized using FTIR, SEM-EDS, XRD, and PSA. This research showed that the cellulose and nanocellulose obtained were 47.04% and 41.26%, respectively. Maximum cyanide adsorption of 52.45% occurred at a mass of 2 g nanocellulose with a contact time of 120 minutes and pH 13.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 CHEMISTRY PROGRESS
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.